MY LIFE, MY STORY

Pages

Sunday, August 3, 2014

BACKPACKER KE YOGYAKARTA DAN CAMPING DI PANTAI POK TUNGGAL



*Hari Pertama*

Yogyakarta merupakan kota yang sarat dengan budaya. Di kota ini kita bisa melihat bahwa masyarakat yang tinggal di sini sangat menjunjung tinggi nilai budayanya. Selain itu, memilki banyak tempat wisata yang menarik dan sangat wajib dikunjungi jika berkunjung ke kota ini mulai dari wisata budaya, wisata belanja, wisata sejarah dan wisata alam. Untuk sekarang saya akan menceritakan tentang pengalaman saya dan teman-teman saya backpacker ke Yogyakarta dan camping di Pantai Pok Tunggal yang merupakan salah satu pantai yang berada di selatan kota yang dikenal dengan Kota Gudeg ini.
Setelah merencanakan kurang lebih satu bulan akhirnya hari itu tiba, ya hari di mana saya dan teman-teman saya akan jalan-jalan ke Yogyakarta. Kebetulan di bulan Mei 2014 di akhir bulan terdapat libur yang cukup banyak dalam satu minggu. Jadi kami memanfaat moment tersebut. Sebulan sebelumnya kami sudah memesan tiket kereta yang merupakan salah satu transportasi yang bisa digunakan untuk pergi ke Kota Yogyakarta. Dikarenakan takut kehabisan mengingat waktunya yang sangat tepat untuk jalan-jalan. Dengan harga Rp.110.000,- per orang kami sudah mendapatkan tiket Bandung-Yogyakarta dan Yogyakarta-Bandung untuk kelas ekonomi. Dikarenakan niat kami adalah backpackeran makanya kami menggunakan kereta kelas ekonomi aja. Oh iya, kami memulai perjalanan ini dari Bandung.
Waktu sudah menunjukan jam 03:00 dan saya harus bangun dan bersiap untuk melakukan petualang ke Yogyakarta dikarenakan kereta yang saya gunakan melaju jam 5.30. Sekitar jam 4 kurang saya sudah siap untuk memulai perjalanan dan menghubungi teman-teman saya yang lain. Dan ternyata masih aja ada yang telat bangun jadi kami pergi ke Stasiun Kiara Condong (untuk kereta kelas ekonomi di Bandung biasanya dari Stasiun Kiara Condong) sekitar jam 4.30 dan untungnya kami diantar oleh ayah dari salah satu teman saya ke stasiun Kiara Condong, mengingat jarak dari rumah kami ke Stasiun Kiara Condong cukup jauh (Cijerah-Kiara Condong). Sesampainya di sana kami menunggu salah satu teman kami yang bilangnya akan menyusul langsung ke stasiun.


Sambil Menunggu Selfie Dikit lah :p

Antrian Menuju Kereta
Kira-kira jam 5.20 teman saya yang menyusul ke stasiun akhirnya datang juga dan kami langsung menaiki kereta. Jam 5.30 tepat kereta yang kami tumpangi melaju menuju Yogyakarta. Saya sarankan untuk membawa permainan yang mudah dibawa, seperti kartu atau apapun lah yang bisa dimainkan (asalkan ga main hati aja #eh :D) mengingat perjalanan menuju Yogyakarta cukup lama sekitar 8 jam menggunakan kereta ekonomi. Selama perjalanan kami melihat pemandangan yang dilalui, mengobrol dan bermain mulai dari main tebak-tebakan sampai main kartu dan yang kalah ditandain pake odol (memanfaaatkan yang ada soalnya ga ada bedak :D).

Suasana Sebelum Kereta Melaju
Mengisi Waktu di Kereta
  
Sekitar jam 14.00 kami sampai di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Sampai di sana hal pertama yang kami lakukan adalah foto selfie (maklum kami adalah anak-anak yang cukup narsis :D). Setelah itu, kami sholat dulu dan istirahat sebentar di mushola stasiun. Jam 14.30 kami mulai perjalan kami karena udah ga sabat buat berkeliling Kota Yogyakarta. Hal pertama yang kami lakukan saat keluar stasiun adalah mencari makan, mengingat kami belum makan siang. Kami makan di sebuah kedai yang cukup recommended untuk didatangain jika kita ke Yogyakarta yaitu Kedai Es Teler Murni 1983. Di sini makanannya cukup murah dan enak serta bersih dan tempatnya cukup nyaman.
 
