MY LIFE, MY STORY

Pages

Tuesday, September 15, 2015

MENJELAJAH THAILAND, KAMBOJA DAN MYANMAR MENGGUNAKAN AIR ASIA ASEAN PASS (PART III-FINAL)

*Myanmar*
Setelah liburan ke Thailand dan Kamboja di bagian ini saya akan menc eritakan tentang perjalanan saya ke negara yang ke-3 yaitu Myanmar.  Siapa yang ga tau Myanmar? Negara ini dikenal juga dengan sebutan Birma/ Burma. Negara ini sangat luas jadi sangat kurang untuk menjelajah negara ini dengan waktu hanya sekitar 2-3 hari. Namun, karena waktu kami terbatas kami hanya berjalan-jalan di ibu kotanya saja yaitu Yangon. 

Kami bangun sekitar jam 06.30 dan langsung siap-siap untuk melanjutkan liburan. Setelah semua siap kami semua langsung check out dan pergi ke Siem Reap International Airport untuk kembali ke Bangkok menggunakan tuk-tuk yang sudah kami pesan sebelumnya dengan ongkos 6 Dollar. Sekitar jam 10.00 kami sampai di bandara dan menunggu boarding gate di buka.

Pesawat kami take off jam 11.15 dan kami sampai di Bangkok sekitar jam 13.00.  Karena pesawat yang akan membawa kami ke Myanmar take off jam 16.40 kami memutuskan menunggu di Bandara Don Mueang saja. Selanjutnya kami menunggu sekitar 3 jam untuk terbang juga menuju Myanmar.


Sekitar jam 17.30 waktu setempat kami sampai Myanmar. Oia, sekedar informasi waktu antara Myanmar dan Indonesia berbeda 30 menit lebih lama. Kesan pertama kami menginjakan kaki di Bandara Yangon ini adalah takjub dengan fasilitas sangat bagus. Setelah mengurusi imigrasi kami langsung menukarkan uang ke mata uang lokal yaitu Kyat. Pada saat kita menukarkan uang dari Dollar ke Kyat, Dollar kita harus sangat licin ga boleh ada lipatan atau bekas lipatan sedikit pun.

Setelah menukar uang kami langsung menuju penginapan menggunakan taksi. Kami pesan taksi melalui stand taksi yang disediakan di bandara dengan ongkos sebesat 8000 Kyat atau setara dengan 8 Dollar. Ternyata di Yangon kondisinya sangat tidak jauh berbeda dengan Jakarta, baik kondisi lingkungan maupun kondisi lalu lintasnya yang macet.
Jam 20.00 kami sampai di penginapan dan langsung check in. Setelah beres-beres dan menaruh barang bawaan kami memutuskan untuk berjalan-jalan melihat kondisi malam hari kota Yangon sekaligus mencari makan. Kebetulan penginapan kami tidak terlalu jauh dari Chinatown sehingga kami memutuskan untuk mencari makan di daerah sana saja.

Suasana China Town di Myanmar
Selesai makan kami berjalan-jalan di sekitaran Chinatown. Daerah ini lebih tepatnya seperti pasar kalo menurut saya. Oia, sekedar informasi jika kalian bertransaksi atau membeli sesuatu di Myanmar sebaiknya waspada dan perhatikan harga yang ditawarkan oleh penjual. Dikarenakan pada saat saya di sana ada beberapa penjual yang curang kepada para turis.

Puas berkeliling Chinatown, kami memutuskan kembali ke penginapan mengingat sudah malam juga namun sebelumnya kami menyempatkan diri untuk melihat Sule Pagoda di malam hari. Kondisi malam hari di kota Yangon cukup sepi, jika saya bandingkan dengan Indonesia kondisinya seperti di Kota Bandung di sekitaran jalan Jendral Sudirman (yang di Bandung yah bukan Jakarta). Sekitar jam 22.15 kami sampai di penginapan dan memutuskan untuk istirahat mempersiapakan diri untuk esok hari.

Sule Pagoda di Malam Hari
Sule Pagoda
Kami bangun sekitar jam 06.30 dan langsung siap-siap untuk menjelajah kota Yangon. Setelah semua siap kami langsung sarapan terlebih dahulu. Selesai sarapan kami langsung mulai berjalan-jalan. Tujuan pertama yang kami kunjungi adalah Sule Pagoda, karena jaraknya yang dekat dengan penginapan. Kami memutuskan untuk melihat Sule Pagoda dari luar saja karena keterbatasan uang yang bisa kami tukar. Untungnya daerah di sekitaran Sule Pagoda ini cukup worth it untuk dijadikan destinasi jalan-jalan.

Sule Pagoda
Bangunan Sekitar Sule Pagoda
Puas menikmati Sule Pagoda dan bangunan-bangunan sekitarnya kami berjalan ke Bogyoke Market. Bogyoke Market merupakan salah satu tempat yang harus dikunjungi jika berkunjung ke Yangon, Myanmar. Di sini biasanya dijadikan tujuan untuk berbelanja oleh-oleh. Di sini kalian harus sedikit hati-hati dengan orang yang ramah, karena bisanya mereka tiba-tiba meminta imbalan untuk sebuah tour mini. Sehingga kami mutuskan untuk menolak setiap ada yang ramah kepada kami.

Di Jembatan Menuju Bogyoke Market
Bogyoke Market
Suasana Bogyoke Market
Selesai membeli oleh-oleh khas Myanmar kami melanjutkan ke National Museum. Dari Bogyoke Market kami menggunkan Taksi menuju National Museum dengan ongkos 4000 Kyat. Sekitar jam 11.30 kami sampai di National Museum untuk tiket masuknya adalah 5000 Kyat. Di sini kita dilarang mebawa alat perekam atau kamera apa pun termasuk ponsel. Sehingga memang hanya melihat-lihat saja, namun menurut saya National Museum di Yangon, Myanmar ini ga recommended.

