MY LIFE, MY STORY

Pages

Wednesday, August 5, 2015

MENJELAJAH THAILAND, KAMBOJA DAN MYANMAR MENGGUNAKAN AIR ASIA ASEAN PASS (PART I)

Siapa yang tidak tau negara Thailand, Kamboja dan Myanmar? Ya, itu merupakan negara yang merupakan anggota dari ASEAN. Pada kesempatan sekarang saya akan sedikit berbagi pengalaman saya menjelajahi ketiga negara itu, mungkin pengalaman cerita ini bisa dijadikan referensi buat liburan kalian tentunya. Dan kebetulan ada program promosi dari Air Asia untuk menjelajah negara-negara ASEAN dengan hemat yaitu dengan menggunakan AIR ASIA ASEAN PASS.

Sekitar satu bulan merencanakan akhirnya saya dan teman kost saya siap menjelajah Thailand, Kamboja dan Myanmar. Kami memilih ketiga negara tersebut dikarenakan kami ingin mengetahui budaya masyarakat yang ada di ketiga negara tersebut. Kami menggunakan AIR ASIA ASEAN PASS 10 Poin dengan harga Rp. 1.950.000,- (belum termasuk airport tax) untuk menghemat perjalanan kami. Karena jika kami lihat untuk penerbangan di waktu yang sama untuk pergi ke Thailand dari Jakarta saja sudah sekitar Rp.1.400.000,-.

*Thailand*
Setelah seminggu sebelumnya urusan menukar uang ke Thailand Baht dan US Dollar selesai, tanggal 30 Mei 2015 kami bersiap untuk mulai perjalanan kami. Kami pergi dari kostan kami, daerah Tebet-Jakarta Selatan,  sekitar jam 13.00 karena kami menggunakan penerbangan jam 16.30. Jalanan menuju Bandara Soekarno Hatta cukup lenggang mengingat hari itu bukan hari kerja, sehingga kami sampai di Cengkareng sekitar jam 14.30. Mengingat perjalan kami cukup lama kami memutuskan untuk mengisi perut terlebih dahulu sekalian menunggu boarding gate dibuka. Sekitar jam 16.00 boarding gate untuk penerbangan kami dibuka dan kami langsung menuju pesawat. Pesawat yang kami naiki take off sekitar jam 16.30 menuju Don Mueang, Bangkok. Saya sarankan untuk membawa cemilan atau buku bacaan, karena perjalanan dari Jakarta menuju Bangkok cukup lama sekitar 3,5 Jam.


Sekitar jam 20.00 kami sampai di Bangkok, kebetulan antara waktu Bangkok dan Jakarta sama yaitu GMT+7. Kami langsung menuju bagian imigrasi dan ternyata antriannya sudah cukup panjang. Namun, kami tetap menikmatinya karena dengan ini kami mulai pejelajahan kami dan telah sampai di negara yang pertama. Setelah melewati bagian imigrasi kami langsung menuju bagian informasi untuk meminta peta wisata yang telah disediakan. Dan selanjutnya kami langsung menuju Mo Chit yang merupakan stasiun BTS terdekat dari Bandara Don Mueang menggunakan bus A1 dengan ongkos sebesar 30 Baht.

Berpose di Bandara Don Mueang
Kondisi Bus A1 Menuju Mo Chit
Di stasiun Mo Chit kami langsung membeli tiket menuju penginapan kami di daerah Siam seharga 42 Baht. Jam 21.20 kami sampai di stasiun Siam dan langsung menuju hostel yang sudah kami booking terlebih dahulu. Untungnya penginapan yang kami booking tidak jauh dengan stasiun Siam. Setelah check in kami langsung menyimpan barang-barang yang kami bawa. Dan ternyata perut kami sudah keroncongan kami pun  pergi keluar mencari makan. Karena belum siap dengan makanan yang aneh untuk rasanya kami memutuskan untuk makan di Mc Donald yang dekat dengan penginapan kami mengingat sudah malam juga, sehingga kami memutuskan untuk mencari makan di dekat penginapan saja. Setelah makan kami memutus kembali ke penginapan untuk istirahat menyiapakan tenaga untuk petualangan kami besok.

