MY LIFE, MY STORY

Pages

Tuesday, June 30, 2015

LIBURAN KE PULAU SANGIANG, BANTEN

Pulau Sangiang merupakan salah satu pulau kecil yang ada di negara tercinta ini yang letaknya di Selat Sunda. Pulau ini termasuk wilayah Provinsi Banten secara administratif. Kali ini saya akan cerita tentang perjalanan saya menuju Pulau Sangiang. Seperti biasa trip ini saya menggunakan jasa open trip Badak Tour and Travel. Menurut saya trip ini ga buruk malahan bagus namun pada akhirnya saya sedikit kecewa karena mereka tidak share foto yang ada di kamera Go Pro nya. Oke, dari pada mengurusi kekecewaan saya, lebih baik mulai cerita aja, let’s go!!

Pada trip kali ini sebenarnya meeting point-nya ada di Pelabuhan Paku Anyer hari Sabtu jam 07.00, namun karena posisi saya di Jakarta saya memutuskan untuk menginap di basecamp-nya Badak Tour and Travel malam sebelum menuju Pulau Sangiang. Saya pergi dari slipi jaya menggunakan bus dengan ongkos Rp. 30.000,- menuju Banten sekitar jam 20.30. Selama perjalanan saya tertidur karena kelelahan namun untungnya tidak terlewat di mana saya harus turun. Sekitar jam 23.30 saya sampai di depan kampus UNTIRTA Serang, Banten dan langsung dijemput oleh tour-nya menuju basecamp. Sampai di sana saya memutuskan untuk istirahat agar besok pada saat trip saya fit.


Sekitar jam 06.00 kami semua bangun dan langsung besiap-siap menuju Pulau Sangiang serta bertemu dengan peserta trip lainnya. Dari basecamp ini total yang pergi adalah 8 orang. Saya dan rombongan pergi menuju Pelabuhan Paku Anyer sekitar jam 07.00. Pertama kami menggunakan bis menuju Damkar, Cilegon dengan ongkos sebesar Rp. 5.000,-. Selanjutnya kami sambung menggunakan angkot yang dicarter menuju Pelabuhan Paku Anyer dengan ongkos Rp. 15.000,- per orang.

Jam 09.00 kami sampai di Pelabuhan Paku Anyer. Kami groupie sebentar dan langsung menaiki kapal nelayan menuju Pulau Sangiang. Sebelum memasuki Pulau Sangiang, yang jaraknya hanya sekitar 30 menit sampai 1 jam menggunakan perahu dari Pelabuhan Paku Anyer, kami snorkeling terlebih dahulu di sekitaran pulau. Selama di perjalanan kami menikmati pemandangan laut dan berfoto ria. Tapi sebenarnya cukup disayangkan kondisi laut menuju Pulau Sangiang cukup kotor, jika saya tanya ke nelayan yang mengantar katanya kotornya itu dikarenakan sampah dari kapal ferri dari Pelabuhan Merak. Padahal cuaca dan kondisi ombak sangat bagus sampai-sampai banyak penyu yang keluar dari bawah air.

Pelabuhan Paku Anyer

Pemandangan Kawasan Industri di Serang dari Laut

Pulau Sangiang
Setelah sekitar 1 jam mengarungi lautan kami sampai di spot snorkeling pertama yaitu Pajo. Spot pertama ini cukup bagus banyak ikannya namun karangnya kurang berwarna. Namun pemandangan bawah air di sini cukup menyenangkan dan indah. Bentuk terumbu karang di sini lebih banyak berbentuk seperti bunga. Kami menikmati spot pertama ini selama kurang lebih 1 jam.

Pemandangan Bawah Laut di Pajo

Ikan-ikan di Pajo

Taman Bunga Karang di Pajo


Free Diving di Pajo

Selanjutnya kami langsung menuju spot snorkeling kedua, yaitu Dong Bajo. Spot snorkeling yang kedua ini mirip-mirip dengan spot snorkeling yang pertama namun perairannya lebih dalam namun lebih bersih. Sehingga ikan di spot yang kedua ini cukup bervariatif dan banyak, mulai dari ukuran yang kecil sampai ukuran yang besar. Di sini kami hanya snorkeling selama 30 menit karena kami sedikit merasa bosan karena kondisi dalam airnya sedikit mirip dengan spot pertama.

Underwater Dong Bajo

Terumbu di Dong Bajo

Taman Bunga Karang
Terumbu Karang Dong Bajo

Terumbu Dong Bajo

Puas snorkeling selanjutnya kami menuju pulau utama yaitu Pulau Sangiang. Sebelum memasuki Pulau Sangiang kami melewati daerah hutan bakau yaitu Tegon Waru. Kami hanya melewati daerah ini dan langsung menuju Pulau Sangiang. Setelah sampai Pulau Sangiang kami langsung menuju home stay tempat kami menginap dan langsung makan siang.

