MY LIFE, MY STORY

Pages

Monday, June 13, 2016

LIBURAN KE TAIWAN (PART 1)

Taiwan, siapa yang ga kenal negara ini? Wilayah yang berbentuk kepulauan ini sangat dikenal pastinya, apalagi untuk generasi 90-an ke atas dengan drama serialnya yaitu Meteor Garden. Perlu diketahui Taiwan ini kedaulatannya belum diakui oleh PBB, sehingga belum bisa dikatakan sebuah Negara. Taiwan saat ini masih dianggap bagian dari China, walaupun telah memiliki system pemerintahan sendiri. Kayaknya cukup basa-basi tentang Taiwannya, sekarang saya akan menceritakan tentang liburan ke Taiwan.

Saya bersama teman saya sudah merencanakan jauh-jauh hari untuk melakukan perjalanan ke Taiwan. Kami sudah membeli tiket pesawat sekitar 6 bulan sebelum kepergian kami. Tepat sekitar 2 minggu sebelum berangkat kami baru mengurus visa untuk memasuki Taiwan. Oia, untuk memasuki Taiwan ini dibutuhkan visa yah buat penduduk Indonesia. Cara buat visanya pun gampang banget cukup isi form online https://visawebapp.boca.gov.tw lalu di-print  dan ditandatangani, pas foto ukuran 4x6 dengan background putih sebanyak 2 lembar, surat keterangan kerja, rekening koran 3 bulan terakhir dan foto kopi kartu keluarga serta yang pastinya passport dengan masa berlaku minimal 6 bulan. Setelah semua siap langsung ke Taiwan Economi and Trade Office yang terletak di Gedung Artha Graha lantai 12 SCBD. Kita langsung masuk aja nanti dikasih nomor antrian lalu masuk loket pengecekan berkas. Setelah itu, lalu kita bayar pembuatan visa sebesar Rp. 650.000,- dan kembali ke loket untuk diberikan bukti buat pengambilan nanti setelah 3 hari kerja. Dan saat itu saya cuma mebutuhkan waktu 3 menit saja (kayak bikin p*p mie :D).

Visa Taiwan
Selesai semua persiapan ke Taiwan, tanggal 2 Mei 2016 kemarin kami akhirnya berangkat juga. Kami meninggalkan Indonesia sekitar jam 20.45 waktu setempat. Karena kami menggunakan penerbangan promo pesawat sehingga pesawat kami transit cukup lama di Malaysia. Kami baru take off ke Taiwan sekitar jam 10.00 waktu Malaysia dan sampai di Taiwan sekitar jam 13.30 waktu setempat. Pada saat sampai di Bandara Taoyuan, Taiwan, hal pertama yang kami lakukan adalah membeli sim card local sebesar 450 NTD untuk paket data selama 7 hari dengan kuota unlimited dan nelpon ke selam 50 menit. Lalu kami menuju penukara uang, berhubung untuk mendapatkan mata uang Taiwan di Indonesia cukup sulit. Setelah itu, baru kami menuju imigrasi dengan antrian yang cukup panjang dikarenakan ternyata Taiwan merupakan salah satu tujuan wisata untuk turis dari Jepang dan Malaysia, kebanyakan.

Sekitar jam 14.00 waktu setempat kami berhasil melewati imigrasi dengan aman dan sentosa. Kami langsung menuju konter pembelian tiket bis menuju Taipei. Untuk menuju Taipei kami menggunakan bis 1819 dengan harga tiket sebesar 125 NTD dan menunggu kedatangan bis sekitar 30 menit. Setelah bis datang kami langsung naik. Buat yang baterenya lowbat jangan takut, di transportasi bis di Taiwan sudah difasilitasi colokan untuk charge.

Tiket Bus Dari Bandara Taoyuan Menuju Taipei
Bergaya Sambil Nunggu Bus :p
Kami sampai Taipei, tepatnya di Taipei Main Station sekitar jam 16.00 dan langsung mencari tempat makan berhubung kami belum makan dari semenjak take off sehingga kami kelaparan. Oia, untuk mencari makanan halal di Taiwan cukup sulit dan untuk makan pertam kami belum mau mengambil risiko sehingga kami memutuskan makan di Minder Vegetarian yang terletak di QSquare Mall yang ada di seberang Taipei Main Station. Rasa makanan di Minder Vegetarian ini cukup enak dan harganya pun cukup murah. Cara perhitungannya pun di-gram sesuai bayaknya yang kita ambil.

