Taiwan, siapa
yang ga kenal negara ini? Wilayah yang berbentuk kepulauan ini sangat dikenal
pastinya, apalagi untuk generasi 90-an ke atas dengan drama serialnya yaitu
Meteor Garden. Perlu diketahui Taiwan ini kedaulatannya belum diakui oleh PBB,
sehingga belum bisa dikatakan sebuah Negara. Taiwan saat ini masih dianggap
bagian dari China, walaupun telah memiliki system pemerintahan sendiri.
Kayaknya cukup basa-basi tentang Taiwannya, sekarang saya akan menceritakan
tentang liburan ke Taiwan.
Saya bersama
teman saya sudah merencanakan jauh-jauh hari untuk melakukan perjalanan ke
Taiwan. Kami sudah membeli tiket pesawat sekitar 6 bulan sebelum kepergian
kami. Tepat sekitar 2 minggu sebelum berangkat kami baru mengurus visa untuk
memasuki Taiwan. Oia, untuk memasuki Taiwan ini dibutuhkan visa yah buat
penduduk Indonesia. Cara buat visanya pun gampang banget cukup isi form online https://visawebapp.boca.gov.tw lalu
di-print dan ditandatangani, pas foto ukuran 4x6
dengan background putih sebanyak 2 lembar, surat keterangan kerja, rekening
koran 3 bulan terakhir dan foto kopi kartu keluarga serta yang pastinya passport dengan masa berlaku minimal 6
bulan. Setelah semua siap langsung ke Taiwan
Economi and Trade Office yang terletak di Gedung Artha Graha lantai 12
SCBD. Kita langsung masuk aja nanti dikasih nomor antrian lalu masuk loket
pengecekan berkas. Setelah itu, lalu kita bayar pembuatan visa sebesar Rp.
650.000,- dan kembali ke loket untuk diberikan bukti buat pengambilan nanti
setelah 3 hari kerja. Dan saat itu saya cuma mebutuhkan waktu 3 menit saja
(kayak bikin p*p mie :D).
|
Visa Taiwan |
Selesai semua
persiapan ke Taiwan, tanggal 2 Mei 2016 kemarin kami akhirnya berangkat juga.
Kami meninggalkan Indonesia sekitar jam 20.45 waktu setempat. Karena kami
menggunakan penerbangan promo pesawat sehingga pesawat kami transit cukup lama
di Malaysia. Kami baru
take off ke
Taiwan sekitar jam 10.00 waktu Malaysia dan sampai di Taiwan sekitar jam 13.30
waktu setempat. Pada saat sampai di Bandara Taoyuan, Taiwan, hal pertama yang
kami lakukan adalah membeli
sim card
local sebesar 450 NTD untuk paket data selama 7 hari dengan kuota
unlimited dan nelpon ke selam 50 menit.
Lalu kami menuju penukara uang, berhubung untuk mendapatkan mata uang Taiwan di
Indonesia cukup sulit. Setelah itu, baru kami menuju imigrasi dengan antrian
yang cukup panjang dikarenakan ternyata Taiwan merupakan salah satu tujuan
wisata untuk turis dari Jepang dan Malaysia, kebanyakan.
Sekitar jam
14.00 waktu setempat kami berhasil melewati imigrasi dengan aman dan sentosa.
Kami langsung menuju konter pembelian tiket bis menuju Taipei. Untuk menuju
Taipei kami menggunakan bis 1819 dengan harga tiket sebesar 125 NTD dan
menunggu kedatangan bis sekitar 30 menit. Setelah bis datang kami langsung
naik. Buat yang baterenya lowbat
jangan takut, di transportasi bis di Taiwan sudah difasilitasi colokan untuk charge.
|
Tiket Bus Dari Bandara Taoyuan Menuju Taipei |
|
Bergaya Sambil Nunggu Bus :p |
Kami sampai
Taipei, tepatnya di Taipei Main Station sekitar jam 16.00 dan langsung mencari
tempat makan berhubung kami belum makan dari semenjak take off sehingga kami kelaparan. Oia, untuk mencari makanan halal
di Taiwan cukup sulit dan untuk makan pertam kami belum mau mengambil risiko
sehingga kami memutuskan makan di Minder Vegetarian yang terletak di QSquare
Mall yang ada di seberang Taipei Main Station. Rasa makanan di Minder
Vegetarian ini cukup enak dan harganya pun cukup murah. Cara perhitungannya pun
di-gram sesuai bayaknya yang kita ambil.
|
Makanan di Minder Vegetarian |
Selesai makan
kami kembali ke Station Main Station untuk membeli easy card untuk menggunakan alat transportasi terutama MRT.