Hutan Bakau Tegon Waru

Perjalan Menuju Pulau Sangiang



Selamat Datang di Pulau Sangiang
Selesai makan siang adalah free time. Saya memanfaatkan waktu tersebut dengan menikmati pemandangan Pantai Pasir Panjang karena cuaca cukup panas sehingga saya hanya duduk-duduk di tempat yang sudah disediakan. Sekitar jam 14.00 penyelenggara bemaksud untuk berburu lobster di pantai ini, karena di Pantai Pasir Panjang ini ada sisi yang cukup banyak karang yang dijadikan sarang lobster. Namun, kondisi ombak sedang cukup besar sehingga kami memutuskan untuk berhenti mencari lobster dengan hasil yang nihil.

Pantai Pasir Panjang

Bermain di Pantai Pasir Panjang

Pantai Pasir Panjang

Pantai Pasir Panjang

Panorama Pantai Pasir Panjang


Sekitar jam 16.30 adalah jadwalnya tracking ke Goa Kelalawar. Perjalanan menuju Goa ini sekitar 30 menit. Untuk mencapai goa kelalawar ini kita harus melewati hutan dan rawa serta sebaiknya sebelum pergi menggunakan lotion anti nyamuk karena nyamuknya selama diperjalan menuju goa sangat banyak. Dan pada saat di Goa Kelalawar jangan terlalu lama karena (katanya) jika terlalu lama bakalan pusing dikarenakan menghirup gas yang dihasilkan dari kotoran kelalawar. Dan jika pada saat air pasang jika beruntung kita bisa dapat melihat ikan hiu, namun pada saat kami ke sana airnya sedang surut sehingga kami tidak melihat ikan hiu. Selain ikan hiu kalian juga bisa melihat biawak dan untungnya untuk hewan yang satu ini kami melihatnya.

Tracking di Pulau Sangiang

Rawa Menuju Goa Kelalawar
Hutan Ketika Tracking

Biawak di Goa Kelalawar
Goa Kelalawar



Goa Kelalawar



Setelah puas melihat Goa Kelalawar kami melanjutkan tracking ke Saung Tungku. Saung Tungku ini merupakan daerah tebing. Di sini kita bisa melihat langsung laut lepas yang cukup indah dan sangat menyegarkan mata. Selain itu kita bisa turun tebing juga, kondisinya pun cukup aman tapi tetap harus hati-hati. Di bawah tebing kita bisa melihat Goa Kelalawar yang lain. Karena Goa Kelalawar yang ini terhubung dengan laut lepas sehingga cukup banyak ikan yang ada di bawahnya.
Setelah itu, kami pergi ke tempat selanjutnya yaitu Bukit Harapan. Di sini kita sekaligus menikmati sunset Pulau Sangiang. Bukit ini cukup enak untuk digunakan sebagai tempat narsis, tapi tetap harus hati-hati dikarenakan cukup curam pada bagian tebingnya dan tempat ini merupakan tempat yang paling bagus untuk menikmati sunset di Pulau Sangiang.
View Saung Tungku
Tebing di Saung Tungku




Bukit Hrapan

Ceria di Bukit Harapan
Sunset di Pulau Sangiang

Kami hanya menikmati sebentar suasana di Bukit Harapan ini, karena takut kemaleman menuju penginapan mengingat jalanan yang harus dilewati adalah jalan setapak di tengah hutan.

Sekitar jam 18.30 kami sampai kembali di penginapan dan langsung mengantri mandi. Oia, untuk kamar mandi di Pulau Sangiang ini ada di luar dan digunakan secara share dengan peserta trip lain (jika ada). Namun, kondisi kamar mandi dan kloset cukup bersih dan airnya pun banyak.

Setelah mandi kami melanjutkan dengan acara makan malam. Karena sudah merasa lapar kami pun langsung makan makanan yang sudah di sediakan oleh penyelenggara. Selesai makan malam, sesi selanjutnya adalah sesi menulis curhatan di lampion untuk diterbangkan. Curhatannya bisa tentang apa aja sih. Selesai menulis dan semua sudah siap, kami langsung pergi ke pantai untuk menerbangkan lampion yang sudah disiapkan. Ini adalah sesi yang paling saya suka (maklum baru pertama kali saya menerbangkan lampion :D. Norak? Biarin, hehehe)

Curhat di Lampion

Penerbangan Lampion
Terbanglah, Sampaikan Harapan kepada Tuhan
Selesai menerbangkan lampion adalah acara bercengkrama untuk keakraban. Karena sudah merasa lelah saya hanya sebentar bergabung dan langsung kembali ke penginapan untuk istirahat.

