MY LIFE, MY STORY

Pages

Friday, September 16, 2016

LIBURAN UNTUK MELIHAT GOLDEN SUNRISE DI PUNCAK SIKUNIR, DIENG

Welcome to Dieng
Siapa yang ga tau tentang Dataran Tinggi Dieng? Ya, dataran tinggi yang terletak di Probolinggo, Jawa Tengah ini memang keindahannya sangat terkenal. Selain keindahannya Dataran Tinggi Dieng ini dataran tinggi ini terkenal dengan golden sunrise-nya yang sangat indah. Nah, di catatan ini saya akan menceritakan tentang pengalaman saya liburan di Dataran Tinggi Dieng.


Sore itu hujan mengguyur Jakarta. Setelah satu minggu sebelumnya saya memutuskan untuk ikut liburan bersama teman kantor saya akhirnya datang juga. Seperti biasa karena saya ga mau ribet saya mengikuti open trip yang memang mengadakan trip ke Dieng. Untungnya hujan reda sekitar jam 19.00 dan saya pun bergegas menuju meeting point yang telah ditentukan yaitu di Plasa Semanggi, Jakarta.

Kumpul di Meeting Point
Yah namanya juga Jakarta di hari Jum’at, kondisi setelah hujan dan jam pulang kantor sehingga pastinya sangat macet. Sehingga saya dan peserta lain harus menunggu sekitar 1 jam untuk mulai menuju Dieng. Setelah menunggu kami pun langsung naik mobil yang sudah disediakan dan mobil pun langsung melaju manuju Dataran Tinggi Dieng. Untuk sampai Dataran Tinggi Dieng ini dibutuhkan waktu sekitar 12 jam. Jadi sebelum perjalanan pastikan kalian sudah ke toilet dan menyediakan makanan dan cemilan yang cukup.

Sepanjang perjalanan yang saya lakukan hanyalah tidur untuk mempersiapkan tubuh buat menikmati liburan esok hari. Dan akhirnya sekitar jam 10.00 pagi kami akhirnya sampai di Dataran Tinggi Dieng. Saya langsung memasuki homestay untuk menyimpan barang-barang dan lanjut ke luar untuk foto-foto di tulisan Dieng.

Foto Bersama
Puas berfoto saya pun kembali berkumpul dengan peserta lain untuk menuju tujuan pertama, yaitu Kawah Sikidang. Ini merupakan salah satu destinasi wajib jika kita jalan-jalan ke Dieng ini. Di sini kita bisa melihat kawah yang masih menyembur dengan gas yang cukup menyengat sehingga kita harus hati-hati. Oia, di sini banyak sekali spot untuk berfoto dan yang pastinya sudah dikomersilkan oleh warga sekitar. Selain itu, di sini juga ada telur yang direbus langsung di kawah tapi saya kurang tertarik jadi saya ga mencicipi. Di sini kita bisa menikmati pemandangan yang ada dan berfoto-foto.

Di Pintu Masuk Kawah Sikidang

Landscape Kawah Sikidang
Salah Satu Kawah

Landscape Kawah Sikidang

Kawah Sikidang

Panorama Kawah Sikidang

View dari Titik Tertinggi Kawah Sikidang

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan untuk menuju Bukit Batu Pandang Patapan Angin. Bukit ini masih masuk dalam kawasan wisata dataran tinggi dieng. Di sini kita harus menaiki bukit yang ga terlalu menanjak namun cukup membuat nafas sedikit berat. Tapi setelah sampai memang pemandangan di atas bukit ini indah. Dari atas bukit ini kita bisa langsung melihat keindahan Telaga Warna. Konon bukit ini dinamakan Batu Ratapan Angin dikarenakan angin yang berhembus bergesekan dengan batu dan menimbulkan suara rintihan, tapi pada saat itu saya ga notice ada suara sih. Di sini juga kita bisa bermain flying fox untuk memacu adrenalin.
Pemandangan Menuju Puncak Bukit