Selanjutnya kami langsung menuju penginapan buat menyimpan tas yang langsung di
lanjut ke Shilin Night Market. Untuk sampai Shilin
Night Market maka harus turun di Jiantan
Station. Shilin Night Market ini
merupakan tempat yang wajib dikunjungi kerna ini merupakan night market terbesar yang ada di Taipei mungkin di Taiwan juga. Di
sini dijual bermacam-macam mulai dari makanan cemilan khas Taiwan, baju sampai
oleh-oleh.
|
Di Shilin Night Market |
|
Shilin Night Market |
|
Suasana Shilin Night Market |
|
Antri Ayam Goreng Shilin di Shilin Night Market |
|
Ayam Goreng Shilin |
|
Sate Buah Ala Shilin Night Market |
|
Stinky Tofu |
Puas berkeliling
di Shilin Night Market kami pun
memutuskan untuk menuju Huaxi Night
Market yang menurut om wiki the
oldest international tourist destination of Taiwan. Stasiun terdekatnya
adalah Longshan Temple Station. Di
sini sebenarnya ga terlalu banyak yang dilihat serta kami datangnya cukup
kemalaman sehingga udah sebagian tutup. Huaxi
Night Market dikenal juga sebagai snake
alley, karena disini terdapat banyak restaurant
yang emenjual makanan berbahan dasar reptil terutama ular. Karena sudah cukup
sepi kami hanya berkaliling sebentar dan memutuskan kembali ke penginapan untuk
istirahat.
|
Huaxi Night Market |
|
Suasana Huaxi Night Market |
Hari selanjutnya
kami bangun sekitar jam 09.00, kami langsung bersiap-siap untuk melanjutakan
liburan kami di Taiwan. Di hari kedua, kami memang merencanakan untuk pergi ke
Kaohsiung salah satu kota terbesar di sebalah selatan Taiwan. Sebelumnya kami
memesan THSR (Taiwan High Speed Rail)
yang merupakan shinkansennya Taiwan dengan menggunkan voucher diskon dari penginapan. Perlu diketahui biasanya setiap
penginapan memiliki kode voucher
sendiri untuk fasilitas-fasilitas public terutama untuk THSR ini. Jadi mending,
jika memang berniat menggunakan THSR ini lebih baik memesan di Taiwan dengan
menggunakan kode voucher yang ada di
penginapan.
|
Di TaiPei Main Station |
|
Tiket Taiwan High Speed Railway |
Kami pergi dari
Taipei Main Station jam 11.24 menuju terminal Zouying yang ada di Kaohsiung.
Moda transportasi di sini semuanya tepat waktu banget. Setelah kereta kami tiba
kami langsung duduk dan menikmati perjalanan yang hanya ditempuh selama 1 jam
26 menit. Jika kita menggunakan bis bisa sekitar 5-6 jam. Pemandangan selama
perjalan dari Taipei ke Kaohsiung pun sangat enak untuk dinikmati.
Sekitar jam
13.00 kami tiba di Stasiun Zouying, Kaohsiung. Kami langsung menuju pintu
keluar dan mencari makan karena kami sangat lapar. Kami melihat-lihat makanan
dan karena sudah sangat lapar saat kami melihat mie dengan menu beef kami
langsung pesan dan rasanya memang enak kami senang, sampai setelah makan kami
baru sadar tidak menanyakan kaldu yang digunakan. Karena kami tidak siap
menerima kenyataan dan kami sudah pula selesai makan, kami tidak berniat untuk
menayakan :D (ga berani menerima kenyataan).
|
Zouying Station |
|
Beef Noodle |
Perut sudah
terisi kami pun melanjutkan jalan-jalan kami. Karena di Kaohsiung easy card tidak bisa digunakan kami
terpaksa membeli kartu Taiwan Pass untuk menggunakan kendaraan yang ada di
Kaohsiung dengan masa berlaku untuk 2 hari ditambah top up 200 NTD untuk pergi
ke Foguangshan. Setelah mendapatkan kartu kami langsung menuju penginapan untuk
menyimpan barang terlebih dahulu sebelum melanjutkan menjelajah Kaohsiung.
