MY LIFE, MY STORY

Pages

Sunday, December 10, 2017

JALAN-JALAN (LAGI) DI LOMBOK

Pantai Pink Lombok
Kali ini saya akan menceritakan pegalaman saya lagi ketika jalan-jalan (lagi) di Pulau Lombok. Ya di thread sebelumnya saya padahal sudah menceritakan pengalaman saya nge-bolang di Lombok. Tapi sebulan setelah saya mengunjungi Lombok kebetulan ada temen kantor yang berasal dari Lombok menikah, jadi saya mutuskan untuk jalan-jalan lagi di sana sekalian menghadiri pernikahannya.

Saya bersama teman-teman kantor langsung menuju bandara dari kantor jam 14.00 karena kami menggunakan pesawat sekitar jam 17.30 WIB agar tidak telalu malam untuk sampai ke Lombok. Beruntungnya pesawat singa yang kami tumpangi ga delay kayak sebelumnya sehingga kami bisa pergi dengan tepat waktu.


Kami sampai di Lombok sekitar jam 20.30 dan langsung menuju rumah teman kami. Sampai di sana kami langsung disuguhi makanan khas Lombok yang sangat saya sukai, yaitu sate rembiga. Selesai makan dan berbincang sebentar kami langsung beristirahat menyiapakan diri untuk jalan-jalan besok.

Spot foto di Bandara
Hari pertama jalan-jalan saya dan teman-teman memutuskan untuk menuju Pantai Pink. Pada kesempatan sebelumnya saya menuju Pantai Pink menggunakan jalur darat yang jalan sangat amat rusak. Nah sekarang saya mengajak teman-teman saya ke sana menggunakan jaur laut dari Dermaga Tanjung Luar. Perjalanan menuju Dermaga Tanjung Luar ini dari Kota Mataram kurang lebih sekitar 2 jam.

Sekitar jam 11.00 kami sampai di Dermaga Tanjung Luar dan langsung menghubungi Pak Muhammad yang mengurus kapal yang sudah kami pesan. Oia, harga kapalnya untuk menjelajah lautan sampai Pantai Pink yaitu Rp. 500.000,- untuk satu kapal yang muat sampai 15 orang. Setelah ditentukan kapal yang akan kami naiki kami pun langsung masuk kapal dan menjelajah lautan.

Dermaga Tanjung Luar
Dermaga Tanjung Luar
Sebelum menuju Pantai Pink kami mampir ke Pantai Pasir Timbul yang ada ditengah laut. Pantai Pasir ini hanya ada ketika airnya surut dan merupakan tempat yang worth it untuk dikunjungi. Pasir yang putih dan air yang jernih semuanya cukup instagramable. Pantai ini cukup luas tapi kami tidak ada minat untuk menjelajah lebih jauh karena tujuan utama kami adalah Pantai Pink.

Penampakan Pulau Pasir Timbul dari Laut
Pulau Pasir Timbul
Puas berfoto ria kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju Pantai Pink. Sepanjang perjalanan cukup indah dan sangat enak untuk dinikmati. Ditambah dengan angin yang pantai yang menyejukkan dari teriknya matahari. Di perjalanan menuju Pantai Pink kita kan melihat pulau-pulau kecil baik yang berpenghuni maupun ngga dan akan melewati kawasan tambak mutiara.

Pulau Kecil di Perjalanan Menuju Pantai Pink
Tambak Mutiara
Pada awalnya kami akan snorkeling terlebih dahulu sebelum menuju Pantai Pink. Namun kami berubah pikiran untuk mengunjungi Pantai Pink 1 untuk istirahat. Dan ketika akan sampai Pantai Pink 1 saya baru sadar kalo HP saya bersama tas kamera hilang terbawa angin, karena kameranya saya pegang. Dan rasanya ga enak banget ketika lagi liburan terus kehilangan barang.

Saat sampai di Pantai Pink 1 saya cuma bisa mengihklaskan dan jadi kurang semangat untuk menjelajah Pantai Pink 1. Untungnya Pantai Pink 1 ini merupakan pantai yang saya kunjungi sebelumnya jadi saya memilih untuk lebih banyak diam meratapi nasib. Dan setelah teman-teman saya selesai menikmati Pantai Pink 1 saya mulai menaikan mood kembali karena saya ga ingin merusak suasana liburan.

Pantai Pink 1
Setelah istirahat dan menimati Pantai Pink kami melanjutkan snorkeling di spot yang pertama (saya lupa namanya). Jaraknya ga terlalu jauh dengan Pantai Pink 1. Disini terumbunya cukup bagus dan ikannya cukup banyak, hanya saja ombaknya cukup kencang pada saat itu. Tapi tempatnya cukup indah untuk dinikmati.

Spot Snorkeling 1
Spot Snorkeling1

Spot Snorkeling1

Spot Snorkeling1

Spot Snorkeling1

Spot Snorkeling1

Spot Snorkeling1




















Spot Snorkeling1











Selesai snorkeling di spot yang pertama, kami melanjutkan untuk snorkeling ke tempat kedua yaitu Gili Bedul. Di tempat ini ikannya jauh lebih banyak dan cukup jinak sehingga ketika kita beri makanan mereka mengikuti. Tapi memang di Lombok ini ombaknya cukup besar sehingga kita harus cukup hati-hati dengan ombaknya.