Makanan di Minder Vegetarian
Selesai makan kami kembali ke Station Main Station untuk membeli easy card untuk menggunakan alat transportasi terutama MRT. Selanjutnya kami langsung menuju penginapan buat menyimpan tas yang langsung di lanjut ke Shilin Night Market. Untuk sampai Shilin Night Market maka harus turun di Jiantan Station. Shilin Night Market ini merupakan tempat yang wajib dikunjungi kerna ini merupakan night market terbesar yang ada di Taipei mungkin di Taiwan juga. Di sini dijual bermacam-macam mulai dari makanan cemilan khas Taiwan, baju sampai oleh-oleh.

Di Shilin Night Market
Shilin Night Market

Suasana Shilin Night Market
Antri Ayam Goreng Shilin di Shilin Night Market
Ayam Goreng Shilin







Sate Buah Ala Shilin Night Market
Stinky Tofu
Puas berkeliling di Shilin Night Market kami pun memutuskan untuk menuju Huaxi Night Market yang menurut om wiki the oldest international tourist destination of Taiwan. Stasiun terdekatnya adalah Longshan Temple Station. Di sini sebenarnya ga terlalu banyak yang dilihat serta kami datangnya cukup kemalaman sehingga udah sebagian tutup. Huaxi Night Market dikenal juga sebagai snake alley, karena disini terdapat banyak restaurant yang emenjual makanan berbahan dasar reptil terutama ular. Karena sudah cukup sepi kami hanya berkaliling sebentar dan memutuskan kembali ke penginapan untuk istirahat.

Huaxi Night Market
Suasana Huaxi Night Market

Hari selanjutnya kami bangun sekitar jam 09.00, kami langsung bersiap-siap untuk melanjutakan liburan kami di Taiwan. Di hari kedua, kami memang merencanakan untuk pergi ke Kaohsiung salah satu kota terbesar di sebalah selatan Taiwan. Sebelumnya kami memesan THSR (Taiwan High Speed Rail) yang merupakan shinkansennya Taiwan dengan menggunkan voucher diskon dari penginapan. Perlu diketahui biasanya setiap penginapan memiliki kode voucher sendiri untuk fasilitas-fasilitas public terutama untuk THSR ini. Jadi mending, jika memang berniat menggunakan THSR ini lebih baik memesan di Taiwan dengan menggunakan kode voucher yang ada di penginapan.

Di TaiPei Main Station


Tiket Taiwan High Speed Railway



Kami pergi dari Taipei Main Station jam 11.24 menuju terminal Zouying yang ada di Kaohsiung. Moda transportasi di sini semuanya tepat waktu banget. Setelah kereta kami tiba kami langsung duduk dan menikmati perjalanan yang hanya ditempuh selama 1 jam 26 menit. Jika kita menggunakan bis bisa sekitar 5-6 jam. Pemandangan selama perjalan dari Taipei ke Kaohsiung pun sangat enak untuk dinikmati.

Sekitar jam 13.00 kami tiba di Stasiun Zouying, Kaohsiung. Kami langsung menuju pintu keluar dan mencari makan karena kami sangat lapar. Kami melihat-lihat makanan dan karena sudah sangat lapar saat kami melihat mie dengan menu beef kami langsung pesan dan rasanya memang enak kami senang, sampai setelah makan kami baru sadar tidak menanyakan kaldu yang digunakan. Karena kami tidak siap menerima kenyataan dan kami sudah pula selesai makan, kami tidak berniat untuk menayakan :D (ga berani menerima kenyataan).

