|
Pantai Pink Lombok |
Kali ini saya akan menceritakan pegalaman saya lagi ketika jalan-jalan (lagi) di Pulau Lombok. Ya di thread sebelumnya saya
padahal sudah menceritakan pengalaman saya nge-bolang di Lombok. Tapi sebulan
setelah saya mengunjungi Lombok kebetulan ada temen kantor yang berasal dari
Lombok menikah, jadi saya mutuskan untuk jalan-jalan lagi di sana sekalian
menghadiri pernikahannya.
Saya bersama teman-teman kantor langsung menuju bandara dari kantor jam
14.00 karena kami menggunakan pesawat sekitar jam 17.30 WIB agar tidak telalu
malam untuk sampai ke Lombok. Beruntungnya pesawat singa yang kami tumpangi ga
delay kayak sebelumnya sehingga kami bisa pergi dengan tepat waktu.
Kami sampai di Lombok sekitar jam 20.30 dan langsung menuju rumah teman
kami. Sampai di sana kami langsung disuguhi makanan khas Lombok yang sangat
saya sukai, yaitu sate rembiga. Selesai makan dan berbincang sebentar kami
langsung beristirahat menyiapakan diri untuk jalan-jalan besok.
|
Spot foto di Bandara |
Hari pertama jalan-jalan
saya dan teman-teman memutuskan untuk menuju Pantai Pink. Pada
kesempatan sebelumnya saya menuju Pantai Pink menggunakan jalur darat yang
jalan sangat amat rusak. Nah sekarang saya mengajak teman-teman saya ke sana
menggunakan jaur laut dari Dermaga Tanjung Luar. Perjalanan menuju Dermaga
Tanjung Luar ini dari Kota Mataram kurang lebih sekitar 2 jam.
Sekitar jam 11.00 kami sampai di Dermaga Tanjung Luar dan
langsung menghubungi Pak Muhammad yang mengurus kapal yang sudah kami pesan.
Oia, harga kapalnya untuk menjelajah lautan sampai Pantai Pink yaitu Rp.
500.000,- untuk satu kapal yang muat sampai 15 orang. Setelah ditentukan kapal
yang akan kami naiki kami pun langsung masuk kapal dan menjelajah lautan.
|
Dermaga Tanjung Luar |
|
Dermaga Tanjung Luar |
Sebelum menuju Pantai Pink kami mampir ke Pantai Pasir
Timbul yang ada ditengah laut. Pantai Pasir ini hanya ada ketika airnya surut
dan merupakan tempat yang
worth it
untuk dikunjungi. Pasir yang putih dan air yang jernih semuanya cukup
instagramable. Pantai ini cukup luas
tapi kami tidak ada minat untuk menjelajah lebih jauh karena tujuan utama kami
adalah Pantai Pink.
|
Penampakan Pulau Pasir Timbul dari Laut |
|
Pulau Pasir Timbul |
Puas berfoto ria kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju
Pantai Pink. Sepanjang perjalanan cukup indah dan sangat enak untuk dinikmati.
Ditambah dengan angin yang pantai yang menyejukkan dari teriknya matahari. Di
perjalanan menuju Pantai Pink kita kan melihat pulau-pulau kecil baik yang
berpenghuni maupun ngga dan akan melewati kawasan tambak mutiara.
|
Pulau Kecil di Perjalanan Menuju Pantai Pink |
|
Tambak Mutiara |
Pada awalnya kami akan snorkeling
terlebih dahulu sebelum menuju Pantai Pink. Namun kami berubah pikiran untuk mengunjungi
Pantai Pink 1 untuk istirahat. Dan ketika akan sampai Pantai Pink 1 saya baru
sadar kalo HP saya bersama tas kamera hilang terbawa angin, karena kameranya
saya pegang. Dan rasanya ga enak banget ketika lagi liburan terus kehilangan
barang.
