*Myanmar*
Setelah liburan
ke Thailand dan Kamboja di bagian ini saya akan menc eritakan tentang
perjalanan saya ke negara yang ke-3 yaitu Myanmar. Siapa yang ga tau Myanmar? Negara ini dikenal
juga dengan sebutan Birma/ Burma. Negara ini sangat luas jadi sangat kurang
untuk menjelajah negara ini dengan waktu hanya sekitar 2-3 hari. Namun, karena
waktu kami terbatas kami hanya berjalan-jalan di ibu kotanya saja yaitu Yangon.
Kami bangun
sekitar jam 06.30 dan langsung siap-siap untuk melanjutkan liburan. Setelah
semua siap kami semua langsung check out
dan pergi ke Siem Reap International
Airport untuk kembali ke Bangkok menggunakan tuk-tuk yang sudah kami pesan sebelumnya
dengan ongkos 6 Dollar. Sekitar jam 10.00 kami sampai di bandara dan menunggu boarding gate di buka.
Pesawat kami take off jam 11.15 dan kami sampai di
Bangkok sekitar jam 13.00. Karena
pesawat yang akan membawa kami ke Myanmar take
off jam 16.40 kami memutuskan menunggu di Bandara Don Mueang saja. Selanjutnya kami
menunggu sekitar 3 jam untuk terbang juga menuju Myanmar.
Sekitar jam
17.30 waktu setempat kami sampai Myanmar. Oia, sekedar informasi waktu antara
Myanmar dan Indonesia berbeda 30 menit lebih lama. Kesan pertama kami
menginjakan kaki di Bandara Yangon ini adalah takjub dengan fasilitas sangat
bagus. Setelah mengurusi imigrasi kami langsung menukarkan uang ke mata uang
lokal yaitu Kyat. Pada saat kita menukarkan uang dari Dollar ke Kyat, Dollar
kita harus sangat licin ga boleh ada lipatan atau bekas lipatan sedikit pun.
Setelah menukar
uang kami langsung menuju penginapan menggunakan taksi. Kami pesan taksi melalui
stand taksi yang disediakan di bandara dengan ongkos sebesat 8000 Kyat atau
setara dengan 8 Dollar. Ternyata di Yangon kondisinya sangat tidak jauh berbeda
dengan Jakarta, baik kondisi lingkungan maupun kondisi lalu lintasnya yang
macet.
Jam 20.00 kami
sampai di penginapan dan langsung check
in. Setelah beres-beres dan menaruh barang bawaan kami memutuskan untuk
berjalan-jalan melihat kondisi malam hari kota Yangon sekaligus mencari makan.
Kebetulan penginapan kami tidak terlalu jauh dari Chinatown sehingga kami memutuskan
untuk mencari makan di daerah sana saja.
Suasana China Town di Myanmar |
Selesai makan
kami berjalan-jalan di sekitaran Chinatown. Daerah ini lebih tepatnya seperti
pasar kalo menurut saya. Oia, sekedar informasi jika kalian bertransaksi atau
membeli sesuatu di Myanmar sebaiknya waspada dan perhatikan harga yang
ditawarkan oleh penjual. Dikarenakan pada saat saya di sana ada beberapa
penjual yang curang kepada para turis.
Puas berkeliling
Chinatown, kami memutuskan kembali ke penginapan mengingat sudah malam juga
namun sebelumnya kami menyempatkan diri untuk melihat Sule Pagoda di malam hari.
Kondisi malam hari di kota Yangon cukup sepi, jika saya bandingkan dengan
Indonesia kondisinya seperti di Kota Bandung di sekitaran jalan Jendral
Sudirman (yang di Bandung yah bukan Jakarta). Sekitar jam 22.15 kami sampai di
penginapan dan memutuskan untuk istirahat mempersiapakan diri untuk esok hari.