Touch Down Stasiun Lempuyangan
Foto Bersama Penduduk Yogyakarta
Setelah selesai mengisi perut kami langsung melanjutkan perjalan menuju penginapan pertama, yaitu rumah dari saudara salah satu teman kami. Karena diantara kami tidak ada tahu jalan menuju rumah saudara teman kami itu kami pun bertanya ke masyarakat sekitar dan respon masyarakat di sana sangat ramah dan baik sampai-sampai kami ditawarkan untuk menginap dengan cuma-cuma, namun kami menolak dikarenakan kami sudah berjanji untuk datang ke rumah saudara dari teman  kami. 
Kami melanjutkan perjalan menuju rumah saudara teman kami yang tentunya sekaligus melihat-lihat kondisi Kota Yogyakarta sekaligus bernarsis ria. :D
Foto Depan Tugu Yogyakarta

Sekitar jam 17.00 kami sampai di rumah saudara teman kami itu (saudaranya bilang dekat dan ternyata jauh banget  -_-“, Lempuyangan – Sangiarjo daerah Jalan Magelang, dan kami banyak foto-foto terlebih dahulu juga saking exited menginjakan kaki di kota ini :D). Setelah sampai di rumah saudara teman kami itu, kami istirahat sebentar lalu mandi dan bersiap untuk menikmati malam minggu di Kota Gudeg ini. Setelah siap semua kami langsung pergi menuju Malioboro, kebetulan sama saudara teman saya itu disediain motor jadi kami bisa keliling menggunakan motor.
Sekitar jam 20.30 kami sampai di Jalan Malioboro yang merupakan jalan legendaris di Yogyakarta, soalnya jalan ini merupakan jalan yang wajib dikunjungi kalo jalan-jalan ke kota ini. Di sini merupakan pusat oleh-oleh aksesoris dan cendera mata khas Yogyakarta. Dan pastinya jalan ini sangat ramai soalnya di sini serba ada. Waktu menunjukan jam 21.30 dan temanku sudah mengajak pulang dikarenakan sudah merasa ngantuk akibat kelelahan, sebenarnya saya sebal juga sih soalnya baru berjalan-jalan bentar sudah mengajak kembali ke penginapan (eh malah curhat… hehehehe). Jadi kami memutuskan untuk minum kopi joss yang merupakan kopi khas Yogyakarta di salah satu warung angkringan di pinggir jalan. Dan sangat ternyata makanan di angkringan ini sangat murah menurut kami. Ternyata setelah minum dan makan cemilan di angkringan masih tidak bisa mengalahkan rasa kantuk temanku, malah menular ke beberapa temanku yang lain. Jadi jam 23.00 kami memutuskan untuk kembali ke rumah saudara teman kami untuk istirahat dan melanjutkan petualangan kami esok hari.
Di Jalan Malioboro

Keadaan Malioboro Saat Malam






*Hari Kedua*
Di hari kedua ini kami bangun jam 05.00 dan langsung siap-siap untuk menjelajahi kembali daerah Yogyakarta. Sekitar jam 07.00 kami jalan-jalan kota Yogyakarta, emang sih masih daerah sekitaran Jalan Malioboro dikarenakan kami berencana untuk pergi ke pantai selatan Yogyakarta. Untuk jalan-jalan di pagi ini kami menggunakan Bus Trans Yogyakarta dengan harga tiket untuk sampai tujuan cuma Rp.3.000,-. Sekitar jam 7.30 kami sampai di Museum Vredeburg atau yang dikenal dengan Museum Benteng Yogyakarta, dan unutk tiket masuk Museum tersebut hanya Rp.2.000,- .

Di Trans Yogya

Museum Benteng Yogyakarta
Setelah puas kami melihat-lihat isi museum benteng tersebut, jam 8.30 kami melanjutkan wisata kami. Mengingat kami sudah lapar (padahal udah sarapan roti sama teh manis) kami mencari makan lagi dan kami menemukan sebuah warung kecil sederhana dibelakang Taman Budaya, kami pun makan di situ. Dan betapa terkejutnya kami (sedikit dramatisir :D), harganya sangat murah untuk makan dengan nasi gudeg hanya Rp.2.500,- selain itu ada menu nasi ayam rendang ditambah sambal teri dan tempe orek hanya Rp.4.000,- murah banget kan??? Dan rasanya pun enak. Perut sudah kenyang dan kami memutuskan kembali ke rumah saudara teman kami untuk bersiap ke rencana kami yaitu berkemah di pantai selatan Kota Yogyakarta.

