Pulau Sangiang merupakan salah satu pulau kecil yang ada di negara tercinta
ini yang letaknya di Selat Sunda. Pulau ini termasuk wilayah Provinsi Banten
secara administratif. Kali ini saya akan cerita tentang perjalanan saya menuju
Pulau Sangiang. Seperti biasa trip ini saya menggunakan jasa open trip Badak Tour and Travel. Menurut
saya trip ini ga buruk malahan bagus namun pada akhirnya saya sedikit kecewa
karena mereka tidak share foto yang
ada di kamera Go Pro nya. Oke, dari pada mengurusi kekecewaan saya, lebih baik
mulai cerita aja, let’s go!!
Pada trip kali ini sebenarnya meeting
point-nya ada di Pelabuhan Paku Anyer hari Sabtu jam 07.00, namun karena
posisi saya di Jakarta saya memutuskan untuk menginap di basecamp-nya Badak Tour and Travel malam sebelum menuju Pulau
Sangiang. Saya pergi dari slipi jaya menggunakan bus dengan ongkos Rp. 30.000,-
menuju Banten sekitar jam 20.30. Selama perjalanan saya tertidur karena
kelelahan namun untungnya tidak terlewat di mana saya harus turun. Sekitar jam
23.30 saya sampai di depan kampus UNTIRTA Serang, Banten dan langsung dijemput
oleh tour-nya menuju basecamp. Sampai di sana saya memutuskan
untuk istirahat agar besok pada saat trip
saya fit.
Sekitar jam 06.00 kami semua bangun dan langsung besiap-siap menuju Pulau
Sangiang serta bertemu dengan peserta trip lainnya. Dari basecamp ini total yang pergi adalah 8 orang. Saya dan rombongan
pergi menuju Pelabuhan Paku Anyer sekitar jam 07.00. Pertama kami menggunakan
bis menuju Damkar, Cilegon dengan ongkos sebesar Rp. 5.000,-. Selanjutnya kami
sambung menggunakan angkot yang dicarter menuju Pelabuhan Paku Anyer dengan
ongkos Rp. 15.000,- per orang.
Jam 09.00 kami sampai di Pelabuhan Paku Anyer. Kami groupie sebentar dan
langsung menaiki kapal nelayan menuju Pulau Sangiang. Sebelum memasuki Pulau Sangiang,
yang jaraknya hanya sekitar 30 menit sampai 1 jam menggunakan perahu dari
Pelabuhan Paku Anyer, kami snorkeling
terlebih dahulu di sekitaran pulau. Selama di perjalanan kami menikmati
pemandangan laut dan berfoto ria. Tapi sebenarnya cukup disayangkan kondisi
laut menuju Pulau Sangiang cukup kotor, jika saya tanya ke nelayan yang
mengantar katanya kotornya itu dikarenakan sampah dari kapal ferri dari
Pelabuhan Merak. Padahal cuaca dan kondisi ombak sangat bagus sampai-sampai
banyak penyu yang keluar dari bawah air.
|
Pelabuhan Paku Anyer |
|
Pemandangan Kawasan Industri di Serang dari Laut |
|
Pulau Sangiang |
Setelah sekitar 1 jam mengarungi lautan kami sampai di spot snorkeling pertama
yaitu Pajo. Spot pertama ini cukup
bagus banyak ikannya namun karangnya kurang berwarna. Namun pemandangan bawah
air di sini cukup menyenangkan dan indah. Bentuk terumbu karang di sini lebih
banyak berbentuk seperti bunga. Kami menikmati spot pertama ini selama kurang lebih 1 jam.
|
Pemandangan Bawah Laut di Pajo |
|
Ikan-ikan di Pajo |
|
Taman Bunga Karang di Pajo |
|
Free Diving di Pajo |
Selanjutnya kami langsung menuju spot
snorkeling kedua, yaitu Dong Bajo. Spot snorkeling
yang kedua ini mirip-mirip dengan spot
snorkeling yang pertama namun
perairannya lebih dalam namun lebih bersih. Sehingga ikan di spot yang kedua ini cukup bervariatif
dan banyak, mulai dari ukuran yang kecil sampai ukuran yang besar. Di sini kami
hanya snorkeling selama 30 menit
karena kami sedikit merasa bosan karena kondisi dalam airnya sedikit mirip
dengan spot pertama.
|
Underwater Dong Bajo |
|
Terumbu di Dong Bajo |
|
Taman Bunga Karang |
|
Terumbu Karang Dong Bajo |
|
Terumbu Dong Bajo |
Puas snorkeling selanjutnya kami
menuju pulau utama yaitu Pulau Sangiang. Sebelum memasuki Pulau Sangiang kami
melewati daerah hutan bakau yaitu Tegon Waru. Kami hanya melewati daerah ini
dan langsung menuju Pulau Sangiang. Setelah sampai Pulau Sangiang kami langsung
menuju home stay tempat kami menginap dan langsung makan siang.
|
Hutan Bakau Tegon Waru |
|
Perjalan Menuju Pulau Sangiang |
|
Selamat Datang di Pulau Sangiang |
Selesai makan siang adalah free time.