Bergaya di Bukit Batu Ratapan Angin
Flying Fox dari Puncak Bukit
Telaga Warna dari Bukit Batu Ratapan Angin
Selesai menikmati keindahan alam di Bukit Batu Ratapan Angin kami kembali ke homestay untuk makan siang mengingat kami belum makan dan mulai kelaparan. Dan selanjutnya kami melanjutkan liburan kami menuju Telaga Warna. Telaga Warna ini merupakan sebuah danau. Kata ‘om wiki‘ disebut Telaga Warna  warna airnya bisa berubah-ubah menjadi hijau atau kuning atau warna pelangi, tapi sewaktu saya ke sana saya hanya melihat airnya berwarna hijau dan biru aja sih itu pun ga berubah tapi tetep indah pemandangannya dan emang wajib dikunjungi.

Tracking di sekitaran Telaga Warna

Telaga Warna

Telaga Warana
Karena waktu sudah sore kami melanjutkan menuju Kompleks Candi Arjuna. Di sini sebenarnya sangat cocok untuk melihat sunset tapi pada saat itu cuaca cukup mendung sehingga mataharinya tertutup awan dan kami pun hanya menikmati Kompleks Candi Arjuna yang sebagian sedang di pugar. Namun tetap sangat menikmati suasana di kompleks candi ini.


Foto Bersama di Komplek Candi Arjuna
Salah Candi di Komplek Candi Arjuna

Senja di Komplek Candi Arjuna
Setelah itu, kami pun kembali ke homestay karena sudah mulai malam. Saya pun mandi dengan air yang sangat dingin, tapi ada keuntungannya juga sih jadi udara di luar ga terasa dingin setelah mandi. Selanjutnya kami makan malam dan berkeliling di sekitaran homestay untuk menikmati malam di Dieng. Setelah puas kami pun pulang ke homestay untuk beristirahat.

Nongkrong di Sekitaran Homestay
Esok paginya kami harus bangun jam 03.30 pagi untuk bisa melihat sunrises yang terkenal di Bukit Sikunir. Tanpa mandi dan ba bi bu lagi kamu pun langsung bersiap serta langsung melewati dinginnya Dataran Tinggi Dieng. Kami pun langsung menuju mobil yang mengantarkan ke Bukit Sikunir. Sampai di sana setelah briefing sebentar kami pun langsung naik menuju puncak. Perjalanan menuju puncak cukup licin karena jalanan sudah menggunakan paving block tapi tetap melelahkan.

Sekitar jam 05.00 kami sampai di spot untuk melihat sunrises. Selagi menunggu kami pun berfoto dengan latar Kota Wonosobo dan gunung kembar dibelakangnya yaitu gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Dan sekitar jam 06.00 akhirnya matahari pun memperlihatkan diri kami pun tanpa membuang kesempatan mengambil kamera dan mengabadikan golden sunrises yang kami dapatkan. Setelah itu kami pun berfoto lagi dengan latar yang sudah terang dan langsung turun ke parkiran. Namun, sebelum naik mobil kami menyempatkan diri berfoto dengan latar Danau Cebong yang cukup indah.

Ketika Menunggu Sunrises
Golden Sunrises di Puncak Sikunir, Dieng

Gunung Sindoro dan Gunung SUmbing di Pagi Hari

Danau Cebong
Happy Time with Happy Friends
Karena sudah mulai siang kami pun kembali menuju homestay untuk sarapan dan check out karena kami harus kembali ke Jakarta. Sebelum kembali ke Jakarta kami pun menyempatkan untuk membeli oleh-oleh dan mencicipi Mie Ongklok khas Dieng. Kami pun jalan dari Dieng sekitar jam 11.00 dan sampai ke Jakarta sekitar jam 23.00 dengan kepuasan, kenangan serta pengalaman baru.

Mie Ongklok

2 comments:

  1. seruu banget tripnya...keren ada tulisan2nya, spot foto wajib banget yaa

    ReplyDelete