*Kamboja*
Pada part
sebelumnya saya sudah menceritakan bagaimana saya bersama teman saya
menghabiskan liburan di Thailand. Sekarang saya akan menceritakan kelanjutan
liburan kami ke negara selanjutnya yaitu Kamboja.
Kami harus
bangun sekitar jam 03.30 karena kami menggunakan penerbangan yang sangat pagi
yaitu jam 06.30 dari Bangkok, Thailand menuju Phnom Penh, Kamboja. Setelah
semua bersiap kami langsung meluncur ke Bandara Don Mueang sekitar jam 04.15
menggunakan taksi yang sudah kami pesan dari penginapan dengan ongkos 450 Baht
untuk 4 orang (yah jadi kan di bagi-bagi :D). Kami pergi jam segitu dikarenakan
kami tidak tahu lalu lintas Bangkok serta jarak yang cukup jauh dari
penginapan.
Jam 06.30
pesawat yang kami naiki take off menuju Phnom Penh setelah menunggu boarding gate di bandara. Selama di
perjalanan kami memanfaatkan waktu dengan tidur karena kami masih merasa
ngantuk. Sekitar jam 07.40 pesawat yang kami tumpangi telah mendarat di Phnom
Pehn, Kamboja.
Setelah mengurus
imigrasi, kami semua langsung menuju penukaran uang yang ada di bandara. Oia
mata uang yang berlaku di Kamboja ini ada 2 jenis yaitu Riel (KHR) dan US
Dollar (USD). Sehingga kami tidak menukar semua uang kami menjadi mata uang
lokal dikarenakan Dollar pun masih berlaku di negara ini. Setelah menukarkan
uang, kami langsung menuju ke penginapan yang sudah dipesan di tanah air
sebelumnya menggunakan taksi dengan ongkos 12 Dollar atau setara dengan 36000
Riel. Dan untuk informasi di Kamboja tempat sopir adalah di sebelah kiri.
|
Welcome to Cambodia |
|
Kami sampai di
penginapan sekitar jam 09.00 dan langsung check
in karena kebetulan kamar yang akan kami tempati sudah siap untuk digunakan
jadi kami bisa langsung check in.
Tidak mau membuang waktu kami langsung menyimpan barang bawaan kami dan
langsung membawa barang yang penting saja dan langsung keluar untuk berkeliling
di ibu kota Kamboja, Phnom Penh. Untuk keliling kota ini kami menyewa tuk-tuk
yang sudah ada di depan penginapan kami seharian. Harga sewanya yaitu sekitar
20 Dollar, namun karena kami ingin menambah wisata kami menuju Killing Fields yang jaraknya cukup jauh
(sangat jauh kalo menurut saya) sehingga kami harus menambah sebesar 5 Dollar.
Jadi, kami menghabiskan biaya untuk menyewa tuk-tuk seharian sebesar 25 Dollar
untuk 4 orang.
|
Bergaya di Tuk-Tuk (1) |
|
Bergaya di Tuk-Tuk (2) |
|
Kondisi Jalan di Kamboja |
|
|
|
Tempat pertama
yang kami kunjungi adalah tempat makan, karena kami belum sarapan. Setelah
urusan perut beres kami langsung menuju Royal Palace Kamboja. Namun sayangnya
kami gagal memasuki Royal Palace, karena kebetulan sedang tutup. Kami pun
melanjutkan tour kami menggunakan tuk-tuk ini menuju Killing Fields. Seperti yang sudah saya katakana sebelumnya, jarak
menuju Killing Fields ini sangat
jauh. Kami menghabiskan waktu 1,5 jam untuk sampai di Killing Fields dengan
kondisi jalanan yang sangat banyak debunya karena kondisi jalanan di negara ini
sangat gersang dengan tanah merahnya, jadi jika kalian jalan-jalan ke negara
ini saya sarankan membawa masker untuk menutupi hidung kalian dan harus
hati-hati karena kamboja ini merupakan negara ke-3 yang banyak sekali pencopet.
Sekitar jam
12.30 kami sampai di Killing Fields.