Sule Pagoda di Malam Hari |
Sule Pagoda |
Kami bangun
sekitar jam 06.30 dan langsung siap-siap untuk menjelajah kota Yangon. Setelah
semua siap kami langsung sarapan terlebih dahulu. Selesai sarapan kami langsung
mulai berjalan-jalan. Tujuan pertama yang kami kunjungi adalah Sule Pagoda,
karena jaraknya yang dekat dengan penginapan. Kami memutuskan untuk melihat
Sule Pagoda dari luar saja karena keterbatasan uang yang bisa kami tukar.
Untungnya daerah di sekitaran Sule Pagoda ini cukup worth it untuk dijadikan
destinasi jalan-jalan.
Sule Pagoda |
Bangunan Sekitar Sule Pagoda |
Puas menikmati Sule Pagoda
dan bangunan-bangunan sekitarnya kami berjalan ke Bogyoke Market. Bogyoke Market
merupakan salah satu tempat yang harus dikunjungi jika berkunjung ke Yangon,
Myanmar. Di sini biasanya dijadikan tujuan untuk berbelanja oleh-oleh. Di sini
kalian harus sedikit hati-hati dengan orang yang ramah, karena bisanya mereka
tiba-tiba meminta imbalan untuk sebuah tour mini. Sehingga kami mutuskan
untuk menolak setiap ada yang ramah kepada kami.
Di Jembatan Menuju Bogyoke Market |
Bogyoke Market |
Suasana Bogyoke Market |
Selesai membeli
oleh-oleh khas Myanmar kami melanjutkan ke National
Museum. Dari Bogyoke Market kami menggunkan Taksi menuju National Museum dengan ongkos 4000 Kyat.
Sekitar jam 11.30 kami sampai di National
Museum untuk tiket masuknya adalah 5000 Kyat. Di sini kita dilarang mebawa alat
perekam atau kamera apa pun termasuk ponsel. Sehingga memang hanya
melihat-lihat saja, namun menurut saya National
Museum di Yangon, Myanmar ini ga recommended.
Myanmar National Museum |
National Museum |
Setelah
mengitari museum tujuan kami selanjutnya adalah Shwedagon Pagoda yang merupakan
salah satu pagoda terbesar di Myanmar. Karena kami keterbatasan mata uang lokal
sehingga kami memutuskan untuk berjalan kaki menuju Shwedagon Pagoda. Dan kami
merasa senang ketika kami melihat kedutaan besar Indonesia untuk Myanmar kami
menyempatkan berfoto di depankedutaan besar. Setelah berfoto kami menemukan
tempat makan yang cukup terjangkau di kawasan embassy.
Di Depan Kedutaan Besar Indonesia untuk Myanmar |
Selanjutnya
setelah mengisi perut kami melanjutkan perjalan kami menuju Shwedagon Pagoda.
Sekitar jam 14.30 kami sampai di Shwedagon Pagoda. Tiket untuk memasuki
Shwedagon Pagoda seharga 8000 Kyat. Ternyata memang sangat wajib untuk
dikunjungi pagoda yang satu ini. Oia, untuk memasuki pagoda ini kita tidak
diperbolehkan menggunakan alas kaki termasuk kaos kaki dan celana pendek.
Gerbang Masuk Shwedagon Pagoda |
Shwedagon Pagoda |
Shwedagon Pagoda |
Berfoto dengan Miss Heritage Myanmar di Shwedagon Pagoda |
Selama di pagoda
kami berfoto ria di sini sambil menunggu malam tiba untuk melihat keindahan
pagoda ini di malam hari. Dan jika kalian ke sini kalian harus hati-hati jika
ada orang yang ramah dan menawarkan untuk melihat berlian di puncak pagoda.
Jika kalian memang berniat untuk melihat tidak apa-apa namun karena kondisi
keuangan kami yang amat sangat terbatas sehingga kami tidak berminat namun kami
dipaksa dan dijebak sehingga kami harus membayar 2000 Kyat untuk melihat
berlian di puncaknya.
