Udah lama nih ga nulis ga sempet mulu (padahal mah males aja… hehehehe). Sekarang gw mau share pengalaman aja pas gw backpackeran ke ujung genteng dengan modal nekat (yang pastinya modal duit juga sih… hehehehe). Lumayan lah mungkin bisa nambah info buat kamu2 yang mau melakukan hal yang sama (maksudnya mau backpacker ke sana juga). Gw backpackeran sekitar bulan juli 2013 dengan formasi 2 cowo dan 1 cewe., jadi ini harga2nya ya sekitar waktu itu juga sih. =)
Oke sekarang kita mulai cerita perjalanannya, gw pergi
dari Bandung (secara gw kan USA [Urang Sunda Asli]…hehehee). Gw awalnya cuma
berdua ama teman gw dari Bandung, soalnya temen yang cewe kerjanya di Sukabumi
jadinya ya kita ketemuan di Sukabumi ama temen yang cewe. Dari Bandung sih gw
pergi pake bus MGI yang jam 9 pagi (banyak sih bus yang jurusan ke Sukabumi
tapi banyak yang bilang bus MGI ini yang paling nyaman) dari terminal leuwi
panjang ampe Sukabumi, yah ongkosnya cuma Rp. 21.000,- (ada sih yang lebih murah
katanya tapi ya ada harga ada kenyamanan juga) sampe Sukabumi jam 11an. Di sana
kita berdua jemput temen kita di tempat kerjanya, sekalian numpang sholat dan
makan. Yah selesai sholat dan makan kita sekitar jam 13.30 dan jalan ampe
Ramayana dari daerah pintu hex, sekitar 15-20 menitan lah. Dari situ kita pake
angkot buat sampe terminal lembur situ dengan ongkos Rp. 2.000,- (soalnya
katanya ongkos angkot di Sukabumi itu jauh dekat sama dengan fasilitas di
angkot ada speaker aktifnya, beda jauh bangetlah angkotnya antara angkot
Sukabumi ama di Bandung ato Jakarta… hehehehe)
Setelah sampe terminal lembur situ kita dihadapkan
antara 2 pilihan (*lebay dikit ah…hihihii). Mau naik bus ato elf, kalo naik bus
ongkosnya Rp. 15.000,- kalo naik elf ongkosnya Rp. 22.000,- itu cuma ampe
terminal Surade ya dengan ketentuan kedua kendaraan akan berangkat jika sudah
penuh penumpangnya. Kemarin sih kami menentukan untuk naik elf aja soalnya yang
bus masih kosong melongpong a.k.a kosong banget lah. Perjalan antara terminal
lembur situ – Surade sekitar +100 KM dengan perjalan seperti naik jet
coaster (buat yang ga kuat mah disarankan bawa kantong kresek secukupnya dan
minyak angin, buat kamu sendiri atopun penumpang yang lain). Dengan pemandangan
yang cukup menyejukan mata.
Kita sampai Surade itu sekitar 2 jam dari lembur situ,
tergantung sopir elfnya sih. Disana kami salahnya sampe pas magrib, soalnya
terlalu siang kita pergi, karena angkot yang ampe ujung genteng cuma ada ampe
jam 17.00. Jadi sebenernya ada 3 pilihan sih dari Suradenya menuju ujung
genteng, yang pertama pake angkot dengan ongkos Rp. 10.000,- kedua pake ojek
mereka sih menawarkan Rp. 50.000,-/ orang jadi itu tergantung kamu pintar untuk
menawar ato ga, terus yang ketiga pake elf dengan bilang ke sopirnya buat anter
ampe ujung genteng kalo kata bapak penginapan kami biasanya untuk ini kita nambah Rp. 50.000,- tapi karena
kemaren cuaca sedang hujan dan sudah magrib kami diminta Rp.90.000 ama sopirnya
dikarenakan udah ga ada angkot juga sih. Dan akhirnya sekitar jam 18.30 kami
sampai penginapan di ujung genteng, dengan pake ojek yang ditawar pastinya.
Di ujung genteng kami menginap di penginapan Pondok
Hexa yang udah kami reservasi terlebih dahulu soalnya dari kita bertiga belum
pernah ada yang backpackeran jadi ya seenggaknya tempat buat tidur udah ada. No
telp pondok hexa sendiri 08159372999/02517509271 dengan biaya perkamar
Rp.180.000,- ini muat buat ampe 4 orang. Sebenernya kalo mau nnyari disana
banyak yang lebih murah malahan bisa ikut ke home stay juga di rumah warga
sekitar sana, cuma untuk home stay disarankan untuk selalu berhati-hati karena
suka terjadi kehilangan barang.
Setelah sampai di sana tepat depan penginapan kami
adalah pantai jadi ya setelah bersih2 dari perjalanan yang sangat panjang dan
cukup melelahkan (tapi tetep seru ^^) kami menikmati udara malam di tepi
pantai, suara deburan ombak dan menikmati langit yang sangat indah bertabur
bintang. Pada saat di sana pasti warga2nya sudah menawarkan untuk melihat penyu
bertelur dengan harga Rp. 50.000,-/orang (mahal banget kan). Tapi sih gw
saranin aja jangan diambil, emang awalnya kami ga akan mengikuti peneluran
penyu, lebih baik ikut pelepasan tukik dengan harga yang sama (tapi kami belum
memastikan ikut). Mahal itu karena perjalanan untuk menuju penakaran penyunya
saja cukup ekstrim. Dan kami melewati malam pertama dengan hanya berdiam diri
menikmati laut dan bermain kartu dikamar.