Tiket masuknya adalah sebesar 24600 Riel dan mendapatkan pinjaman alat dengar
cerita tentang sejarah tempat-tempat di Killing
Fields serta sudah termasuk untuk memasuki museum dan menonton dokumenter
tentang kekejaman Khmer Merah. Killing
Fields ini merupakan kuburan masal tempat pembantaian yang dilakukan oleh
rezim Khmer Merah selama perang saudara terjadi di Kamboja. Menurut om wiki
sekitar ada 2,5 juta jiwa yang di bantai di Killing
Fields.
|
Monumen Killing Fields |
|
Killing Fields |
Kami berkeliling
Killing Fields ini sekaligus
mendengarkan cerita yang diputar tentang kekejaman Khmer Merah di setiap
tempatnya. Setelah berkeliling kami melanjutkan ke museumnya yang masih di area
Killing Fields. Di museum ini
memperlihatkan peninggalan-peninggalan pada saat rezim Khmer Merah berkuasa
seperti alat untuk membantai, pakaian sampai menceritakan hukuman yang
dijatuhkan kepada pemimpin Khmer Merah oleh PBB setelah rezimnya berhasil
digulingkan, karena sudah termasuk pelanggaran HAM. Setelah itu, kami
melanjutkan ke ruangan menonton untuk menonton dokumenter tentang kekejaman
pada masa rezim Khmer Merah.
Puas berkeliling
di Killing Fields kami melanjutkan
perjalanan kami ke Museum Genosida Tuol Sleng yang merupakan bekas penjara pada
masa kekejaman rezim komunis Khmer Merah. Perjalanan dari Killing Fields menuju Museum Genosida Tuol Sleng tidak terlalu jauh
hanya sekitar 1 jam. Harga tiket masuk ke museum ini adalah 12600 Riel.
Sebelum
dijadikan penjara sebenarnya bangunannya merupakan sekolah. Namun, pada saat
rezim Khmer Merah di jadikan penjara dan tempat penyiksaan para penduduk yang
tidak mendukung Khmer Merah. Dan setelah rezim Khmer Merah berakhir bangunan
ini dijadikan museum. Di sini kita bisa melihat alat-alat, tempat tidur dan
penjara yang digunakan untuk menyiksa para tawanan. Selain itu juga kita bisa
melihat foto para korban kekejaman Khmer Merah.
|
Monumen Museum Tuol Sleng |
|
Museum Tuol Sleng |
Setelah
bekeliling museum Genosida Tuol Sleng kami melanjutkan makan di tuk-tuk café
yang merupakan rekomendasi dari abang tuk-tuk yang kami sewa. Letaknya tidak
jauh dari museum dan harganya pun standar. Oia, di sini kami menikmati mkanan
khas Kamboja yaitu Amok.
Perut sudah
terisi dan kami pun melanjutkan jalan-jalan kami menuju Wat Phnom. Wat Phnom
merupakan kuil tempat umat Budha beribadah. Namun, sudah dijadikan sebagai
destinasi wisata para turis juga. Harga tiket masuk kuil ini adalah 4000 riel.
Menurut saya di sini tidak ada yang spesial juga sih di sini namun cukup bagus
juga untuk dinikmati dan untuk foto-foto.
|
Di Depan Pintu Masuk Wat Phnom |
|
Sekitaran Wat Phnom Sore Hari |
|
Bergaya di Depan Wat Phnom |
Selanjutnya kami
memutuskan untuk kembali ke penginapan untuk mandi dan beristirahat sejenak.
Sekitar jam 20.00 kami memutuskan untuk mencari pizza yang terkenal di Kamboja,
yaitu Happy Herb Pizza. Spesialnya
pizza ini adalah terdapat weed atau ganja sebagai topping. Kami keluar menuju restoran pizza yang menjualnya dan
ternyata jalanan di Phnom Penh itu sudah sepi padahal baru jam 20.00. Mengingat
Kamboja merupakan negara ke-3 dengan penjambretnya jadi saya sarankan untuk
menaiki tuk-tuk saja ketika akan keluar malam.
|
Happy Herb Pizza |
Setelah membeli
pizza kami memutuskan untuk memakannya di penginapan karena kami takut akan
efeknya yang bisa membuat kami lupa diri. Sekitar jam 22.00 kami sampai di
penginpan dan langsung memakan pizza dan menanti efeknya pada kami. Namun
sepertinya karena kandungan weednya hanya sedikit, efeknya pun tidak ada pada
tubuh kami. Dan kami pun langsung istirahat untuk mempersiapkan esok hari.