Nasi Ayam Favorit
Sekitar jam 10.00 kami sampai di rumah saudara teman kami dan langsung bersiap untuk ke pantai. Jam  13.00 kami pergi ke pantai dikarenakan kami dipaksa untuk makan siang terlebih dahulu (padahal seneng aja makan gratis :D). Untuk pergi ke daerah pantai selatan Yogyakarta lebih spesifiknya pantai yang kami tuju adalah Pantai Sundak harus menggunakan kendaraan pribadi. Dikarenakan tidak ada kendaraan umum untuk sampai ke sana, kendaraan umum hanya sampai Wonosari. Sehingga kami harus menyewa mobil dengan harga sewa Rp.300.000,- selama 24 jam dan ditambah bahan bakar sebesar 120rb untuk sampai Yogyakarta lagi.
Sekitar jam 15.30 kami sudah sampai di daerah kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta. Untuk biaya masuknya sebesar Rp.10.000,- per orang. Jam 16.00 kami sampai di Pantai Sundak, kondisi pantai ini tidak terlalu ramai tetapi cukup banyak wisatawan asing dan lokal. Tetapi keadaan pantai ini masih bersih dan dan cukup enak untuk bermain air.
Touch Down SUNDAKKK!!!

Suasana Bale-bale di Pantai Sundak

Sekitar Pantai Sundak
Jam 16.30 kami memutuskan untuk pindah ke Pantai Pok Tunggal. Untuk perjalanan ke Pantai Pok Tunggal kami melewati Pantai Indrayanti, pantai ini sangat ramai karena memang sudah dijadikan tempat wisata, namun karena niat kami mencari pantai yang lebih tenang kami meneruskan perjalan kami ke Pantai Pok Tunggal. Kondisi jalan menuju pantainya masih kurang bagus, ini sebagai indikasi Pantai Pok Tunggal lebih bersih dan lebih sepi a.k.a masih lebih ‘perawan’ dibandingkan pantai-pantai disekitarnya.

Pantai Pok Tunggal Asri (1)
Pantai Pok Tunggal Asri (2)
Pantai Pok Tunggal Asri (3)










Jam 16.50 kami sampai di Pantai Pok Tunggal dan langsung memarkirkan mobil, dengan biaya parkir Rp.6.000,- untuk tidak menginap dan Rp.10.000,- untuk menginap. Setelah parkir mobil kami langsung menuju pantai dan mencari penyewaan tenda. Dan setelah dapat saya akan merinci pengeluaran untuk campingnya. :
1.       Sewa 2 tenda                     Rp. 150.000,-
2.       Alat untuk api unggun      Rp.   30.000,-
3.       Booking kamar mandi      Rp.     5.000,-                       per orang
*Untuk kamar mandi itu optional sih, tapi saya sarankan untuk booking, dikarenakan jatuhnya akan lebih murah menurut saya.

Bukan Tenda Biru :p
Bersama di Depan Tenda
Setelah membayar semua, tenda dipasangkan oleh penyewa tenda hanya saja kita yang memilih posisi mau di mana kita akan kemah. Hal yang harus diperhatikan adalah pasang-surut air laut, jangan sampai air laut masuk ke tenda pada saat pasang. Pada saat abang penyewa memasang tenda kami bermain di pantai sampai hari gelap. Setelah puas bermain di pantai kami membersihkan diri dan bersiap untuk makan malam. Setelah makan malam kami bercengkrama di depan api unggun. Dan sekitar jam 22.30 kami pun masuk tenda untuk istirahat.

*hari ketiga*
Di Atas Bukit Pok Tunggal Asri
Di hari ketiga ini kami bangun karena dikagetkan oleh air laut yang sampai ke tenda kami, untungnya cuma sedikit yang sampai tenda kami dan barang kami pun masih kering semua (so buat kalian yang mau berkemah di pantai pastikan air laut pasang sampai mana). Tapi kejadian tersebut ada untungnya juga sih kami jadi terbangun soalnya waktu sudah menunjukkan jam 5.00. Oia, di Pantai Pok Tunggal ini jangan harap kalian bisa melihat sunset ataupun sunrise dikarenakan pantai ini dikelilingi olah bukit jadi kita tidak bisa melihat sunrise ataupun sunset di pantai ini.
Jam 6.00, setelah bersiap dan mengamankan barang ke tempat yang lebih aman kami mendaki bukit yang mengelilingi pantai (sebenernya bukan daki juga sih, soalnya udah ada tangga :D). Dan ternyata memang sangat indah ciptaan Tuhan ini. Pemandangan di atas lebih indah dibandingkan kita di bawah. Angin yang menghempas wajah, laut yang terhampar, ombak yang berkejar-kejaran semua terpadu menjadi sebuah harmoni yang sangat indah dan enak untuk dinikmati dan disyukuri.
Cemilan
Setelah puas melihat pemandangan dari atas, kami pun turun kembali ke pantai untuk bermain air atau sekedar duduk-duduk di pantai. Sekitar jam 9.00 kami pun bersih-bersih, makan dan bersiap untuk kembali ke Yogyakarta. Setelah siap dan perut sudah terisi kami pun kembali ke kota Yogyakarta (cukup terburu-buru sih soalnya harus balikin mobil).
Sekitar jam 13.00 kami sampai di Kota Yogyakarta dan langsung balikin mobil dan sebagian ada yang langsung check in hotel untuk menyimpan barang-barang. Setelah itu kami istirahat sebentar. Lalu kami mencari cemilan sore, jajanan sekitar Yogyakarta seperti tahu petis (Rp.8.000,- per 10 buah) dan lumpia goreng (Rp.2000,- per buah) dan rasanya pun enak menurut saya sih worth it.