Spot Snorkeling Gili Bedul

Spot Snorkeling Gili Bedul
Spot Snorkeling Gili Bedul


Puas snorkeling kami melanjutkan untuk bersantai di Pantai Pink 2. Untuk sampai ke Pantai Pink 2 ini saya kurang tau akses jalan daratnya seperti gimana tapi pantai ini memang sangat indah bersih dan sepi. Sehingga saya bisa menarik kesimpulan untuk sampai pantai ini sepertinya aksesnya jauh lebih sulit jika menggunakan jalur darat dibandingkan ke Pantai Pink 1. Pantai Pink 2 ini jauh lebih bersih dibandingkan Pantai Pink 1, sehingga emang sangat enak untuk bersantai di Pantai Pink 2 sambil menunggu best time-nya melihat Pantai Pink yaitu sore hari.

Pantai Pink 2

Pantai Pink 2
Pantai Pink 2
Selesai menikmati Pantai Pink 2 kami memutuskan untuk kembali karena takut kemalaman di tengah laut. Kami bersih-bersih di sekitaran Dermaga Tanjung Luar sebelum kembali ke Mataram.

Sesampainya di Mataram saya langsung mengurus sim card saya dan selanjutnya makan malam dan langsung menuju penginapan untuk istirahat. Ketika akan istirahat saya cek pulsa saya dan ternyata berkurang sebesar Rp. 400.000,- , itu cukup nyesek juga sih tapi ya sudah namanya juga musibah.
Keesokan paginya saya mencoba menghubungi nomor-nomor yang di-transfer pulsa dari nomor saya dan mereka tidak mau mengaku, dan berarti saya fix sudah harus mengikhlaskan. Dan saya pun langsung menaikan mood kembali untuk menajalani liburan di hari kedua yaitu menuju Gili Nanggu.

Sebelum memulai perjalanan saya ditelepon oleh orang yang menemukan HP saya dan berniat untuk mengembalikan esok hari dan saya pun sedikit tenang dan langsung menuju Gili Nanggu. Untuk sampai Gili Nanggu saya menyebrang dari Pelabuhan Tawun di Desa Sekotong. Untuk menyebrang kita harus menyewa perahu dengan harga Rp. 285.000,- untuk 6  orang dan sewa alat snorkeling dan pelampung Rp. 50.000,- per orang. Oia di Gili Nanggu ga ada yang jualan, jadi kalo mau makan di Gili Nanggu harus bekal dulu. Sebagai informasi di parkiran pelabuhan ada yang jual ikan bakar dan harganya cukup murah.

Dermaga Tawang
Perjalanan ke Gili Nanggu tidak terlalu lama hanya menyebrang sekitar 20 menit. Kami pun langsung makan terlebih dahulu sebelum snorkeling di sekitaran Gili Nanggu. Makan ikan bakar di pinggir pantai Gili Nanggu rasanya sungguh nikmat dan itu recommended banget untuk dilakukan.
Selesai makan saya pun sudah tidak sabar melihat keindahan bawah laut Gili Nanggu. Dan ternyata memang sangat indah, ini merupakan spot snorkeling paling saya suka di Lombok. Kita tidak perlu ke tengah laut untuk melihat keindahan bawah lautnya cukup berenang dari pinggir pantai semua terumbu yang indah bisa dilihat. Ikan-ikan di Gili Nanggu ini sangat banyak dan bervariasi, pokoknya Gili Nanggu ini merupakan tempat yang sangat recommended untuk snorkeling.

Spot Snorkeling Gili Nanggu

Spot Snorkeling Gili Nanggu

Spot Snorkeling Gili Nanggu

Spot Snorkeling Gili Nanggu
Spot Snorkeling Gili Nanggu

Spot Snorkeling Gili Nanggu
Spot Snorkeling Gili Nanggu

Spot Snorkeling Gili Nanggu
Spot Snorkeling Gili Nanggu

Spot Snorkeling Gili Nanggu

Spot Snorkeling Gili Nanggu

Spot Snorkeling Gili Nanggu yang sedang di Pugar

Puas snorkeling di Gili Nanggu kami melanjutkan menuju menuju Gili Sudak. Di sini ngga banyak yang bisa dilakukan selain hanya berfoto ria. Di Gili Sudak  ini hanya ada tempat makan dan memang jika untuk berenang pun airnya ga sejernih pantai-pantai yang lain jadi memang hanya untuk makan di pinggir panatai dan berfoto.

Gili Sudak
Gili Sudak
Tidak jauh dari Gili Sudak ada Gili Kedis, pulau yang sangat kecil mungkin jika dikelilingi ini ga sampai 10 menit. Dan kami memutuskan untuk menyebrang ke Gili Kedis dan di sana pun sama tidak terlalu banyak yang bisa dilakukan hanya berfoto dan bermain air. Kami tidak lama di Gili Kedis karena mengingat sudah sore dan kami memutuskan untuk kembali ke dermaga.