Kami bangun
sekitar jam 06.30 dan langsung bersiap-siap untuk check out dan melanjutkan perjalanan
kami menuju Siem Reap yang merupakan tujuan utama kami ke Kamboja. Setelah
semua siap kami menunggu jemputan menuju bus yang telah kami pesan sebelumnya
di Indonesia. Dan sekitar jam 09.00 kami sudah menaiki bus menuju Siem Reap.
Ongkos bus yang kami naiki untuk menuju Siem Reap adalah 16 Dollar.
|
Sebelum Berangkat ke Siem Reap |
|
Pemandangan Selama Perjalanan Menuju Siem Reap (Hanya Tanah Merah) |
Perjalanan dari
Phnom Penh menuju Siem Reap sangat jauh sekitar 7-8 jam. Karena pemandangan
selama perjalanan hanya sebuah tanah merah yang lapang dan tidak ada yang
menarik maka setelah sarapan pizza sisa kemarin kami memutuskan untuk tidur.
Oia, selama perjalanan bus berhenti sebanyak 2 kali yang pertama untuk ke
toilet dan yang kedua pada saat makan siang jadi itu harus dimanfaatkan sebaik
mungkin. Pada saat di bus ada fasilitas Wi-Fi namun yah koneksinya jangan
diharapkan.
Sekitar jam
16.00 kami pun sampai di terminal bus yanga kami tumpangi di Siem Reap. Setelah
semua beres dan siap tentang keperluan bagasi kami pun langsung ditawari oleh
orang-orang lokal yang berprofesi sebagai sopir untuk mengantarkan kami ke penginapan. Kami pun menggunkan tuk-tuk ke
penginapan yang sudah kami pesan dengan ongkos 2 Dollar.
Namun sebenarnya
permasalahannya setelah kami turun. Si sopir tuk-tuk yang tadi kami naiki
menawarkan jasa untuk memandu kami sebagai tour guide esok hari mengelilingi
Angkor Wat yang merupakan destinasi utama para turis di Siem Reap. Menawarkan
jasanya pun sedikit memaksa dan sangat mahal yaitu 32 Dollar. Padahal di
penginapan ada paket untuk berkeliling menggunakan tuk-tuk yang sudah bekerja
sama dengan penginapan biayanya hanya 17 Dollar. Jadi, saya sarankan jika
kalian ditawari oleh sopir tuk-tuk mending tolak saja. Lebih baik menggunkan
jasa yang sudah kerja sama dengan penginapan. Oia, untuk menolaknya pun kita
harus sendiri, karena orang sana tidak mau mengambil incaran mangsa saudara
sebangsanya.
Selesai
permasalahan untuk esok hari tentang tuk-tuk dan sebagainya kami pun langsung
menuju kamar. Hal yang pertama saya lakukan adalah mencuci baju, dikarenakan
saya tidak membawa baju untuk seminggu. Selesai mencuci baju saya langsung
istirahat sebentar untuk memulihkan stamina setelah perjalan panjang menuju
Siem Reap.
Jam 18.30 kami
sudah siap untuk mengelilingi kota Siem Reap. Suasana kota Siem Reap pada malam hari sangatlah jauh berbeda jika
dibandingkan dengan Phnom Penh. Di sini sangat ramai dan memang lebih banyak
turis juga. Kami jalan-jalan menuju Night Market dan Pub Street yang merupakan tempat pusat hiburan malam dan tempat
belanja oleh-oleh. Tidak ada yang aneh sih namun kedua temapt tersebut memang
wajib dikunjungi pada saat kita di Siem Reap daripada kita berdiam diri di
penginapan.
|
Night Market dan Pub Street di Siem Reap |
Puas
berkeliling, kami pun memutuskan untuk nongkrong di sebuah pub untuk istirahat
dan menikmati live music. Sampai tak
terasa waktu pun sudah menunjukan jam 22.30, kami pun bergegas pulang karena
esok hari kami harus bangun sangat pagi untuk menuju Angkor Wat untuk mengejar sunrises di sana.