Saya memanfaatkan waktu tersebut dengan menikmati pemandangan Pantai Pasir
Panjang karena cuaca cukup panas sehingga saya hanya duduk-duduk di tempat yang
sudah disediakan. Sekitar jam 14.00 penyelenggara bemaksud untuk berburu
lobster di pantai ini, karena di Pantai Pasir Panjang ini ada sisi yang cukup
banyak karang yang dijadikan sarang lobster. Namun, kondisi ombak sedang cukup
besar sehingga kami memutuskan untuk berhenti mencari lobster dengan hasil yang
nihil.
|
Pantai Pasir Panjang |
|
Bermain di Pantai Pasir Panjang |
|
Pantai Pasir Panjang |
|
Pantai Pasir Panjang |
|
Panorama Pantai Pasir Panjang |
Sekitar jam 16.30 adalah jadwalnya tracking
ke Goa Kelalawar. Perjalanan menuju Goa ini sekitar 30 menit. Untuk mencapai
goa kelalawar ini kita harus melewati hutan dan rawa serta sebaiknya sebelum
pergi menggunakan lotion anti nyamuk
karena nyamuknya selama diperjalan menuju goa sangat banyak. Dan pada saat di
Goa Kelalawar jangan terlalu lama karena (katanya) jika terlalu lama bakalan
pusing dikarenakan menghirup gas yang dihasilkan dari kotoran kelalawar. Dan
jika pada saat air pasang jika beruntung kita bisa dapat melihat ikan hiu,
namun pada saat kami ke sana airnya sedang surut sehingga kami tidak melihat
ikan hiu. Selain ikan hiu kalian juga bisa melihat biawak dan untungnya untuk
hewan yang satu ini kami melihatnya.
|
Tracking di Pulau Sangiang |
|
Rawa Menuju Goa Kelalawar |
|
Hutan Ketika Tracking |
|
Biawak di Goa Kelalawar |
|
Goa Kelalawar |
|
Goa Kelalawar |
Setelah puas melihat Goa Kelalawar kami melanjutkan tracking ke Saung Tungku. Saung Tungku ini merupakan daerah tebing.
Di sini kita bisa melihat langsung laut lepas yang cukup indah dan sangat
menyegarkan mata. Selain itu kita bisa turun tebing juga, kondisinya pun cukup
aman tapi tetap harus hati-hati. Di bawah tebing kita bisa melihat Goa
Kelalawar yang lain. Karena Goa Kelalawar yang ini terhubung dengan laut lepas
sehingga cukup banyak ikan yang ada di bawahnya.
Setelah itu, kami pergi ke tempat selanjutnya yaitu Bukit Harapan. Di sini
kita sekaligus menikmati sunset Pulau
Sangiang. Bukit ini cukup enak untuk digunakan sebagai tempat narsis, tapi
tetap harus hati-hati dikarenakan cukup curam pada bagian tebingnya dan tempat
ini merupakan tempat yang paling bagus untuk menikmati sunset di Pulau Sangiang.
|
View Saung Tungku |
|
Tebing di Saung Tungku |
|
Bukit Hrapan |
|
Ceria di Bukit Harapan |
|
Sunset di Pulau Sangiang |
Kami hanya menikmati sebentar suasana di Bukit Harapan ini, karena takut
kemaleman menuju penginapan mengingat jalanan yang harus dilewati adalah jalan
setapak di tengah hutan.
Sekitar jam 18.30 kami sampai kembali di penginapan dan langsung mengantri
mandi. Oia, untuk kamar mandi di Pulau Sangiang ini ada di luar dan digunakan
secara share dengan peserta trip lain (jika ada). Namun, kondisi
kamar mandi dan kloset cukup bersih dan airnya pun banyak.
Setelah mandi kami melanjutkan dengan acara makan malam. Karena sudah
merasa lapar kami pun langsung makan makanan yang sudah di sediakan oleh
penyelenggara. Selesai makan malam, sesi selanjutnya adalah sesi menulis
curhatan di lampion untuk diterbangkan. Curhatannya bisa tentang apa aja sih.
Selesai menulis dan semua sudah siap, kami langsung pergi ke pantai untuk
menerbangkan lampion yang sudah disiapkan. Ini adalah sesi yang paling saya
suka (maklum baru pertama kali saya menerbangkan lampion :D. Norak? Biarin,
hehehe)
|
Curhat di Lampion |
|
Penerbangan Lampion |
|
Terbanglah, Sampaikan Harapan kepada Tuhan |
Selesai menerbangkan lampion adalah acara bercengkrama untuk keakraban.
Karena sudah merasa lelah saya hanya sebentar bergabung dan langsung kembali ke
penginapan untuk istirahat.
