*Hari Pertama*
Yogyakarta merupakan kota yang sarat dengan
budaya. Di kota ini kita bisa melihat bahwa masyarakat yang tinggal di sini
sangat menjunjung tinggi nilai budayanya. Selain itu, memilki banyak tempat
wisata yang menarik dan sangat wajib dikunjungi jika berkunjung ke kota ini
mulai dari wisata budaya, wisata belanja, wisata sejarah dan wisata alam. Untuk
sekarang saya akan menceritakan tentang pengalaman saya dan teman-teman saya
backpacker ke Yogyakarta dan camping di Pantai Pok Tunggal yang merupakan salah
satu pantai yang berada di selatan kota yang dikenal dengan Kota Gudeg ini.
Setelah merencanakan kurang lebih satu
bulan akhirnya hari itu tiba, ya hari di mana saya dan teman-teman saya akan
jalan-jalan ke Yogyakarta. Kebetulan di bulan Mei 2014 di akhir bulan terdapat
libur yang cukup banyak dalam satu minggu. Jadi kami memanfaat moment tersebut.
Sebulan sebelumnya kami sudah memesan tiket kereta yang merupakan salah satu
transportasi yang bisa digunakan untuk pergi ke Kota Yogyakarta. Dikarenakan
takut kehabisan mengingat waktunya yang sangat tepat untuk jalan-jalan. Dengan
harga Rp.110.000,- per orang kami sudah mendapatkan tiket Bandung-Yogyakarta
dan Yogyakarta-Bandung untuk kelas ekonomi. Dikarenakan niat kami adalah
backpackeran makanya kami menggunakan kereta kelas ekonomi aja. Oh iya, kami
memulai perjalanan ini dari Bandung.
Waktu sudah menunjukan jam 03:00 dan saya
harus bangun dan bersiap untuk melakukan petualang ke Yogyakarta dikarenakan
kereta yang saya gunakan melaju jam 5.30. Sekitar jam 4 kurang saya sudah siap
untuk memulai perjalanan dan menghubungi teman-teman saya yang lain. Dan
ternyata masih aja ada yang telat bangun jadi kami pergi ke Stasiun Kiara
Condong (untuk kereta kelas ekonomi di Bandung biasanya dari Stasiun Kiara
Condong) sekitar jam 4.30 dan untungnya kami diantar oleh ayah dari salah satu
teman saya ke stasiun Kiara Condong, mengingat jarak dari rumah kami ke Stasiun
Kiara Condong cukup jauh (Cijerah-Kiara Condong). Sesampainya di sana kami
menunggu salah satu teman kami yang bilangnya akan menyusul langsung ke
stasiun.
Sambil Menunggu Selfie Dikit lah :p |
Antrian Menuju Kereta |
Kira-kira jam 5.20 teman saya yang menyusul
ke stasiun akhirnya datang juga dan kami langsung menaiki kereta. Jam 5.30
tepat kereta yang kami tumpangi melaju menuju Yogyakarta. Saya sarankan untuk
membawa permainan yang mudah dibawa, seperti kartu atau apapun lah yang bisa
dimainkan (asalkan ga main hati aja #eh :D) mengingat perjalanan menuju Yogyakarta
cukup lama sekitar 8 jam menggunakan kereta ekonomi. Selama perjalanan kami
melihat pemandangan yang dilalui, mengobrol dan bermain mulai dari main tebak-tebakan
sampai main kartu dan yang kalah ditandain pake odol (memanfaaatkan yang ada
soalnya ga ada bedak :D).
Suasana Sebelum Kereta Melaju |
Mengisi Waktu di Kereta |
Sekitar jam 14.00 kami sampai di Stasiun
Lempuyangan, Yogyakarta. Sampai di sana hal pertama yang kami lakukan adalah
foto selfie (maklum kami adalah anak-anak yang cukup narsis :D). Setelah itu,
kami sholat dulu dan istirahat sebentar di mushola stasiun. Jam 14.30 kami
mulai perjalan kami karena udah ga sabat buat berkeliling Kota Yogyakarta. Hal
pertama yang kami lakukan saat keluar stasiun adalah mencari makan, mengingat
kami belum makan siang. Kami makan di sebuah kedai yang cukup recommended untuk
didatangain jika kita ke Yogyakarta yaitu Kedai Es Teler Murni 1983. Di sini
makanannya cukup murah dan enak serta bersih dan tempatnya cukup nyaman.