Setelah puas ngemil sebentar kami kembali ke penginapan untuk istirahat lagi sebentar. Jam 16.00 kami mulai jalan-jalan lagi keliling Yogyakarta dan pastinya jalan-jalan lagi ke daerah Malioboro. Di sini saya mulai membeli oleh-oleh aksesoris karena takut tidak ada waktu lagi. Setelah jalan-jalan dan melihat-lihat barang yang ada di Malioboro kami melanjutkan jalan-jalan kami ke Alun-Alun Kidul dengan menggunakan becak dari Malioboro tepatnya Beringharjo ke Alun-Alun Kidul (Rp.20.000,- per becak).

Menuju Alun-alun Kidul
Sekitar jam 20.00 kami sampai di Alun-Alun Kidul Yogyakarta. Tempat ini sangat dikenal dengan mitos pohon beringin kembar yang konon kalo kita bisa berjalan dengan mata tertutup melewati jalan diantara pohon beringin keinginan kita akan terwujud.  Di sini kami mencoba mitos itu, tujuannya untuk seru-seruan aja sih, terus kami pun menaiki odong-odong yang unik yang disewakan (untuk yang mobil Rp.30.000,- per keliling dan untuk sepeda Rp.25.000,- per 4 keliling).

Beringin Dalam Mitos
Odong-odong Khas Alun-alun Kidul Yogyakarta
Setelah puas bermain dan bersenang-senang di alun-alun kami kembali ke penginapan untuk istirahat. Dan sampai di penginapan kami sekitar jam 23.30.

*Hari Keempat*
Hari ini merupakan hari terakhir kami sebelum kembali ke Kota Kembang. Sebenarnya kami berencana banyak pada hari terkahir ini, kebetulan kami pulang menggunakan kereta jam 19.10, maka kami berencana pada hari ini akan jalan-jalan ke Taman Sari dan Candi Prambanan. Namun apalah daya, rencana hanya rencana (#derama dikit lah), karena dompet salah satu teman saya hilang maka kami pun hanya berbelanja oleh-oleh pada hari ini.
Jadi setelah selesai sarapan dan bersiap kami mencari oleh-oleh sekitar jam 09.00, untuk oleh-oleh seperti baju dan batik saya belanja di Pasar Beringharjo, karena menurut referensi yang saya baca dan saya terima dari teman-teman saya yang pernah ke Yogyakarta di Pasar Beringharjo harga murah-murah dengan syarat kita harus menawar harga dengan usaha yang cukup keras. Setelah mendapatkan oleh-oleh pakaian dan batik, kami memebeli oleh-oleh makanan. Untuk oleh-oleh makanan ini kami sendiri-sendiri karena ada yang ingin membeli bakpia pathok (saya sarankan untuk bakpia pathok bakpia 25 saja *recommended orang-orang) dan ada bakpia kurnia sari yang ada di ring road utara salah satu cabangnya (buat ke bakpia ini mending menggunakan mobil pribadi).
Setelah selesai membeli oleh-oleh kami semua kembali ke penginapan untuk check out. Setelah semua urusan dengan penginapan beres kami pergi makan siang dan setelah selesai makan kami pergi ke stasiun lempuyangan untuk bersiap pulang. Karena kami sampai jam 15.30 maka kami menunggu sampai jam 19.10. Setelah kereta datang dan kami pun naik kereta dan pulang ke Bandung.

~THANKS YOGYA~
NB: kalo tanpa oleh-oleh kami hanya menghabiskan kurang lebih Rp. 400.000,-

No comments:

Post a Comment