Keesokan harinya saya bangun jam 04.30 karena berencana ingin melihat sunrise di Pulau Sangiang. Namun
sebenarnya di sini letak salah satu kekecewaan saya pada trip yang saya ikuti ini. Mereka tidak mepersiapkan acara untuk
melihat sunrise dan juga tidak jelas
memberitahukan di mana kita bisa melihat sunrise
sehingga saya gagal untuk melihat sunrise.
Oia, untuk melihat sunrise sebenarnya
penyelenggara trip memberitahukan
tempatnya di Pantai Pasir Panjang, namun ternyata bukan di situ. Panatai Pasir
Panjang merupakan salah satu spot
untuk melihat sunset. Sehingga untuk
melihat sunrise kita harus ke sisi lainnya atau tidak kita harus pergi ke
tempat yang lebih tinggi.
Gagal melihat sunrise, kami
memutuskan untuk menikmati udara pagi dan suasana pagi Pantai Pasir Panjang.
Kebetulan ombak pada saat itusangat bagus dan keadaan lautnya cukup bersih.
Kami menyisir pantai dan berfoto ria untuk mengurangi kekecewaan kami. Dan
dengan cara itu cukup berhasil. Namun pada akhirnya saya pribadi kecewa lagi,
karena fotonya tidak di share dari
kamera go pro mereka. Setelah puas berfoto dan bernarsis ria kami semua kembali
ke penginapan untuk sarapan.
|
Bergaya di Atas Batu |
|
Pantai Karang Pulau Sangiang |
|
Tebing Pulau Sangiang |
Selesai makan kami kembali bermain di Pantai Pasir Panjang. Kebetulan
ombaknya sedang bersahabat. Pemandangan bawah air pantai ini sangat luar biasa
bagus sekali. Kita tidak perlu menggunakan perahu untuk mencapai spot snorkeling.
Cukup dengan berenang saja kita sudah bisa melihat spot-spot yang sangat indah. Selain terumbu karangnya yang bagus di
sini juga banyak banget ikan-ikannya dan sangat bervariatif, mulai dari yang
kecil sampai yang besar.
|
Terumbu di Pantai Pasir Panjang |
|
Terumbu di Pantai Pasir Panjang |
|
Terumbu di Pantai Pasir Panjang |
|
Terumbu di Pantai Pasir Panjang |
|
Clown Fish di Anemon Pantai Pasir Panjang |
Sekitar jam 10.30 kami kembali ke penginapan dan bersiap ke tempat
snorkeling selanjutnya di tengah laut sekaligus kembali ke Dermaga Paku Anyer.
Namun, ternyata ombak di lautan sangat besar sehingga kami memutuskan untuk
langsung kembali ke Dermaga Paku Anyer. Selama di perjalanan ombak sangat besar
sehingga cukup menegangkan namun menurutku sangat seru. Kami sampai di Dermaga
Paku Anyer sekitar jam 14.00 karena ombak yang kurang bersahabat namun sampai
juga dengan selamat. Sampai di sana saya langsung bersih-bersih dan kembali ke
Serang untuk melanjutkan menggunakan bus menuju Jakarta.
Nb: Untuk liburan ke Pulau Sangiang saya menghabiskan sekitar Rp. 500.000,-
untuk dari Jakarta dan sampai Jakarta kembali. Terima kasih buat semuanya dan
team Badak Tour n Travel buat tripnya. Dan buat “DILA YANG KECE BADAI” yang
istagramnya DILAOKTAPHIA
pengen di promote di Blog ini. Oia, jaringan paling OK di Pulau Sangiang adalah 3, jadi buat kalian
yang pengen selalu update jangan lupa buat ganti sim cardnya J
Kok keren banget sih jadi pengen ke sana :'))))
ReplyDelete@Safira Nys:emang keren kok :)
ReplyDeleteINdonesia emang keren-keren tempat liburanya :D
Ada kontaknya badak tour amd travel mas?tks
ReplyDelete@Mas Ndalmin:085960536009 -> Mamduh Badak Tour n Travel / Banten Adventure. IGnya : Banten Adventure :)
ReplyDeleteKok di foto bawah airnya pada megang karang ya bro? Sayang sekali, harusnya dikasih tau gak boleh megang karang...Please kalo ada foto begitu jangan dipublish..
ReplyDeleteThanks
Sip thanks inputnya mas. Untuk foto underwaternya ada sebagian yang memang bukan saya ambil dan dapat dari tournya. Nanti saya remove untuk foto yang pegang terumbunya. Sekali lagi terima kasih masukannya :)
DeleteYo yang mau ksini juga bisa ikut bareng kita @rap.tour tanggal 29september sampai 1 oktober biaya 420 rb untuk fasilitas include nya bisa langsung hubung wa 089698845734/reza
ReplyDeleteYo yang mau ksini juga bisa ikut bareng kita @rap.tour tanggal 29september sampai 1 oktober biaya 420 rb untuk fasilitas include nya bisa langsung hubung wa 089698845734/reza
ReplyDelete