MY LIFE, MY STORY

Pages

Monday, July 25, 2016

LIBURAN DI YOGYAKARTA DAN WAISAK DI BOROBUDUR

Yogyakarta, kota budaya yang banyak akan tempat wisata ini memang sangat ngangenin banget. Apalagi buat kamu yang memang suka kuliner. Ditambah lagi kemarin sebuah film yang cukup fenomenal di Indonesia, apalagi kalo bukan Ada Apa Dengan Cinta 2, membuat kota ini semakin digandrungi sebagai destinasi wisata. Nah, kali ini saya akan cerita tentang jalan-jalan di Yogyakarta (sebenarnya gathering kantor sih) yang saya sambung sendiri untuk melihat perayaan waisak di Candi Borobudur (Lumayan ngirit ongkos karena dapet subsidi untuk tiket pulang-pergi dari kantor :D).

Jogja Istimewa

Tepat tanggal 19 Mei 2016 saya bersama tim di kantor saya pergi menuju Yogyakarta. Kami dari Jakarta menggunakan kereta malam dari Stasiun Gambir. Kami menggunakan kereta agar lebih terasa kebersamaannya. Sekitar jam 21.00 kereta kami mulai melaju menuju Yogyakarta. Perjalanan menuju Yogyakarta cukup lama sekitar 6 – 7 jam.

Suasana Stasiun Gambir
Keceriaan di Dalam Kereta
Sekitar jam 04.00 kami sampai di Stasiun Tugu. Hal yang pertama kami lakukan adalah berfoto ria di Stasiun Tugu. Selanjutnya kami beristirahat sekalian menunggu bis yang akan menjemput kami di Stasiun Tugu.

Touchdown Stasiun Tugu, Yogyakarta
Jam 05.30 bis yang menjemput kami sudah sampai sehingga kami pun langsung menaiki bis. Tempat yang pertama akan kami kunjungi adalah Pantai Sadranan. Namun, namun sebelum ke sana kami mengisi perut terlebih dahulu. Setelah selesai makan kami pun melanjutkan perjalanan.

Perjalanan menuju pantai selatan dari Yogyakarta membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Kami sampai sekitar jam 09.00. Karena Pantai Sadranan ombaknya masih pasang, kami memutuskan untuk mampir ke Pantai Indrayanti untuk menikmati pemandangan di sana. Pantai Indrayanti ini memang hanya pantai pasir yang digunakan untuk bermain di pinggir pantai saja. Sekitar 30 menit kami menikmati pemandangan Pantai Indrayanti.

Panorama Pantai Indrayanti

Bergaya di Pantai Indrayani
Di Atas Bukit Pantai Indrayanti
Selanjutnya kami memutuskan untuk menuju Pantai Sadranan. Tujuan utama kami adalah snorkeling di pantai ini. Namun, dikarenakan ombaknya masih pasang dan cukup besar kami memutuskan untuk hanya bermain air di pinggir pantai saja dan berenang di pinggiran saja.

We Are Core and VAS Team

Suasana Pantai Sadranan
Puas bermain di Pantai Sadranan kami melanjutkan untuk makan siang di rumah makan sekitaran pantai selatan yang kemudian dilanjut tube rafting di Goa Pindul. Sekitar jam 15.00 kami sampai di parkiran Goa Pindul, karena untuk menuju Goa Pindul harus menggunakan kendaraan yang sudah disediakan oleh pihak penyelanggara trip menuju Goa Pindul.

Sebenarnya di Goa Pindul ini tidak ada yang spesial hanya saja kita bisa tube rafting dengan memanfaatkan arus sungai yang melewati Goa Pindul. Menurut saya melakukan rafting di Goa Pindul ini cukup membosankan. Tapi mungkin untuk  penikmat batuan goa mungkin ini adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Oia, di Goa Pindul ini ada tempat kita loncat ke airnya loh, tingginya cukup aman yaitu sekitar 2 meter saja, tapi harus tetap hati-hati karena batuan tempat berjalan menuju tempat lompatnya cukup licin.

Di Goa Pindul

Tube Rafting di Goa Pindul
Setelah menikmati Goa Pindul kami melanjutkan tube rafting di Kali Oyo. Rafting di Kali Oyo ini mirip-mirip dengan rafting di Goa Pindul. Namun arusnya pada saat awalnya lebih deras sehingga lebih seru. Selain itu, kita juga bisa melihat pemandangan sekitar seperti air terjun kecil yang menuju Kali Oyo dan ngarai-ngarai lainnya. Di Kali Oyo ini juga kita bisa memacu adrenalin dengan lompat dari ketinggian batu 4 meter dan 7 meter, hal ini pastinya buat orang yang berani (dan saya termasuk orang yang berani :D).

Tube Rafting di Kali Oyo
Lompat dari Ketinggian 7 Meter
Kami menyusuri Kali Oyo ini sepanjang kurang lebih 4 KM dengan waktu tempuh kurang lebih selama 1 jam. Selesai menyusuri Kali Oyo kami kembali menuju tempat parker bis dan bersih-bersih. Selesai membersihkan badan kami melanjutkan perjalanan untuk makan dan menuju hotel.

Selanjutnya, setelah manaruh barang di hotel adalah waktu bebas. Pada saat itu saya memilih utuk menikmati ice cream di toko es krim Tempo De Gelato yang lagi hitz di Yogyakarta dan berada di Jalan Prawirotaman. Ini merupakan salah satu tempat nongkrong bulenya gitu di Yogjakarta dan merupakan salah satu tempat yang digunakan shooting AADC 2, yaitu scene di mana Rangga dibuntuti oleh Mili dan Maura.