Saat sampai di Pantai Pink 1 saya cuma bisa mengihklaskan
dan jadi kurang semangat untuk menjelajah Pantai Pink 1. Untungnya Pantai Pink
1 ini merupakan pantai yang saya kunjungi sebelumnya jadi saya memilih untuk
lebih banyak diam meratapi nasib. Dan setelah teman-teman saya selesai
menikmati Pantai Pink 1 saya mulai menaikan mood
kembali karena saya ga ingin merusak suasana liburan.
|
Pantai Pink 1 |
Setelah istirahat dan menimati Pantai Pink kami melanjutkan snorkeling di spot yang pertama (saya lupa namanya).
Jaraknya ga terlalu jauh dengan Pantai Pink 1. Disini terumbunya cukup bagus
dan ikannya cukup banyak, hanya saja ombaknya cukup kencang pada saat itu. Tapi
tempatnya cukup indah untuk dinikmati.
|
Spot Snorkeling 1 |
|
Spot Snorkeling1 |
|
Spot Snorkeling1 |
|
Spot Snorkeling1 |
|
Spot Snorkeling1 |
|
Spot Snorkeling1 |
|
Spot Snorkeling1 |
|
Spot Snorkeling1 |
Selesai
snorkeling
di
spot yang pertama, kami
melanjutkan untuk
snorkeling ke
tempat kedua yaitu
Gili Bedul.
Di tempat ini ikannya jauh lebih banyak dan cukup jinak sehingga ketika kita
beri makanan mereka mengikuti. Tapi memang di Lombok ini ombaknya cukup besar
sehingga kita harus cukup hati-hati dengan ombaknya.
|
Spot Snorkeling Gili Bedul |
|
Spot Snorkeling Gili Bedul |
|
Spot Snorkeling Gili Bedul |
Puas snorkeling kami melanjutkan untuk bersantai di Pantai
Pink 2. Untuk sampai ke Pantai Pink 2 ini saya kurang tau akses jalan daratnya
seperti gimana tapi pantai ini memang sangat indah bersih dan sepi. Sehingga
saya bisa menarik kesimpulan untuk sampai pantai ini sepertinya aksesnya jauh
lebih sulit jika menggunakan jalur darat dibandingkan ke Pantai Pink 1. Pantai
Pink 2 ini jauh lebih bersih dibandingkan Pantai Pink 1, sehingga emang sangat
enak untuk bersantai di Pantai Pink 2 sambil menunggu best time-nya melihat Pantai Pink yaitu sore hari.
|
Pantai Pink 2 |
|
Pantai Pink 2 |
|
Pantai Pink 2 |
Selesai menikmati Pantai Pink 2 kami memutuskan untuk
kembali karena takut kemalaman di tengah laut. Kami bersih-bersih di sekitaran
Dermaga Tanjung Luar sebelum kembali ke Mataram.
Sesampainya di Mataram saya langsung mengurus sim card saya dan selanjutnya makan
malam dan langsung menuju penginapan untuk istirahat. Ketika akan istirahat
saya cek pulsa saya dan ternyata berkurang sebesar Rp. 400.000,- , itu cukup
nyesek juga sih tapi ya sudah namanya juga musibah.
Keesokan paginya saya mencoba menghubungi nomor-nomor yang
di-transfer pulsa dari nomor saya dan
mereka tidak mau mengaku, dan berarti saya fix
sudah harus mengikhlaskan. Dan saya pun langsung menaikan mood kembali untuk menajalani liburan di hari kedua yaitu menuju Gili
Nanggu.