Touch Down Stasiun Lempuyangan |
Foto Bersama Penduduk Yogyakarta |
Kami melanjutkan perjalan menuju rumah
saudara teman kami yang tentunya sekaligus melihat-lihat kondisi Kota
Yogyakarta sekaligus bernarsis ria. :D
Foto Depan Tugu Yogyakarta |
Sekitar jam 17.00 kami sampai di rumah saudara teman kami itu (saudaranya bilang dekat dan ternyata jauh banget -_-“, Lempuyangan – Sangiarjo daerah Jalan Magelang, dan kami banyak foto-foto terlebih dahulu juga saking exited menginjakan kaki di kota ini :D). Setelah sampai di rumah saudara teman kami itu, kami istirahat sebentar lalu mandi dan bersiap untuk menikmati malam minggu di Kota Gudeg ini. Setelah siap semua kami langsung pergi menuju Malioboro, kebetulan sama saudara teman saya itu disediain motor jadi kami bisa keliling menggunakan motor.
Sekitar jam 20.30 kami sampai di Jalan Malioboro
yang merupakan jalan legendaris di Yogyakarta, soalnya jalan ini merupakan
jalan yang wajib dikunjungi kalo jalan-jalan ke kota ini. Di sini merupakan
pusat oleh-oleh aksesoris dan cendera mata khas Yogyakarta. Dan pastinya jalan
ini sangat ramai soalnya di sini serba ada. Waktu menunjukan jam 21.30 dan
temanku sudah mengajak pulang dikarenakan sudah merasa ngantuk akibat kelelahan,
sebenarnya saya sebal juga sih soalnya baru berjalan-jalan bentar sudah
mengajak kembali ke penginapan (eh malah curhat… hehehehe). Jadi kami
memutuskan untuk minum kopi joss yang merupakan kopi khas Yogyakarta di salah
satu warung angkringan di pinggir jalan. Dan sangat ternyata makanan di
angkringan ini sangat murah menurut kami. Ternyata setelah minum dan makan
cemilan di angkringan masih tidak bisa mengalahkan rasa kantuk temanku, malah
menular ke beberapa temanku yang lain. Jadi jam 23.00 kami memutuskan untuk
kembali ke rumah saudara teman kami untuk istirahat dan melanjutkan petualangan
kami esok hari.
*Hari Kedua*
Di hari kedua ini kami bangun jam 05.00 dan
langsung siap-siap untuk menjelajahi kembali daerah Yogyakarta. Sekitar jam
07.00 kami jalan-jalan kota Yogyakarta, emang sih masih daerah sekitaran Jalan
Malioboro dikarenakan kami berencana untuk pergi ke pantai selatan Yogyakarta.
Untuk jalan-jalan di pagi ini kami menggunakan Bus Trans Yogyakarta dengan
harga tiket untuk sampai tujuan cuma Rp.3.000,-. Sekitar jam 7.30 kami sampai
di Museum Vredeburg atau yang dikenal dengan Museum Benteng Yogyakarta, dan
unutk tiket masuk Museum tersebut hanya Rp.2.000,- .
Di Trans Yogya |
Museum Benteng Yogyakarta |
Setelah puas kami melihat-lihat isi museum
benteng tersebut, jam 8.30 kami melanjutkan wisata kami. Mengingat kami sudah
lapar (padahal udah sarapan roti sama teh manis) kami mencari makan lagi dan
kami menemukan sebuah warung kecil sederhana dibelakang Taman Budaya, kami pun
makan di situ. Dan betapa terkejutnya kami (sedikit dramatisir :D), harganya
sangat murah untuk makan dengan nasi gudeg hanya Rp.2.500,- selain itu ada menu
nasi ayam rendang ditambah sambal teri dan tempe orek hanya Rp.4.000,- murah
banget kan??? Dan rasanya pun enak. Perut sudah kenyang dan kami memutuskan
kembali ke rumah saudara teman kami untuk bersiap ke rencana kami yaitu
berkemah di pantai selatan Kota Yogyakarta.