View Gili Kedis dari Gili Sudak
Underwater Gili Kedis
Underwater Gili Kedis
Setelah sampai dermaga kami langsung bersih-bersih dan setelah magrib kami kembali ke Kota Mataram dengan menggunakan jalan yang memutar namun sangat sepi dan gelap. Jadi sangat tidak di rekomendasikan jika menggunakan motor untuk pulang setelah matahari tenggelam dari Gili Nanggu.
 
Keesokan harinya sebelum melanjutkan liburan, saya dan beberapa teman saya pergi bertemu dengan Pak Mualamin, orang yang berniat mengembalikan HP saya. Karena jaraknya cukup jauh saya kami cukup menghabiskan waktu diperjalanan. Sekitar jam 10 saya pun berhasil mendapatkan HP saya kembali atas bantuan Bapak Mualamin ini. Alhamdulillah,  masih ada orang yang jujur mau kembalikan walaupun HP saya dalam keadaan mati dan saya tidak terlalu berharap banyak bisa nyala kembali. Tapi dengan ada orang yang berniat baik seperti itu membuat saya cukup senang dan tenang.

Dengan kejadian ini saya jadi tahu ada penyebrangan lain selain di Dermaga Tanjung Luar untuk menuju Pink Beach, yaitu Dermaga Telong Elong yang lebih bersih dan lebih teratur dan juga lebih dekat dibandingkan Dermaga Tanjung Luar dari Kota Mataram. Selain itu, di sini tidak banyak pungutan liar seperti di Dermaga Tanjung Luar, karena saya merasa di Dermaga Tanjug Luar pada saat kita akan pulang cukup banyak yang meminta uang parkir dan kami sedikit bingung juga sebenernya. Tapi sepertinya untuk dermaga Telong Elong ini lebih teratur. Dan info dari Pak Mualamin ini harganya sama juga denga menyebarang di Tanjung Luar. Mungkin buat yang mau ke Pink Beach lewat jalur laut bisa menggunakan dermaga ini dan bisa langsung kontak Pak Mualamin (081907072202).

Setelah urusan HP selesai saya pun melanjutkan liburan ini, menuju Pantai Mawun. Walaupun saya sudah pernah ke Pantai Mawun tapi pantai ini memang tidak pernah membosankan. Ombaknya yang bersahabat sehingga kita bisa berenang-renang di Pantai ini. Dan memang pantai Mawun ini indah, enak dijadikan destiasi untuk wisata. Samapai pantai pun saya langsung memutuskan untuk berenang-renang di pantainya menikmati ombak di pantai ini.
View Pantai Mawun Sepanjang Perjalanan

Pantai Mawun
Tak terasa sudah satu jam sudah saya berenang saya pun kembali ke pantai untuk bersih-bersih dan melanjutkan ke tempat berikutnya. Selanjutnya saya menuju Pantai Kuta Lombok, namun seperti yang saya ceritakan di artikel saya tentang Lombok sebelumnya, Pantai Kuta ini sedang masa perbaikan sehingga cukup tidak nyaman untuk berjalan-jalan di Pantai Kuta. Sehingga, saya dan teman-teman melanjutkan menuju Pantai Tanjung Aan. Di sini kami pun tidak terlalu lama tapi cukup menikmati untuk berfoto-foto.  Tadinya saya dan teman-teman akan melanjutkan ke Bukit Merese yang masih satu kawasan dengan Pantai Tanjung Aan namun karena tujuan kami adalah menghandiri acara teman dan pada saat itu acara pertama yaitu seserahan akan di mulai jam 19.00 dan saat itu sudah jam 16.30 kami pun memutuskan kembali ke Kota Mataram dan tidak melanjutkan ke Bukit Merese.
Pantai Tanjung Aan
Di hari berikutnya tidak terlalu banyak tempat yang saya dan teman-teman saya kunjungi di Lombok ini. kami hanya mengunjungi  bukit malimbu dan Gili Trawangan. Bukit Malimbu ini merupakan salah satu best view untuk melihat sunset di Lombok tapi karena kami datang pada siang hari sehingga kami hanya berfoto di bukit tersebut.

View Bukit Malimbu

Bukit Malimbu
Setelah puas berfoto saya dan teman-teman melanjutkan ke Gili Trawangan dengan menyebrang dari Pelabuhan Bangsal. Pada kesempatan kali ini saya hanya menikmati Gili Trawangan karena tidak terlalu banyak waktu untuk menjelajah 3 gili lagi. Kami hanya menikmati gelato, berenang - renang di pinggir pantai dan bermain kano. Dan yang mebuat saya bahagia ketika saya berenang saya bertemu dengan penyu dan tidak perlu ke tengah laut.

Penyu di Gili Trawangan
Setelah berenang kami pun bersih-bersih dan kembali ke Kota Mataram untuk menghandiri acara akad nikah dan resepsi penikahan teman kami . dan Besok paginya saya pun kembali ke Jakarta.


No comments:

Post a Comment