MY LIFE, MY STORY

Pages

Friday, November 18, 2016

PARALAYANG DI PUNCAK DAN MENIKMATI CURUG CIBEREUM, BOGOR

Paralayang di Puncak, Bogor
Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya main paralayang di Puncak dan menikmati salah satu air terjun yang ada di kawasan Gunung Gede di Bogor. Paralayang merupakan salah satu cabang olah raga namun di Puncak Bogor ini dijadikan juga salah satu destinasi wisata. Karena paralayang ini merupakan salah satu wishlist saya makanya saya harus mencoba minimal sekali seumur hidup.


Saya kebetulan pergi di hari minggu di Bulan Agustus lalu. Saya jalan dari jakarta sekitar jam 05.00 pagi , dikarenakan saya masih ingin menikmati udara pagi puncak dan berniat ingin melihat surises di puncak. Namun sayang, saya dan teman-teman sampai puncak itu sekitar jam 6.00 pagi dan matahari sudah naik dan cucanya pun berawan pada saat itu.

Gagal Sunrises
Sampai di sana saya langsung menuju puncak paralayang. Oia, posisi puncak paralayang ini jika dari arah Jakarta berada di sebalah kanan setelah masjid At-Ta’wun. Di puncak pendaftaran buat paralayang masih belum di buka jadi saya dan teman-teman memutuskan untuk berfoto ria. Puas berfoto kami pun memutuskan untuk sarapan di warung yang ada.

Panorama Puncak, Bogor

View dari Puncak

Groufie Sambil Menunggu
Sekitar jam 7.30 saya bergegas ke atas untuk mendaftar paralayang. Tempat pendaftarannya ada di atas, di meja yang sudah disediakan. Saya sarankan sebum dibuka kita harus sudah antri. Karena antrinya cukup panjang dan di buka jam 08.00, saya pun ini menjadi orang ke-7 untuk terbang. Untuk mendaftar paralayang ini kita harus mengeluarkan uang sebesar Rp. 350.000,- untuk wisatawan lokal dan Rp. 400.000,- untuk wisatawan asing. Itu untuk sekali terbang dengan berat minimal 45 Kg dan maksimal 90 Kg.

Setelah menunggu akhirnya tiba giliran saya. Oia, buat yang ingin mengabadikan moment pada saat terbang disini banyak juga yang menyewakan peralatan dokumentasi seperti action cam. Saya pun terbang akhirnya sekitar 7-10 menit. setelah sampai di landing zone kita bisa memilih untuk naik angkot yang sudah disediakan atau naik ojek dengan membayar ongkos sekitar Rp. 20.000,- sampai Rp. 30.000,-.

Ketika Terbang

Saya memutuskan untuk menaiki ojek saja dikarenakan angkotnya ga ada. Sampai di atas saya langsung bertemu dengan teman-teman saya dan kami pun melanjutkan perjalanan kami. Kami memutuskan untuk melanjutkan ke arah Gunung Gede karena sistem buka tutup puncak sudah berlaku. Sekitar jam 09.00-12.00 pada saat saya dan teman-teman saya datang ke sana arah menuju Jakarta sedang ditutup sehingga kami langsung ke atas.

Sekitar jam 10.00 kami sampai di area gunung gede. Awalnya kami tidak ada rencana untuk hiking namun sekalian menunggu sistem buka tutup selesai kami pun hiking. Tujuan hiking kami adalh Curug Cibereum atau Air Terjun Cibereum. Curug Cibereum ini merupakan air terjun yang paling dekat untuk dituju, untuk mencapainya dibutuhkan waktu sekitar 1-2 jam. Oia, untuk masuk kawasan ini harus bayar, saya lupa tepatnya berapa namun ga terlalu mahal untuk itu.

Saya dan teman-teman saya berjalan santai. Kondisi track untuk hiking menuju curug cibereum itu ga terlalu sulit, tapi kita harus hati-hati apalagi setelah hujan, jalannya cukup licin. Setelah berjalan dengan sering istirahat dan berteduh (karena pada saat ke sana cuacanya hujan) akhirnya kami sampai. Rasa lelah pun hilang berganti dengan kepuasan pada saat melihat air terjun. Airnya cukup dingin dan sangat bagus walaupun ramai. Saya dan teman-teman saya pun bermain air dan foto-foto di sekitaran air terjun.

Kondisi Track Menuju Curug Cibereum

Pemandangan Ketika Tracking

Kondisi Sungai Menuju Curug Cibereum

Curug Kedua di Curug Cibereum
Curug Pertama di Curug Cibereum

Panorama Curug Cibereum

Bergaya di Curug Kedua di Curug Cibereum

Pemandangan Curug Cibereum

Puas bermain air kami pun bergegas untuk turun ke bawah karena takut kesorean untuk pulang ke Jakarta. Kami sampai parkiran sekitar jam 15.00 dan istirahat sebentar lalu kembali menuju Jakarta. Liburan paralayang di Puncak ini memang singkat tapi memang wajib dicoba. 

No comments:

Post a Comment