Selanjutnya kami
langsung jalan-jalan mengelilingi kota Kaohsiung. Tempat pertama yang kami
kunjungi adalah Formosa Boulevard Station, di stasiun ini terdapat dome of light yang menjadi daya
tariknya. Kubah di stasiun ini akan menyala dan mengeluarkan suara orkestra
pada waktu tertentu sehingga stasiun MRT ini dinobatkan menjadi salah satu
stasiun terindah di dunia.
|
Bergaya di Dome of Light, Formosa Boulvard |
Setelah itu,
kami langsung menuju Pier 2 Art Center.
Untuk sampai di Pier 2 Art Center
kami harus keluar melalui Yanchengpu Station
yang merupakan stasiun terdekat. Dan berjalan kaki menuju Pier 2 Art Center (sebenernya jaraknya lumayan jauh). Pier 2 Art Center ini sebelumnya
merupakan daerah stasiun dan penyimpanan kereta. Tapi, sekarang difungsikan
untuk area seni dan tempat pemberdayaan serta kreatifitas anak-anak muda di
kota ini.
|
Di Pier 2 Art Center |
|
Wahana Kereta di Pier 2 Art |
|
Bermain Wahana Kereta |
|
Panorama Pier 2 Art Center |
Puas berfoto ria
dan menikmati Pier 2 Art, kami melanjutkan perjalan menuju Love River. Perjalanan menuju Love
River ini dari Pier 2 Art harus berjalan kaki dan rasanya sangat melelahkan
kerna cukup jauh. Namun semuanya akan terbayar ketika sudah sampai walau hanya
dengan menikmati pemandangan di Love
River ini. Di Love River terdapat
banyak sekali restaurant atau bar, cycling
path dan juga disediakan perahu untuk menjajal Love River. Di sana terdapat 2 jenis perahu dengan harga tiket
berbeda. Namun kami hanya menikmati sunset
di sana sambil duduk-duduk saja.
|
Suasana di Love River |
|
Di Love River |
|
Solar Powered Boat Untuk Mengelilingi Love River |
|
Gondola di Love River |
|
Sunset di Love River |
Selesai
menikmati sunset di Love River kami berencana menuju British Consulate yang merupakan salah
satu list tempat yang harus dikunjungi. Stasiun MRT terdekat adalah Sizihwan Station. Namun untuk mencapai British Consulate ini kita harus
menempuh jarak sekitar 2-3 KM dari Stasiun Sizihwan. Kerna kami sudah merasa lelah
kami memutuskan untuk tidak mengunjungi British
Consulate dan langsung menuju Dream
Mall yang merupakan shopping mall
terbesar di Asia Timur untuk menaiki Ferris
wheel menimati malam hari kota Kaohsiung. Untuk sampai Dream Mall ini kita harus menaiki MRT dan turun di Kaisyuan
Station yang selanjutnya menggunakan shuttle
yang sudah disediakan pihak Dream Mall.
|
Ferris Wheel di Dream Mall |
|
Pemandangan Kaohsiung dari Ferris Wheel |
Sekitar jam
20.30 kami selesai menikmati pemandangan malam kota Kaohsiung dan langsung
melanjutkan menuju Liuhe Night Market.
Untuk sampai ke Liuhe Night Market
kita harus turun di stasiun Formosa Boulevard. Liuhe Night Market ini marupakan night market yang paling saya sukai selama saya di Taiwan karena
menurut saya bau rempah cina dari makanannya tidar bertebaran di mana-mana
karena saya kurang suka dengan bau rempah cina. Sehingga saya bisa menikmati
makanan di sini dengan nyaman dan menurut saya makanannya pun cukup enak.
|
Di Liuhe Night Market |
|
Takoyaki |
|
Dice Beef |
|
Oyster Omelet |
Puas mengisi
perut kami pun memutuskan untuk kembali ke penginapan untuk istirahat dan
mengingat waktu sudah menunjukan jam 23.00.