Keesokan harinya saya bangun jam 04.30 karena berencana ingin melihat sunrise di Pulau Sangiang. Namun sebenarnya di sini letak salah satu kekecewaan saya pada trip yang saya ikuti ini. Mereka tidak mepersiapkan acara untuk melihat sunrise dan juga tidak jelas memberitahukan di mana kita bisa melihat sunrise sehingga saya gagal untuk melihat sunrise. Oia, untuk melihat sunrise sebenarnya penyelenggara trip memberitahukan tempatnya di Pantai Pasir Panjang, namun ternyata bukan di situ. Panatai Pasir Panjang merupakan salah satu spot untuk melihat sunset. Sehingga untuk melihat sunrise kita harus ke sisi lainnya atau tidak kita harus pergi ke tempat yang lebih tinggi.

Gagal melihat sunrise, kami memutuskan untuk menikmati udara pagi dan suasana pagi Pantai Pasir Panjang. Kebetulan ombak pada saat itusangat bagus dan keadaan lautnya cukup bersih. Kami menyisir pantai dan berfoto ria untuk mengurangi kekecewaan kami. Dan dengan cara itu cukup berhasil. Namun pada akhirnya saya pribadi kecewa lagi, karena fotonya tidak di share dari kamera go pro mereka. Setelah puas berfoto dan bernarsis ria kami semua kembali ke penginapan untuk sarapan. 

Bergaya di Atas Batu
Pantai Karang Pulau Sangiang

Tebing Pulau Sangiang
Selesai makan kami kembali bermain di Pantai Pasir Panjang. Kebetulan ombaknya sedang bersahabat. Pemandangan bawah air pantai ini sangat luar biasa bagus sekali. Kita tidak perlu menggunakan perahu untuk mencapai spot snorkeling. Cukup dengan berenang saja kita sudah bisa melihat spot-spot yang sangat indah. Selain terumbu karangnya yang bagus di sini juga banyak banget ikan-ikannya dan sangat bervariatif, mulai dari yang kecil sampai yang besar.
Terumbu di Pantai Pasir Panjang
Terumbu di Pantai Pasir Panjang
Terumbu di Pantai Pasir Panjang

Terumbu di Pantai Pasir Panjang

Clown Fish di Anemon Pantai Pasir Panjang

Sekitar jam 10.30 kami kembali ke penginapan dan bersiap ke tempat snorkeling selanjutnya di tengah laut sekaligus kembali ke Dermaga Paku Anyer. Namun, ternyata ombak di lautan sangat besar sehingga kami memutuskan untuk langsung kembali ke Dermaga Paku Anyer. Selama di perjalanan ombak sangat besar sehingga cukup menegangkan namun menurutku sangat seru. Kami sampai di Dermaga Paku Anyer sekitar jam 14.00 karena ombak yang kurang bersahabat namun sampai juga dengan selamat. Sampai di sana saya langsung bersih-bersih dan kembali ke Serang untuk melanjutkan menggunakan bus menuju Jakarta.


 
Nb: Untuk liburan ke Pulau Sangiang saya menghabiskan sekitar Rp. 500.000,- untuk dari Jakarta dan sampai Jakarta kembali. Terima kasih buat semuanya dan team Badak Tour n Travel buat tripnya. Dan buat “DILA YANG KECE BADAI” yang istagramnya DILAOKTAPHIA  pengen di promote di Blog ini. Oia, jaringan paling OK di Pulau Sangiang adalah 3, jadi buat kalian yang pengen selalu update jangan lupa buat ganti sim cardnya J

8 comments:

  1. Kok keren banget sih jadi pengen ke sana :'))))

    ReplyDelete
  2. @Safira Nys:emang keren kok :)
    INdonesia emang keren-keren tempat liburanya :D

    ReplyDelete
  3. Ada kontaknya badak tour amd travel mas?tks

    ReplyDelete
  4. @Mas Ndalmin:085960536009 -> Mamduh Badak Tour n Travel / Banten Adventure. IGnya : Banten Adventure :)

    ReplyDelete
  5. Kok di foto bawah airnya pada megang karang ya bro? Sayang sekali, harusnya dikasih tau gak boleh megang karang...Please kalo ada foto begitu jangan dipublish..
    Thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sip thanks inputnya mas. Untuk foto underwaternya ada sebagian yang memang bukan saya ambil dan dapat dari tournya. Nanti saya remove untuk foto yang pegang terumbunya. Sekali lagi terima kasih masukannya :)

      Delete
  6. Yo yang mau ksini juga bisa ikut bareng kita @rap.tour tanggal 29september sampai 1 oktober biaya 420 rb untuk fasilitas include nya bisa langsung hubung wa 089698845734/reza

    ReplyDelete
  7. Yo yang mau ksini juga bisa ikut bareng kita @rap.tour tanggal 29september sampai 1 oktober biaya 420 rb untuk fasilitas include nya bisa langsung hubung wa 089698845734/reza

    ReplyDelete