Ice Cream Tempo de Gelato
Puas menikmati Ice Cream kami pun melanjutkan ke tampat nongkrong yang ga boleh ditinggalin kalo ke Yogyakarta, apalagi kalo bukan alun-alun kidul (AlKid). Yah seperti biasa di sini kami bermain  mobil odong-odong yang dihiasi lampu, bermain melewati beringin mitos dan menikmati beberapa kuliner di sini. Di AlKid ini kami hanya sebentar dan melanjutkan perjalan menuju Malioboro. Di sini kami berjalan mulai dari titik KM 0 Yogyakarta menuju stasiun tugu (dan ternyata itu cukup jauh). Selama menjelajah Malioboro kami berbelanja beberapa pakaian di toko yang masih buka. Sampai di stasiun tugu kami berfoto sebentar dan kembali menuju hotel mengingat waktu sudah menunjukan jam 00.30, sampai hotel kami pun kembali ke kamar masing-masing dan istirahat.

Mobil Odong-odong di AlKid
Di Depan Jalan Malioboro
Keesokan harinya kami bangun dan langsung menuju tempat sarapan setelah mandi terlebih dahulu. Setelah selesai sarapan kami melanjutkan acara selanjutnya yaitu offroad di Kaliurang Merapi. Saat offroad ini cukup seru apalagi kami dapet sopir yang cukup gokil sehingga bener-bener berasa banget offroad-nya. Tujuan offroad ini ada beberapa spot yaitu museum merapi yang menyimpan barang-barang masyarakat sekitar ketika terjadi letusan Gunung Merapi, Batu Alien yang katanya bentuk batunya mirip dengan wajah sesosok manusia serta bunker yang digunakan pada saat terjadi letusan Gunung Merapi.

Off Road di Kaliurang, Merapi

Museum Merapi

Peralatan Warga yang Tersisa Setelah Letusan Merapi

Di Sekitaran Batu Alien

Bunker Merapi

Di Kaliurang, Merapi
Sekitar jam 12.00 kami turun dari merapi menuju Yogyakarta, namun sebelum menuju Kota Yogyakarta kami berhenti di Jalan Kaliurang untuk makan siang. Di sini saya berpisah dengan rombongan karena saya akan langsung menuju Candi Borobudur untuk melihat perayaan waisak di sana. Dari daerah Kaliurang saya menggunakan Go-Jek menuju Terminal Jombor. Untuk menuju Terminal Jombor di butuhkan waktu kurang lebih 30 menit dan setelah sampai saya langsung naik bus yang menuju Borobudur dengan ongkos sebesar Rp. 20.000,-.

Saya sampai kawasan Borobudur sekitar jam 15.30 dan langsung menuju penyelanggara trip. Oia, karena ini adalah pengalaman pertama saya melihat perayaan Waisak di Borobudur secara langsung sehingga saya memutuskan untuk menggunakan jasa open trip karena masih tidak mengerti caranya. Dan ternyata untuk mengikuti acara ini sangat mudah. Selain itu, acara Waisak ini sebenarnya di mulai dari jam 10.00 pagi di mulai dengan prosesi jalan dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur dan selesai sekitar jam 13.00 lalu break sampai sekitar jam 19.00.

Ritual Awal Waisak
Karena masih jam 15.30, penyelanggara trip memutuskan untuk mengadakan sedikit napak tilas film AADC 2. Tempat yang pertama kami kunjungi adalah punthuk setumbu, ini merupakan salah satu tempat yang digunakan pada saat Rangga dan Cinta melihat Sun Rises. Setelah foto-foto kami melanjutkan perjalan menuju Gereja Ayam (sebenernya bentuknya merpati yang menggunakan crown), namun saying karena kami sampai di gereja ini sekitar jam 17.30 gerejanya sudah ditutup jadi kami ga bisa masuk sehigga hanya berfoto di luarnya saja.

Di Gerbang Punthuk Setumbu

Perjalanan Menuju Punthuk Setumbu

Pemandangan Dari Punthuk Setumbu

Pemandangan Dari Punthuk Setumbu

Menuju Gereja Merpati
Gereja Merpati Tampak Belakang 

Gereja Merpati Tampak Depan

Setelah puas berfoto kami pun kembali menuju pendopo yang sudah disediakan oleh penyelenggara. Di sini kami istirahat sebentar untuk makan malam dan bersih-bersih. Setelah semuanya siap kami pun langsung menuju Borobudur untuk mengikuti acara yang paling dinanti yaitu pelepasan lampion. Sebenarnya ini merupakan acara yang paling ditunggu semua orang yang menyaksikan Waisak di Borobudur. Pelepasan lampion ini dilaksanakan sekitar jam 23.00 sampai selesai.

Sesaat Sebelum Pelepasan Lampion

Sesasaat Sebelum Pelepasan Lampion

Pelepasan Lampion
Festival Lampion

Candi Borobudur di Malam Waisak 
Lotus Lamp

Acara selanjutnya adalah acara Utama, yaitu Waisak. Untuk acara utama ini hanya diperbolehkan untuk Umat Budha yang memiliki undangan bukan untuk umum. Kebetulan kemarin saya mendapatkan undangan dari penyelanggara trip sehingga saya memutuskan untuk melihat prosesi Waisak yang ada. Prosesi Waisak ini selesai sampai pagi sekitar jam 06.00 namun karena dari penyelanggara trip hanya menyediakan kendaraan menuju Yogyakarta sampai jam 04.00 saya pun kembali ke Yogyakarta jam 04.00. Saya sampai Yogyakarta sekitar jam 06.00 dan langsung menuju Solo, karena pesawat pulang saya menuju Jakarta dari Solo, menggunakan Kereta Prameks dengan ongkos sebesar Rp. 10.000,-.

No comments:

Post a Comment