Nasi Ayam Favorit |
Sekitar jam 10.00 kami sampai di rumah
saudara teman kami dan langsung bersiap untuk ke pantai. Jam 13.00 kami pergi ke pantai dikarenakan kami
dipaksa untuk makan siang terlebih dahulu (padahal seneng aja makan gratis :D).
Untuk pergi ke daerah pantai selatan Yogyakarta lebih spesifiknya pantai yang
kami tuju adalah Pantai Sundak harus menggunakan kendaraan pribadi. Dikarenakan
tidak ada kendaraan umum untuk sampai ke sana, kendaraan umum hanya sampai
Wonosari. Sehingga kami harus menyewa mobil dengan harga sewa Rp.300.000,-
selama 24 jam dan ditambah bahan bakar sebesar 120rb untuk sampai Yogyakarta
lagi.
Sekitar jam 15.30 kami sudah sampai di
daerah kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta. Untuk biaya masuknya sebesar
Rp.10.000,- per orang. Jam 16.00 kami sampai di Pantai Sundak, kondisi pantai
ini tidak terlalu ramai tetapi cukup banyak wisatawan asing dan lokal. Tetapi
keadaan pantai ini masih bersih dan dan cukup enak untuk bermain air.
Jam 16.30 kami memutuskan untuk pindah ke
Pantai Pok Tunggal. Untuk perjalanan ke Pantai Pok Tunggal kami melewati Pantai
Indrayanti, pantai ini sangat ramai karena memang sudah dijadikan tempat
wisata, namun karena niat kami mencari pantai yang lebih tenang kami meneruskan
perjalan kami ke Pantai Pok Tunggal. Kondisi jalan menuju pantainya masih
kurang bagus, ini sebagai indikasi Pantai Pok Tunggal lebih bersih dan lebih
sepi a.k.a masih lebih ‘perawan’ dibandingkan pantai-pantai disekitarnya.
Pantai Pok Tunggal Asri (1) |
Pantai Pok Tunggal Asri (2) |
Pantai Pok Tunggal Asri (3) |
Jam 16.50 kami sampai di Pantai Pok Tunggal dan langsung memarkirkan mobil, dengan biaya parkir Rp.6.000,- untuk tidak menginap dan Rp.10.000,- untuk menginap. Setelah parkir mobil kami langsung menuju pantai dan mencari penyewaan tenda. Dan setelah dapat saya akan merinci pengeluaran untuk campingnya. :
1.
Sewa 2 tenda Rp. 150.000,-
2.
Alat untuk api unggun Rp.
30.000,-
3.
Booking kamar mandi Rp.
5.000,- per
orang
*Untuk kamar mandi itu optional sih, tapi
saya sarankan untuk booking, dikarenakan jatuhnya akan lebih murah menurut
saya.
Bukan Tenda Biru :p |
Bersama di Depan Tenda |
Setelah membayar semua, tenda dipasangkan
oleh penyewa tenda hanya saja kita yang memilih posisi mau di mana kita akan
kemah. Hal yang harus diperhatikan adalah pasang-surut air laut, jangan sampai
air laut masuk ke tenda pada saat pasang. Pada saat abang penyewa memasang
tenda kami bermain di pantai sampai hari gelap. Setelah puas bermain di pantai
kami membersihkan diri dan bersiap untuk makan malam. Setelah makan malam kami
bercengkrama di depan api unggun. Dan sekitar jam 22.30 kami pun masuk tenda
untuk istirahat.
*hari ketiga*
Di Atas Bukit Pok Tunggal Asri |
Jam 6.00, setelah bersiap dan mengamankan
barang ke tempat yang lebih aman kami mendaki bukit yang mengelilingi pantai (sebenernya
bukan daki juga sih, soalnya udah ada tangga :D). Dan ternyata memang sangat
indah ciptaan Tuhan ini. Pemandangan di atas lebih indah dibandingkan kita di
bawah. Angin yang menghempas wajah, laut yang terhampar, ombak yang
berkejar-kejaran semua terpadu menjadi sebuah harmoni yang sangat indah dan
enak untuk dinikmati dan disyukuri.