Sebelum memulai perjalanan saya ditelepon oleh orang yang
menemukan HP saya dan berniat untuk mengembalikan esok hari dan saya pun
sedikit tenang dan langsung menuju Gili Nanggu. Untuk sampai Gili Nanggu saya
menyebrang dari Pelabuhan Tawun di Desa Sekotong. Untuk menyebrang kita harus
menyewa perahu dengan harga Rp. 285.000,- untuk 6 orang dan sewa alat snorkeling dan pelampung Rp. 50.000,- per orang. Oia di Gili Nanggu
ga ada yang jualan, jadi kalo mau makan di Gili Nanggu harus bekal dulu. Sebagai
informasi di parkiran pelabuhan ada yang jual ikan bakar dan harganya cukup
murah.
|
Dermaga Tawang |
Perjalanan ke Gili Nanggu tidak terlalu lama hanya
menyebrang sekitar 20 menit. Kami pun langsung makan terlebih dahulu sebelum snorkeling di sekitaran Gili Nanggu. Makan
ikan bakar di pinggir pantai Gili Nanggu rasanya sungguh nikmat dan itu recommended banget untuk dilakukan.
Selesai makan saya pun sudah tidak sabar melihat keindahan
bawah laut Gili Nanggu. Dan ternyata memang sangat indah, ini merupakan spot snorkeling paling saya suka di
Lombok. Kita tidak perlu ke tengah laut untuk melihat keindahan bawah lautnya
cukup berenang dari pinggir pantai semua terumbu yang indah bisa dilihat.
Ikan-ikan di Gili Nanggu ini sangat banyak dan bervariasi, pokoknya Gili Nanggu
ini merupakan tempat yang sangat recommended
untuk snorkeling.
|
Spot Snorkeling Gili Nanggu |
|
Spot Snorkeling Gili Nanggu |
|
Spot Snorkeling Gili Nanggu |
|
Spot Snorkeling Gili Nanggu |
|
Spot Snorkeling Gili Nanggu |
|
Spot Snorkeling Gili Nanggu |
|
Spot Snorkeling Gili Nanggu |
|
Spot Snorkeling Gili Nanggu |
|
Spot Snorkeling Gili Nanggu |
|
Spot Snorkeling Gili Nanggu |
|
Spot Snorkeling Gili Nanggu |
|
Spot Snorkeling Gili Nanggu yang sedang di Pugar |
Puas
snorkeling di
Gili Nanggu kami melanjutkan menuju menuju Gili Sudak. Di sini ngga banyak yang
bisa dilakukan selain hanya berfoto ria. Di Gili Sudak ini hanya ada tempat makan dan memang jika
untuk berenang pun airnya ga sejernih pantai-pantai yang lain jadi memang hanya
untuk makan di pinggir panatai dan berfoto.
|
Gili Sudak |
|
Gili Sudak |
Tidak jauh dari Gili Sudak ada Gili
Kedis, pulau yang sangat kecil mungkin jika dikelilingi ini ga sampai 10 menit.
Dan kami memutuskan untuk menyebrang ke Gili Kedis dan di sana pun sama tidak
terlalu banyak yang bisa dilakukan hanya berfoto dan bermain air. Kami tidak
lama di Gili Kedis karena mengingat sudah sore dan kami memutuskan untuk
kembali ke dermaga.
|
View Gili Kedis dari Gili Sudak |
|
Underwater Gili Kedis |
|
Underwater Gili Kedis |
Setelah sampai dermaga kami langsung bersih-bersih dan
setelah magrib kami kembali ke Kota Mataram dengan menggunakan jalan yang
memutar namun sangat sepi dan gelap. Jadi sangat tidak di rekomendasikan jika
menggunakan motor untuk pulang setelah matahari tenggelam dari Gili Nanggu.
Keesokan harinya sebelum melanjutkan liburan, saya dan
beberapa teman saya pergi bertemu dengan Pak Mualamin, orang yang berniat
mengembalikan HP saya. Karena jaraknya cukup jauh saya kami cukup menghabiskan
waktu diperjalanan. Sekitar jam 10 saya pun berhasil mendapatkan HP saya
kembali atas bantuan Bapak Mualamin ini. Alhamdulillah,
masih ada orang yang jujur mau
kembalikan walaupun HP saya dalam keadaan mati dan saya tidak terlalu berharap
banyak bisa nyala kembali. Tapi dengan ada orang yang berniat baik seperti itu
membuat saya cukup senang dan tenang.