Myanmar National Museum
National Museum

Setelah mengitari museum tujuan kami selanjutnya adalah Shwedagon Pagoda yang merupakan salah satu pagoda terbesar di Myanmar. Karena kami keterbatasan mata uang lokal sehingga kami memutuskan untuk berjalan kaki menuju Shwedagon Pagoda. Dan kami merasa senang ketika kami melihat kedutaan besar Indonesia untuk Myanmar kami menyempatkan berfoto di depankedutaan besar. Setelah berfoto kami menemukan tempat makan yang cukup terjangkau di kawasan embassy.

Di Depan Kedutaan Besar Indonesia untuk Myanmar
Selanjutnya setelah mengisi perut kami melanjutkan perjalan kami menuju Shwedagon Pagoda. Sekitar jam 14.30 kami sampai di Shwedagon Pagoda. Tiket untuk memasuki Shwedagon Pagoda seharga 8000 Kyat. Ternyata memang sangat wajib untuk dikunjungi pagoda yang satu ini. Oia, untuk memasuki pagoda ini kita tidak diperbolehkan menggunakan alas kaki termasuk kaos kaki dan celana pendek.

Gerbang Masuk Shwedagon Pagoda
Shwedagon Pagoda

Shwedagon Pagoda
Berfoto dengan Miss Heritage Myanmar di Shwedagon Pagoda

Selama di pagoda kami berfoto ria di sini sambil menunggu malam tiba untuk melihat keindahan pagoda ini di malam hari. Dan jika kalian ke sini kalian harus hati-hati jika ada orang yang ramah dan menawarkan untuk melihat berlian di puncak pagoda. Jika kalian memang berniat untuk melihat tidak apa-apa namun karena kondisi keuangan kami yang amat sangat terbatas sehingga kami tidak berminat namun kami dipaksa dan dijebak sehingga kami harus membayar 2000 Kyat untuk melihat berlian di puncaknya.

Shwedagon Pagoda di Malam Hari
Kilau Berlian di Puncak Pagoda
 Karena kami merasa kesal karena merasa tertipu kami pun langsung keluar setelah membayar dan memutuskan untuk makan malam di area muslim. Kami menggunakan taksi untuk ke area ini yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan penginapan kami dengan ongkos 3500 Kyat. Sesampainya di tempat makan kami menikmati teh khas Myanmar yang memang wajib dicoba dan langsung memesan makanan.

Makanan Khas Myanmar
Teh Khas Myanmar
Selesai makan malam kami memutuskan untuk membeli oleh-oleh makanan khas Myanmar di minimarket yang paling dekat dengan penginapan kami. Tak terasa waktu sudah menunjukan jam 22.00, kami pun kembali ke penginpan untuk istirahat. Karena esok hari kami harus kembali ke Thailand untuk transit ke Indonesia.

*Extended*

Kami bangun sekitar jam 05.00 dan langsung siap-siap karena kami akan menggunakan penerbangan jam 08.30. Kami mengingat kemacetan pada saat kami ke baru sampai di Yangon sehingga kami memutuskan untuk pergi jam 06.00 menuju bandara. Kami menuju bandara menggunkan taksi dengan ongkos 6500 Kyat. Kami sampai di Bandar tenyata cukup pagi yaitu sekitar jam 07.00 dan menunggu sampai boarding gate kami dibuka.
Kami sampai di Bangkok, Thailand sekitar jam 10.00 dan langsung menitipkan tas dan koper ke bagian penitipan denga harga 75 Baht per tas. Karena penerbangan kami menuju Indonesia sekitar jam 21.00 sehingga kami meutuskan untuk berkeliling terlebih dahulu di Bangkok untuk menambah oleh-oleh untuk kerbat di Indonesia. Seperti biasa kami menggunakan bus dengan ongkos 30 Baht ke mochit dan disambung menggunkan BTS ke Siam dengan ongkos 42 Baht. 

Tempat yang pertama kami kunjungi adalah MBK. Di sini merupakan tempat yang recommended untuk membeli oleh-oleh berupa baju atau pasmina atau kain khas Thailand, namun sangat tidak recommended untuk oleh-oleh makanan. Setelah mendapatkan barang yang kami inginkan kami melanjutkan ke Siam Paragon untuk membeli oleh-oleh berupa makanan atau cemilan khas Thailand, di gourmet hall tepatnya harganya jauh lebih murah jika dibandingkan dengan di MBK.

Bergaya ala Turis di Depan MBK :D
Setelah membeli oleh-oleh kami keliling sebentar dan tak terasak waktu sudah menunjukan jam 17.00. Kami pun bergegas menuju Bandara DMK untuk mempersiapkan diri kembali ke Indonesia. Sekitar jam 18.30 kami sampai di bandara dan langsung beres-beres. Selesai membereskan belanjaan yang kami bawa kami pun menunggu sampai boarding gate untuk penerbangan kami di buka. Kami pun sampai di Indonesia sekitar jam 01.00 dini hari waktu Jakarta. Liburan kali ini sangat menyenangkan :)



NB : saya menghabiskan sekitar Rp.9.000.000,- untuk liburan ke tiga negara tersebut selama 1 minggu sudah all in.
Saya menggunakan Air Asia Asean Pass dengan Route : Jakarta – Bangkok (3 Poin), Bangkok – Phnom Pehn (1 Poin), Siem Reap – Bangkok (1 Poin), Bangkok – Yangon (1 Poin), Yangon – Bangkok (1 Poin), Bangkok – Jakarta (3 Poin). Sehingga total poin yang saya gunakan adalah 10 Poin.

No comments:

Post a Comment