Kami bangun
sekitar jam 9.00 dan langsung bersiap-siap. Rencana kami hari ini adalah menuju
Fo Guang Shan. Jarak menuju Fo Guang Shan dari penginapan kami cukup jauh
membutuhkan waktu sekitar 2 jam dari penginapan kami. Kami pun segera bergegas
untuk pergi setelah siap. Transportasi
untuk sampai Fo Guang Shan kami menggunakan MRT menuju Stasiun Zouying
disambung menggunakan bis 8501, untuk ongkosnya sendiri dari Zouying menuju Fo
Guang Shan sekitar 75 - 100 NTD. Selama perjalanan kami hanya melihat-lihat
kondisi jalan di Taiwan, tepatnya di Kaohsiung yang bebas dari kemacetan . :D
Sekitar jam
11.30 kami sampai di Fo Guang Shan. Hal pertama yang kami lakukan adalah
mengecek jadwal bus pulang, karena jadwal terakhir sekitar jam 18.00 sehingga
kita tidak bisa lama-lama di Fo Guang Shan. Selanjutnya kami langsung keliling
Fo Guang Shan. Jalanan menuju pusat Fo Guang Shan cukup menajak dan cukup curam
sehingga setelah berjalan beberapa menit kami memutuskan untuk menggunakan
mobil yang disediakan untuk keliling Fo Guang Shan, dengan membayar sebesar 20
NTD.
|
Patung Budha di Fo Guang Shan |
|
Di Fo Guang Shan |
|
Di Depan Patung Budha Terbesar yang Terbuat dari Perunggu |
Fo Guang Shan
merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi jika kalian berkunjung ke
Kaohsiung. Karena di sini terdapat Patung Budha yang terbuat dari perunggu yang
ukurannya paling besar di dunia. Selain itu, Fo Guang Shan yang ada di
Kaohsiung ini merupakan pusat dari organisasi Budha terbesar di Taiwan.
Puas bekeliling
Fo Guang Shan kami memutuskan untuk kembali ke Zouying dan berkeliling di sana.
Sekitar jam 14.30 kami sampai di Zouying. Pada awalnya kami berencana makan di
“Funny Sex Restaurant” namun
berdasarkan info yang kami peroleh restaurant
tersebut sudah ditutup sehingga kami makan biasa aja.
Setelah makan
kami bingung untuk kegiatan selanjutnya kami memutuskan untuk menuju Lotus Pond. Di Lotus Pond ini terdapat Dragon
Pagoda dan Tiger Pagoda. Untuk
sampai Lotus Pond ini kami
menggunakan bis 51 dari Stasiun Zouying. Namun ternyata perjalanan bis ini
memutar terlebih dahulu sebelum menuju Lotus
Pond sehingga kami menghabiskan waktu sekitar 1 jam di perjalanan.
Jam 17.00 kami
sampai di Lotus Pond. Karena kami berencana untuk kembali ke Taipei malam yang
sama, sehingga kami hanya sebentar di Lotus Pond dan hanya berfoto di luarnya
saja. Sekitar jam 17.30 kami sudah selesai melihat-lihat Lotus Pond dan
langsung menunggu bis kembali ke Stasiun Zouying.
|
Di Depan Lotus Pond |
|
Dragon Pagoda dan Tiger Pagoda |
|
Panorama Lotus Pond |
Setelah samapai
Stasiun Zouying kami langsung menuju penginapan kami untuk mengambil tas yang
kami titipkan. Karena kami sudah check out dari jam 10.00 pagi tadi dan hanya
menitipkan tas kami. Setelah ambil barang kami pun bergegas menuju stasiun
kereta api antar kotanya. Kami tidak menggunakan THSR lagi karena cukup mahal
sehingga kami meutuskan menggunakan kereta antar kota. Namun kami terlambat,
kereta terakhir menuju Taipei dari Kaohsiung adalah jam 19.20 dan kami sampai
sekitar jam 19.30 jadi kami memutuskan untuk menggunakan bis. Untungnya jarak
antara stasiun dan terminalnya dekat sehingga kami langsung pergi ke terminal
dan membeli tiket menuju Taipei menggunakan Ko Kuang Bus dengan ongkos sebesar
530 NTD dan perjalanan sekitar 4-5 jam.
|
Suasana Terminal Bis Kaohsiung |
|
Tiket Bis Menuju Taipei |
No comments:
Post a Comment