Cemilan |
Sekitar jam 13.00 kami sampai di Kota
Yogyakarta dan langsung balikin mobil dan sebagian ada yang langsung check in
hotel untuk menyimpan barang-barang. Setelah itu kami istirahat sebentar. Lalu
kami mencari cemilan sore, jajanan sekitar Yogyakarta seperti tahu petis
(Rp.8.000,- per 10 buah) dan lumpia goreng (Rp.2000,- per buah) dan rasanya pun
enak menurut saya sih worth it.
Setelah puas ngemil sebentar kami kembali
ke penginapan untuk istirahat lagi sebentar. Jam 16.00 kami mulai jalan-jalan
lagi keliling Yogyakarta dan pastinya jalan-jalan lagi ke daerah Malioboro. Di
sini saya mulai membeli oleh-oleh aksesoris karena takut tidak ada waktu lagi.
Setelah jalan-jalan dan melihat-lihat barang yang ada di Malioboro kami
melanjutkan jalan-jalan kami ke Alun-Alun Kidul dengan menggunakan becak dari
Malioboro tepatnya Beringharjo ke Alun-Alun Kidul (Rp.20.000,- per becak).
Menuju Alun-alun Kidul |
Sekitar jam 20.00 kami sampai di Alun-Alun
Kidul Yogyakarta. Tempat ini sangat dikenal dengan mitos pohon beringin kembar
yang konon kalo kita bisa berjalan dengan mata tertutup melewati jalan diantara
pohon beringin keinginan kita akan terwujud.
Di sini kami mencoba mitos itu, tujuannya untuk seru-seruan aja sih,
terus kami pun menaiki odong-odong yang unik yang disewakan (untuk yang mobil
Rp.30.000,- per keliling dan untuk sepeda Rp.25.000,- per 4 keliling).
Beringin Dalam Mitos |
Odong-odong Khas Alun-alun Kidul Yogyakarta |
Setelah puas bermain dan bersenang-senang
di alun-alun kami kembali ke penginapan untuk istirahat. Dan sampai di
penginapan kami sekitar jam 23.30.
*Hari Keempat*
Hari ini merupakan hari terakhir kami
sebelum kembali ke Kota Kembang. Sebenarnya kami berencana banyak pada hari
terkahir ini, kebetulan kami pulang menggunakan kereta jam 19.10, maka kami
berencana pada hari ini akan jalan-jalan ke Taman Sari dan Candi Prambanan.
Namun apalah daya, rencana hanya rencana (#derama dikit lah), karena dompet
salah satu teman saya hilang maka kami pun hanya berbelanja oleh-oleh pada hari
ini.
Jadi setelah selesai sarapan dan bersiap
kami mencari oleh-oleh sekitar jam 09.00, untuk oleh-oleh seperti baju dan
batik saya belanja di Pasar Beringharjo, karena menurut referensi yang saya
baca dan saya terima dari teman-teman saya yang pernah ke Yogyakarta di Pasar
Beringharjo harga murah-murah dengan syarat kita harus menawar harga dengan
usaha yang cukup keras. Setelah mendapatkan oleh-oleh pakaian dan batik, kami
memebeli oleh-oleh makanan. Untuk oleh-oleh makanan ini kami sendiri-sendiri
karena ada yang ingin membeli bakpia pathok (saya sarankan untuk bakpia pathok
bakpia 25 saja *recommended orang-orang) dan ada bakpia kurnia sari yang ada di
ring road utara salah satu cabangnya (buat ke bakpia ini mending menggunakan
mobil pribadi).
Setelah selesai membeli oleh-oleh kami
semua kembali ke penginapan untuk check out. Setelah semua urusan dengan
penginapan beres kami pergi makan siang dan setelah selesai makan kami pergi ke
stasiun lempuyangan untuk bersiap pulang. Karena kami sampai jam 15.30 maka
kami menunggu sampai jam 19.10. Setelah kereta datang dan kami pun naik kereta dan
pulang ke Bandung.
~THANKS YOGYA~
NB: kalo tanpa oleh-oleh kami hanya
menghabiskan kurang lebih Rp. 400.000,-
No comments:
Post a Comment