Di Stasiun BTS Mo Chit
Kami bangun sekitar jam 06.00 dan langsung siap-siap menjelajah Bangkok dengan semangat membara. Setelah semua siap kami langsung menuju stasiun BTS untuk menuju Saphan Taksan dengan tiket sebesar 37 Baht. Saphan Taksan merupakan stasiun paling dekat dengan Central Pier untuk menjelajah Thailand menggunakan perahu lewat sungai Chao Praya. Chao Praya yang merupakan sungai yang digunakan untuk tranportasi di Thailand, saran saya jika kalian jalan-jalan ke Thailand ini adalah salah satu transportasi yang wajib dicoba.

Pemandangan dari Kapal di Chao Praya (1)
Pemandangan dari Kapal di Chao Praya (2)

Di Kapal Ketika Melintasi Chao Praya
Tujuan pertama yang akan kami kunjungi adalah Wat Arun yang merupakan salah satu kuil besar yang wajib dikunjungi. Setelah menunggu selama 1 jam akhirnya perahu yang harus kami naiki datang. Untuk tiket perahu ini hanya sebesar 15 Baht dan langsung dibeli pada saat kita sudah di perahunya. Untuk sampai dermaga yang dekat dengan Wat Arun hanya dibutuhkan waktu 15 Menit. Namun karena Wat Arun berada di seberang dermaga pemberhentian kami harus menyebrang dengan menggunakan perahu kembali, ongkosnya hanya 3 Baht. 

Sekitar Jam 09.00 kami sampai di Wat Arun, namun sayang pada saat kami ke sana Wat Arun sedang direnovasi sehingga kami hanya di halamannya saja. Jika kalian ingin memasuki Wat Arun tiket masuk Wat Arun adalah sebesar 50 Baht. Sekitar 1 jam kami berkeliling Wat Arun. Saya sarankan pada saat kalian berkeliling di Thailand bawa air minum karena udaranya cukup panas. Setelah puas melihat-lihat Wat Arun kami menyebrang kembali dengan ongkos yang sama yaitu sebesar 3 Baht.

Wat Arun
Di Depan Wat Arun
Bersama Patung Budha di Kawasan Wat Arun

Kawasan Wat Arun
Tujuan kami selanjutnya adalah Wat Pho yang terkenal dengan patung Buddha terbaring yang sangat besar. Dari dermaga tempat kami berhenti letak Wat Pho tidaklah jauh. Hanya cukup berjalan sekitar 10 menit. Oia, untuk yang akan mengunjungi kuil-kuil ini diwajibkan menggunakan pakaian yang sopan. Kawasan ini memang menjadi salah satu destinasi wisata untuk turis yang berkunjung ke Thailand. Wat Pho merupakan kawasan yang cukup besar yang terdiri dari beberapa kuil, namun memang yang paling terkenalnya adalah kuil yang berisi patung Buddha terbaring. Harga tiket untuk memasuki kawasan ini adalah 100 Baht dan sudah dapat air minum grastis.


Gerbang Masuk Kawasan Wat Pho

Pagoda di Kawasan Wat Pho

Patung Budha Tidur di Wat Pho
Puas mengelilingi dan berfoto di kawasan Wat Pho kami langsung menuju Grand Palace. Grand Palace ini merupakan kawasan tempat tinggal raja. Letaknya tidak terlalu jauh juga dari Wat Pho kalian bisa menggunkan tuk-tuk atau pun jalan kaki sekitar 20 Menit, karena kami adalah turis yang hemat (*red : gembel) kami memutuskan untuk berjalan menuju Grand Palace menembus panasnya cuaca Bangkok saat itu yang mecapai 37o C.

Jam 11.30 kami sampai di Grand Palace dan langsung menuju counter tiket dan ternyata tiket untuk memasuki kawasan Grand Palace ini dibatasi dan untungnya kami masih mendapatkan tiket. Harga tiket untuk memasuki Grand Palace ini adalah 500 Baht. Di dalam Grand Palace terdapat tempat-tempat yang menakjubkan sehingga memang wajar harga tiketnya cukup mahal. Selain itu, kita mendapatkan tiket untuk memasuki museum tentang perkembangan budaya Thailand yang letak museumnya masih berada di kawasan Grand Palace.