Dengan kejadian ini saya jadi tahu ada penyebrangan lain
selain di Dermaga Tanjung Luar untuk menuju Pink Beach, yaitu Dermaga Telong
Elong yang lebih bersih dan lebih teratur dan juga lebih dekat dibandingkan
Dermaga Tanjung Luar dari Kota Mataram. Selain itu, di sini tidak banyak
pungutan liar seperti di Dermaga Tanjung Luar, karena saya merasa di Dermaga
Tanjug Luar pada saat kita akan pulang cukup banyak yang meminta uang parkir
dan kami sedikit bingung juga sebenernya. Tapi sepertinya untuk dermaga Telong
Elong ini lebih teratur. Dan info dari Pak Mualamin ini harganya sama juga
denga menyebarang di Tanjung Luar. Mungkin buat yang mau ke Pink Beach lewat
jalur laut bisa menggunakan dermaga ini dan bisa langsung kontak Pak Mualamin
(081907072202).
Setelah urusan HP selesai saya pun melanjutkan liburan ini,
menuju Pantai Mawun. Walaupun saya sudah pernah ke Pantai Mawun tapi pantai ini
memang tidak pernah membosankan. Ombaknya yang bersahabat sehingga kita bisa
berenang-renang di Pantai ini. Dan memang pantai Mawun ini indah, enak
dijadikan destiasi untuk wisata. Samapai pantai pun saya langsung memutuskan
untuk berenang-renang di pantainya menikmati ombak di pantai ini.
|
View Pantai Mawun Sepanjang Perjalanan |
|
Pantai Mawun |
Tak terasa sudah satu jam sudah saya berenang saya pun
kembali ke pantai untuk bersih-bersih dan melanjutkan ke tempat berikutnya.
Selanjutnya saya menuju Pantai Kuta Lombok, namun seperti yang saya ceritakan
di artikel saya tentang Lombok sebelumnya, Pantai Kuta ini sedang masa perbaikan
sehingga cukup tidak nyaman untuk berjalan-jalan di Pantai Kuta. Sehingga, saya
dan teman-teman melanjutkan menuju Pantai Tanjung Aan. Di sini kami pun tidak
terlalu lama tapi cukup menikmati untuk berfoto-foto. Tadinya saya dan teman-teman akan melanjutkan
ke Bukit Merese yang masih satu kawasan dengan Pantai Tanjung Aan namun karena
tujuan kami adalah menghandiri acara teman dan pada saat itu acara pertama
yaitu seserahan akan di mulai jam 19.00 dan saat itu sudah jam 16.30 kami pun
memutuskan kembali ke Kota Mataram dan tidak melanjutkan ke Bukit Merese.
|
Pantai Tanjung Aan |
Di hari berikutnya tidak terlalu banyak tempat yang saya dan
teman-teman saya kunjungi di Lombok ini. kami hanya mengunjungi bukit malimbu dan Gili Trawangan. Bukit
Malimbu ini merupakan salah satu best
view untuk melihat sunset di
Lombok tapi karena kami datang pada siang hari sehingga kami hanya berfoto di
bukit tersebut.
|
View Bukit Malimbu |
|
Bukit Malimbu |
Setelah puas berfoto saya dan teman-teman melanjutkan ke
Gili Trawangan dengan menyebrang dari Pelabuhan Bangsal. Pada kesempatan kali
ini saya hanya menikmati Gili Trawangan karena tidak terlalu banyak waktu untuk
menjelajah 3 gili lagi. Kami hanya menikmati gelato, berenang - renang di
pinggir pantai dan bermain kano. Dan yang mebuat saya bahagia ketika saya
berenang saya bertemu dengan penyu dan tidak perlu ke tengah laut.
|
Penyu di Gili Trawangan |
Setelah
berenang kami pun bersih-bersih dan kembali ke Kota Mataram untuk menghandiri
acara akad nikah dan resepsi penikahan teman kami . dan Besok paginya saya pun
kembali ke Jakarta.
No comments:
Post a Comment