Dan akhirnya pagi datang, kami pun bangun dengan
semangat ’45 bangun unutk melihat matahari terbit, namun sayangnya di daerah
penginapan kami tidah bisa melihat matahari terbit hanya bisa melihat matahari
terbenam. Untuk melihat matahari terbit dari penginapan pondok hexa itu
jaraknya lumayan jauh + 5 KM, jadi kami memutuskan untuk berjalan –
jalan saja menikmati udara pagi di pantai dan bermain air. Sebenernya banyak
tukang ojek juga untuk menawarkan nonton matahari terbit tapi ongkosnya lumayan
mahak juga sih sekitar Rp. 30.000,- / orang, karena kami backpakeran kami
memutuskan untuk berhemat saja. =D
Untuk soal sarapan tak usah khawatir, di pondok hexa
sendiri ada makanan yang bisa dibeli, namun ya harganya bukan harga seorang
backpacker, namun biasanya ada tukang nasi kuning juga koq, harga 1 porsinya
cuma Rp. 5.000,- (murah kan???). Setelah puas makan kami melanjutkan bermain di
pantai.
Karena kami bermain sekitar jam 8, lautnya belum
terlalu surut (tapi tenang koq ombaknya kecil dan pantainya dangkal karena ada
gugusan batu karang) kami berjalan ke tengah dan di tengah semua kelelahan yang
kami lewati terbayar sudah disana airnya sangat bersih banyak ikan hias pula
pokonya kayak aquarium banget lah. =)
Setelah puas melihat – lihat kami akan kembali ke
penginapan, dan bakalan banyak tukang ojek yang menawarkan jasa tour ke
beberapa tempat (kalo kemarin kami ke pantai cibuaya, tempat selancar, pasir
putih, pelepasan tukik, lihat sunset dan melihat penyu bertelur) mereka
menawarkan dengan harga yang cukup tinggi sekitar Rp. 120.000,-/ orang. Tapi
itu masih bisa ditawar koq kalo kalian kalian memang berminat untuk berkeliling
jadi itu tergantung kalian jago untuk menawar ato ga. =). Dan untuk mengikuti
pelepasan tukik a.k.a anak penyu kami sarankan pada saat cuaca sehari
sebelumnya cerah. Karena telur penyu menetas tergantung cuaca juga, dan kemarin
kami salah sehari sebelumnya cuaca sangat tidak bersahabat hujan terus jadi
kami tidak bisa mengikuti pelepasan tukik, karena hanya ada 1 telur yang
menetas =(. Tapi kami cukup puas koq dengan acara2 yang lainnya. =)
Dan kami menutup malam ke-2 dengan makan sea food di
podok hexa.
Di hari ketiga yang merupakan hari terakhir kami di
sini, sebenarnya kami ingin ke air terjun, namun karena esoknya kami harus
kembali beraktifitas kami memutuskan unutk berjalan – jalan kembali di
sekitaran pantai.
Sampai waktu untuk pulang, dan ternyata pantai di
sebelah kiri pondok hexa (lumayan jauh dari pondok hexa sih) sangat bersih,
enak untuk digunakan jalan2 di sini kami menemukan pantai dengan pasir karang
sehingga pada saat ombaknya menyapu pasir, pasirnya berbunyi (enak banget lah dengernya
juga). Kami keliling2 dan akhirnya waktu juga yang harus mengakhiri, setelah
sarapan bubur dengan harga Rp. 5.000,- kami memutuskan untuk bersiap kembali
pulang. Dan tepat pada pukul 11.00 kami keluar dari penginapan dan diantar oleh
pihak penginapan ke pantai ujung genteng (dan kami baru ngeuh, selama ini kami
belum ke ujung gentengnya…hahahaha) untuk naik angkot sampai surade untuk
kembali ke bandung dengan ongkos yang sma pada saat kami pergi.
Liburan di ujung genteng ini memang sangat seru walaupun
terbatas waktu. ^^
Biaya backpacker ke ujung genteng dari Bandung kurang lebih :
Biaya backpacker ke ujung genteng dari Bandung kurang lebih :
- a. Ongkos pergi :
1. Bus Bandung –
Sukabumi :
Rp. 21.000,-
2. Angkot sampai
terminal lembur Situ :
Rp. 2.000,-
3. Ongkos Elf
sampai Surade :
Rp. 22.000,-
4. Angkot sampai
penginapan dari surade :
Rp. 10.000,- +
Rp.
55.000,-
- b. Penginapan Rp. 180.000,- /4 orang 1kamar : Rp. 45.000,-
- c. Ongkos Pulang :
Ongkosnya ditambah Rp.4.000,- dari ongkos pergi untuk
ke terminal Sukabumi :
Rp. 59.000,-
Jadi TOTAL untuk backpacker ke Ujung Genteng dari
Bandung kurang lebih Rp. 159.000,- belum termasuk makan, itu masih bisa lebih
murah lagi kalo mau sedikit lebih susah lagi… hehehehe
No comments:
Post a Comment