Zouying Station

Beef  Noodle
Perut sudah terisi kami pun melanjutkan jalan-jalan kami. Karena di Kaohsiung easy card tidak bisa digunakan kami terpaksa membeli kartu Taiwan Pass untuk menggunakan kendaraan yang ada di Kaohsiung dengan masa berlaku untuk 2 hari ditambah top up 200 NTD untuk pergi ke Foguangshan. Setelah mendapatkan kartu kami langsung menuju penginapan untuk menyimpan barang terlebih dahulu sebelum melanjutkan menjelajah Kaohsiung.

Selanjutnya kami langsung jalan-jalan mengelilingi kota Kaohsiung. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Formosa Boulevard Station, di stasiun ini terdapat dome of light yang menjadi daya tariknya. Kubah di stasiun ini akan menyala dan mengeluarkan suara orkestra pada waktu tertentu sehingga stasiun MRT ini dinobatkan menjadi salah satu stasiun terindah di dunia.

Bergaya di Dome of Light, Formosa Boulvard
Setelah itu, kami langsung menuju Pier 2 Art Center. Untuk sampai di Pier 2 Art Center kami harus keluar melalui Yanchengpu Station yang merupakan stasiun terdekat. Dan berjalan kaki menuju Pier 2 Art Center (sebenernya jaraknya lumayan jauh). Pier 2 Art Center ini sebelumnya merupakan daerah stasiun dan penyimpanan kereta. Tapi, sekarang difungsikan untuk area seni dan tempat pemberdayaan serta kreatifitas anak-anak muda di kota ini.

Di Pier 2 Art Center

Wahana Kereta di Pier 2 Art

Bermain Wahana Kereta
Panorama Pier 2 Art Center


Puas berfoto ria dan menikmati Pier 2 Art, kami melanjutkan perjalan menuju Love River. Perjalanan menuju Love River ini dari Pier 2 Art harus berjalan kaki dan rasanya sangat melelahkan kerna cukup jauh. Namun semuanya akan terbayar ketika sudah sampai walau hanya dengan menikmati pemandangan di Love River ini. Di Love River terdapat banyak sekali restaurant atau bar, cycling path dan juga disediakan perahu untuk menjajal Love River. Di sana terdapat 2 jenis perahu dengan harga tiket berbeda. Namun kami hanya menikmati sunset di sana sambil duduk-duduk saja.

Suasana di Love River

Di Love River


Solar Powered Boat Untuk Mengelilingi Love River

Gondola di Love River

Sunset di Love River
Selesai menikmati sunset di Love River kami berencana menuju British Consulate yang merupakan salah satu list tempat yang harus dikunjungi. Stasiun MRT terdekat adalah Sizihwan Station. Namun untuk mencapai British Consulate ini kita harus menempuh jarak sekitar 2-3 KM dari Stasiun Sizihwan. Kerna kami sudah merasa lelah kami memutuskan untuk tidak mengunjungi British Consulate dan langsung menuju Dream Mall yang merupakan shopping mall terbesar di Asia Timur untuk menaiki Ferris wheel menimati malam hari kota Kaohsiung. Untuk sampai Dream Mall ini kita harus menaiki MRT dan turun di  Kaisyuan Station yang selanjutnya menggunakan shuttle yang sudah disediakan pihak Dream Mall.

Ferris Wheel di Dream Mall

Pemandangan Kaohsiung dari Ferris Wheel
Sekitar jam 20.30 kami selesai menikmati pemandangan malam kota Kaohsiung dan langsung melanjutkan menuju Liuhe Night Market. Untuk sampai ke Liuhe Night Market kita harus turun di stasiun Formosa Boulevard. Liuhe Night Market ini marupakan night market yang paling saya sukai selama saya di Taiwan karena menurut saya bau rempah cina dari makanannya tidar bertebaran di mana-mana karena saya kurang suka dengan bau rempah cina. Sehingga saya bisa menikmati makanan di sini dengan nyaman dan menurut saya makanannya pun cukup enak.

Di Liuhe Night Market


Takoyaki 






Dice Beef
Oyster Omelet   

Puas mengisi perut kami pun memutuskan untuk kembali ke penginapan untuk istirahat dan mengingat waktu sudah menunjukan jam 23.00.