Sekitar jam
03.30 kami semua bangun dan langsung bersiap menuju Angkor Wat dikarenakan kami
harus pergi sekitar jam 04.30. Setelah semua siap kami langusng menaiki tuk-tuk
yang kami pesan dari pihak penginapan sebelumnya. Hanya sekitar 20 menit kami
sudah sampai ke counter tiket untuk
memasuki kawasan Angkor Wat. Untuk membeli tiketnya kita harus mengeluarkan 20
Dollar dan harus langsung datang karena langsung di foto untuk di tiketnya.
|
Tiket Masuk Kawasan Angkor Wat |
Jam 05.30 kami
sampai di Angkor Wat dan langsung mencari spot
untuk mengambil foto sunrise di
tempat yang paling bagus. Kami menunggu sekitar 30 menit untuk sampai matahari
muncul dari persembunyiannya. Setelah mendapatkan foto yang diinginkan kami
melanjutkan berkeliling kedalam Angkor Wat sampai ke bagian belakang.
|
Gerbang Menuju Angkor Wat |
|
Sunrises di Angkor Wat |
|
Angkor Wat Tampak Depan |
|
Angkor Wat Tampak Belakang |
|
Angkor Wat |
Puas berkeliling
Angkor Wat kami melanjutkan untuk menjelajah kawasan candi yang lain. Tujuan
kami selanjutnya adalah Bayon Temple.
Ciri khas dari candi Bayon ini merupakan candi 1000 wajah, banyak sekali wajah-wajah
yang terpahat di candi ini. Ternyata Bayon ini merupakan kawasan candi. Di sini
banyak sekali candi sehingga kami sangat puas untuk berkeliling. Oia, untuk
berkeliling saya sarankan untuk membawa minum karena udaranya sangat panas.
|
Candi Bayon (1) |
|
Candi Bayon (2) |
|
Candi Tempat Tinggal Raja di Kawasan Candi Bayon |
|
Relief di KAwasan Candi Bayon |
Setelah
berkeliling Bayon Temple kami
melanjutkan ke tempat yang menjadi tempat Angelina Jolie beraksi dalam film tomb raider, yaitu ta phrom. Tempat ini
sangat bagus dan sangat asri. Di sini kita bisa melihat pohon-pohon yang sangat
besar yang tumbuh di atas-atas candi. Di sini banyak sekali spot-spot untuk melakukan foto.
|
Gerbang Masuk Ta Phrom |
|
Ta Phrom |
|
Bergaya di Ta Phrom |
Tak terasa waktu
sudah menunjukan jam 11.00. Dan kami ingat bahwa kami belum makan dari pagi,
kami pun langsung pergi ke tempat makan di sekitaran penginapan. Setelah itu,
kami memutuskan untuk langsung kembali ke penginapan karena mersa sangat lelah
mengingat kami kurang tidur di malam sebelumnya.
Kami bangun
sekitar jam 17.30 dan langsung bersiap untuk berjalan-jalan lagi di Siem Reap.
Sama seperti malam sebelumnya kami berjalan-jalan di sekitaran night market dan pub street. Kami berkeliling untuk mencari cendera mata khas dari
Kamboja. Selain itu, kami berjalan-jalan juga di old market dan night market
art center. Untuk mencari oleh-oleh di Siem Reap saya sarankan lebih baik
beli di night market art center
karena banyak jenisnya dan macamnya serta harganya pun standar dan masih bisa
ditawar.
|
Gerbang Masuk Siem Reap Art Center |
|
Sungai di Siem Reap Art Center |
|
Siem Reap Art Center |
|
Kondisi Siem Reap Art Center |
Sekitar jam
22.00 kami kembali ke penginapan untuk packing oleh-oleh yang sudah kami beli.
Setelah packing kami beristirahat karena esok hari kami akan melanjutkan
liburan kami ke negara Myanmar.
puas banget jalan-jalannyaa, btw itu pintu masuk art centrenya tsakeup euy ada airnya...
ReplyDelete@Arifinda D Putri:puas ga puas sih hehehe
ReplyDeletesoalnya kalo buat ke tempat-tempat yang emang tujuan wisata cukup waktunya tapi kalo buat sampe mengenal budayanya kayaknya minimal seminggu :D.
Tapi, so far perjalanan yang udah saya jalanin seru. :)