Grand Palace Bagian Depan
Kawasan Grand Palace

Kawasan Emerald Pagoda

Di Depan Grand Palace Thailand

Grand Palace Thailand


Sekitar jam 13.00 setelah istirahat sebentar sambil mengadem di sebuah warung yang ada di Grand Palace kami melanjutkan perjalan menuju Khaosan Road yang memang terkenal karena merupakan kawasan para Backpacker untuk makan, karena kami baru ingat kami belum makan dari pagi. Untuk menuju Khaosan Road kami menggunakan tuk-tuk dengan ongkos sebesar 70 Baht, itu merupakan harga yang sudah kami tawar. Dan setelah sampai khaosan road kami berkeliling sebentar sekaligus mencari tempat makan yang cocok dengan kantong kami.
Khaosan Road di Siang Hari
Selesai makan kami melanjutkan perjalanan  kami, tujuan selanjutanya adalah pasar chatucak yang hanya buka di akhir pekan. Dari Khaosan Road kami menuju Ta Chan Pier yang merupakan dermaga paling dekat dengan menggunakan tuk-tuk dengan ongkos seharga 80 Baht. Setelah itu, kami melanjutkan menggunakan perahu menuju Central Pier dengan tiket seharga 15 Baht. Dan menuju stasiun Mo Chit menggunakan BTS dengan harga tiket 42 Baht.
Kami sampai Mo Chit dan berjalan sedikit menuju pasar Chatucak sekitar jam 15.30. Di Chatucak ini merupakan tempat yang cocok untuk mencoba street food Thailand dan tempat yang cocok juga untuk belanja. Harga-harga barang di sini cukup terjangakau, namun kami tidak tergiur karena perjalan kami masih panjang.
Chatuchak Weekend Market
Selesai berkeliling di Chatucak kami memutuskan kembali ke penginapan untuk istirahat sejenak sebelum melanjutkan penjelajahan Thailand sekalian menjemput teman kami yang menyusul dari Jakarta.
Sekitar jam 19.00 kami memulai kembali perjalanan kami. Tujuan kami selanjutnya adalah kawasan Pat Phong yang merupakan kawasan “Red District”. Untuk sampai ke tempat ini kami menggunakan BTS menuju stasiun Silom dengan harga tiket 25 Baht. Sebelum berkeliling di Red District ini kami mengisi perut terlebih dahulu. Setelah selesai makan kami langsung berkeliling di kawasan ini. Ternyata memang dunia malam Thailand di daerah ini cukup bebas. Pada saat kalian berjalan-jalan di sekitaran daerah ini kalian akan ditawari massage (plus-plus)baik yang lawan jenis sampai sesama jenis, karena Thailand merupakan negara yang terbuka untuk pasangan sesama jenis. Selain ditawari massage kalian juga akan ditawari untuk menonton live show, yang pastinya live show dewasa. Berhubung kami masih kecil (*halah, padahal ga ada duit :D) kami hanya berkeliling saja sekedar ingin tau kawasan seperti itu.
Suasana Sekitaran Silom (Daerah Dekat Pat Pong)
Di Kawasan Pat Pong

Sekitar jam 22.30 kami memutuskan untuk kembali ke penginapan, karena kami harus bersiap pagi-pagi sekali untuk mengejar penerbangan menuju Kamboja.

6 comments:

  1. Promosinya maskapai AA nendang abis ya kak, bisa ngehemat budget transportasinya juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya banget hahaha
      Lumayan lah kak buat yang suka jalan-jalan dengan budget terbatas

      Delete
  2. hai,

    untuk bayar airport tax itu via web AA atau gimana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. pada saat kita menentukan rute pemakaian poin kita diminta bayar airport tax nya jadi di webnya langsung. Dulu saya menggunakan sistem VBP (Visa By Payment) untuk bayar airport tax

      Delete
  3. Sedikit review penggunaan tiket Asean Pass ke Filipina, apakah digunakan ke Filipina juga bisa ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Filipina kan masih masuk ASEAN dan kalo saya lihat di web asean pass bisa seharusnya

      Delete