Shwedagon Pagoda di Malam Hari |
Kilau Berlian di Puncak Pagoda |
Karena kami
merasa kesal karena merasa tertipu kami pun langsung keluar setelah membayar
dan memutuskan untuk makan malam di area muslim. Kami menggunakan taksi untuk
ke area ini yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan penginapan kami dengan
ongkos 3500 Kyat. Sesampainya di tempat makan kami menikmati teh khas Myanmar
yang memang wajib dicoba dan langsung memesan makanan.
Makanan Khas Myanmar |
Teh Khas Myanmar |
Selesai makan
malam kami memutuskan untuk membeli oleh-oleh makanan khas Myanmar di
minimarket yang paling dekat dengan penginapan kami. Tak terasa waktu sudah menunjukan
jam 22.00, kami pun kembali ke penginpan untuk istirahat. Karena esok hari kami
harus kembali ke Thailand untuk transit ke Indonesia.
*Extended*
Kami bangun
sekitar jam 05.00 dan langsung siap-siap karena kami akan menggunakan
penerbangan jam 08.30. Kami mengingat kemacetan pada saat kami ke baru sampai
di Yangon sehingga kami memutuskan untuk pergi jam 06.00 menuju bandara. Kami
menuju bandara menggunkan taksi dengan ongkos 6500 Kyat. Kami sampai di Bandar
tenyata cukup pagi yaitu sekitar jam 07.00 dan menunggu sampai boarding gate kami dibuka.
Kami sampai di
Bangkok, Thailand sekitar jam 10.00 dan langsung menitipkan tas dan koper ke
bagian penitipan denga harga 75 Baht per tas. Karena penerbangan kami menuju
Indonesia sekitar jam 21.00 sehingga kami meutuskan untuk berkeliling terlebih
dahulu di Bangkok untuk menambah oleh-oleh untuk kerbat di Indonesia. Seperti
biasa kami menggunakan bus dengan ongkos 30 Baht ke mochit dan disambung
menggunkan BTS ke Siam dengan ongkos 42 Baht.
Tempat yang pertama kami kunjungi
adalah MBK. Di sini merupakan tempat yang recommended
untuk membeli oleh-oleh berupa baju atau pasmina atau kain khas Thailand, namun
sangat tidak recommended untuk
oleh-oleh makanan. Setelah mendapatkan barang yang kami inginkan kami melanjutkan
ke Siam Paragon untuk membeli oleh-oleh berupa makanan atau cemilan khas
Thailand, di gourmet hall tepatnya harganya jauh lebih murah jika dibandingkan
dengan di MBK.
Bergaya ala Turis di Depan MBK :D |
Setelah membeli
oleh-oleh kami keliling sebentar dan tak terasak waktu sudah menunjukan jam
17.00. Kami pun bergegas menuju Bandara DMK untuk mempersiapkan diri kembali ke
Indonesia. Sekitar jam 18.30 kami sampai di bandara dan langsung beres-beres.
Selesai membereskan belanjaan yang kami bawa kami pun menunggu sampai boarding gate untuk penerbangan kami di
buka. Kami pun sampai di Indonesia sekitar jam 01.00 dini hari waktu Jakarta.
Liburan kali ini sangat menyenangkan :)
NB : saya
menghabiskan sekitar Rp.9.000.000,- untuk liburan ke tiga negara tersebut
selama 1 minggu sudah all in.
Saya menggunakan
Air Asia Asean Pass dengan Route : Jakarta – Bangkok (3 Poin), Bangkok – Phnom
Pehn (1 Poin), Siem Reap – Bangkok (1 Poin), Bangkok – Yangon (1 Poin), Yangon
– Bangkok (1 Poin), Bangkok – Jakarta (3 Poin). Sehingga total poin yang saya
gunakan adalah 10 Poin.
No comments:
Post a Comment