Kami bangun sekitar jam 9.00 dan langsung bersiap-siap. Rencana kami hari ini adalah menuju Fo Guang Shan. Jarak menuju Fo Guang Shan dari penginapan kami cukup jauh membutuhkan waktu sekitar 2 jam dari penginapan kami. Kami pun segera bergegas untuk pergi setelah siap. Transportasi untuk sampai Fo Guang Shan kami menggunakan MRT menuju Stasiun Zouying disambung menggunakan bis 8501, untuk ongkosnya sendiri dari Zouying menuju Fo Guang Shan sekitar 75 - 100 NTD. Selama perjalanan kami hanya melihat-lihat kondisi jalan di Taiwan, tepatnya di Kaohsiung yang bebas dari kemacetan . :D

Sekitar jam 11.30 kami sampai di Fo Guang Shan. Hal pertama yang kami lakukan adalah mengecek jadwal bus pulang, karena jadwal terakhir sekitar jam 18.00 sehingga kita tidak bisa lama-lama di Fo Guang Shan. Selanjutnya kami langsung keliling Fo Guang Shan. Jalanan menuju pusat Fo Guang Shan cukup menajak dan cukup curam sehingga setelah berjalan beberapa menit kami memutuskan untuk menggunakan mobil yang disediakan untuk keliling Fo Guang Shan, dengan membayar sebesar 20 NTD.

Patung Budha di Fo Guang Shan

Di Fo Guang Shan

Di Depan Patung Budha Terbesar yang Terbuat dari Perunggu
Fo Guang Shan merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi jika kalian berkunjung ke Kaohsiung. Karena di sini terdapat Patung Budha yang terbuat dari perunggu yang ukurannya paling besar di dunia. Selain itu, Fo Guang Shan yang ada di Kaohsiung ini merupakan pusat dari organisasi Budha terbesar di Taiwan.

Puas bekeliling Fo Guang Shan kami memutuskan untuk kembali ke Zouying dan berkeliling di sana. Sekitar jam 14.30 kami sampai di Zouying. Pada awalnya kami berencana makan di “Funny Sex Restaurant” namun berdasarkan info yang kami peroleh restaurant tersebut sudah ditutup sehingga kami makan biasa aja.

Setelah makan kami bingung untuk kegiatan selanjutnya kami memutuskan untuk menuju Lotus Pond. Di Lotus Pond ini terdapat Dragon Pagoda dan Tiger Pagoda. Untuk sampai Lotus Pond ini kami menggunakan bis 51 dari Stasiun Zouying. Namun ternyata perjalanan bis ini memutar terlebih dahulu sebelum menuju Lotus Pond sehingga kami menghabiskan waktu sekitar 1 jam di perjalanan.
Jam 17.00 kami sampai di Lotus Pond. Karena kami berencana untuk kembali ke Taipei malam yang sama, sehingga kami hanya sebentar di Lotus Pond dan hanya berfoto di luarnya saja. Sekitar jam 17.30 kami sudah selesai melihat-lihat Lotus Pond dan langsung menunggu bis kembali ke Stasiun Zouying.

Di Depan Lotus Pond
Dragon Pagoda dan Tiger Pagoda
Panorama Lotus Pond

Setelah samapai Stasiun Zouying kami langsung menuju penginapan kami untuk mengambil tas yang kami titipkan. Karena kami sudah check out dari jam 10.00 pagi tadi dan hanya menitipkan tas kami. Setelah ambil barang kami pun bergegas menuju stasiun kereta api antar kotanya. Kami tidak menggunakan THSR lagi karena cukup mahal sehingga kami meutuskan menggunakan kereta antar kota. Namun kami terlambat, kereta terakhir menuju Taipei dari Kaohsiung adalah jam 19.20 dan kami sampai sekitar jam 19.30 jadi kami memutuskan untuk menggunakan bis. Untungnya jarak antara stasiun dan terminalnya dekat sehingga kami langsung pergi ke terminal dan membeli tiket menuju Taipei menggunakan Ko Kuang Bus dengan ongkos sebesar 530 NTD dan perjalanan sekitar 4-5 jam.

Suasana Terminal Bis Kaohsiung
Tiket Bis Menuju Taipei





No comments:

Post a Comment