MY LIFE, MY STORY

Pages

Tuesday, June 12, 2018

JALAN-JALAN KE PULAU PARI

Pulau Pari

Kepulauan Seribu merupakan salah cara weekend escape yang udah penat dengan kerjaan sehari-hari. Selain jaraknya yang ga terlalu jauh, harganya pun ga terlalu mahal dan yang pasti membuat hati bahagia juga. Sekarang saya akan sedikit menceritakan perjalanan saya ke salah satu pulau yang ada di Kepulauan Seribu, yaitu Pulau Pari. Ga ada alasan khusus saya memilih pulau ini sebagai destinasi, saya hanya memilih pulau ini hanya secara random karena saya sendiri belum pernah ke sana.

Pagi-pagi sekitar jam 05.00 saya berangkat dari kosan yang berada di daerah Tebet, Jakarta Selatan menuju Dermaga Kali Adem yang berada di Muara Angke. Ya seperti biasa unutuk perjalanan ini saya menggunakan jasa open trip agar saya tidak ribet dengan printilan-printilan yang harus disiapkan untuk jalan-jalan. Karena katanya diaharuskan kumpul jam 06.00 (walau saya tau sih perahu berangkat sekitar jam 7 atau jam 8) makanya saya pergi dari kosan pagi-pagi buta.


Setelah sampai di Dermaga Kali Adem, karena memang keberangkatannya jam 7 atau jam 8 maka dari itu saya dan peserta yang lai harus menunggu terlebih dahulu. Kami menunggu sekitar 1 sampai 1,5 jam sebelum menaiki kapal. Dan akhirnya sekitar jam 07.30 kami kapal yang kami naiki mulai berangkat menuju Pulau Pari. Sepnajang perjalanan ga banyak yang saya lakukan selain tidur untuk menebus bangun pagi buta dan menikmati pemandangan di perjalanan, enatah perpaduan pemandangan laut dan sepoi angin dari jalannya kapal selalu membuat hati senang dan tenang.

Pemandangan di Perjalanan Menuju Pulau Pari (1)

Pemandangan di Perjalanan Menuju Pulau Pari (2)
Perjalanan menuju Pulau Pari kurang lebih selama  3 jam. Sampai di dermaga Pulau Pari kami di sambut dengan banyaknya jajanan, dan yang menjadi favorit saya dan teman-teman trip kali ini adalah telor gulung. Setelah puas makan telor gulung kami pun melanjutkan perjalanan menuju homestay yang sudah disediakan. 

Dermaga Pulau Pari
Selesai menyimpan barang-barang sambil menunggu waktu makan siang kami pun memutuskan untuk bersepeda menuju salah satu pantai yang ada di Pulau Pari, yaitu Pantai Pasir Perawan. Pantai pasir perawan ini cukup indah dan cukup enak untuk dinikmati. Hamparan pasir putih bertemu dengan beningnya air laut merupakan perpaduan yang wajib dinikmati. Di sini pun ada tempat untuk berkemah jika kalian memang ingin berkemah dan juga ada hutan bakau. Untuk menikmati hutan bakau disarankan menggunakan perahu dengan biaya Rp. 10.000,- sampai Rp. 15.000,- per orangnya. Dan kami pun memutuskan untuk menimatinya sambil menunggu jam 12 siang untuk makan siang.

Di Pantai Pasir Perawan
Pantai Pasir Perawan (1)

Pantai Pasir Perawan (2)
Kami selesai menjelajahi hutan bakau sekitar jam 12.00 dan langsung kembali menuju  homestay untuk makan siang. Selesai makan siang kami beristirahat sebentar sebelum melanjutkan ke acara selanjutanya yaitu snorkeling. Kami mulai snorkeling sekitar jam 13.30 dan memang aktivitas ini merupakan salah satu aktivitas favorit saya.

Hutan Bakau Pulau Pari

Ujung Hutan Bakau Pulau Pari
Menikmati Penjelajahan Hutan Bakau Pulau Pari

Di Ujung Hutan Bakau Pulau Pari
Spot pertama snorkeling jaraknya tidak terlalu jauh hanya ditempuh dengan waktu sekitar 20-30 menit. Saya pun langsung menikmati indahnya bawah laut Pulau Pari ini. Di spot pertama bawah lautnya cukup bagus dan menyenangkan. Cukup banyak ikan di sini, tapi agak disayangkan juga sih terumbunya kurang variatif, tapi lumayan lah untuk dinikmati. 

Kapal Karam di Spot Snorkeling Pertama
Underwater Pulau Pari (1)
Underwater Pulau Pari (2)
Underwater Pulau Pari (3)
Puas snorkeling di tempat pertama kami pun melanjutkan ke spot yang kedua. Spot ini ini jaraknya ternyata jaraknya ga terlalu jauh dari Pulau Pari sendiri. Di spot kedua ini kalau menurut saya ikannya yang ga terlalu banyak, tapi terumbunya cukup variatif karena di spot kedua ini memang terumbunya sudah banyak di pugar dan dilestarikan.

Suasana Spot Snorkeling kedua


Tak terasa waktu sudah sekitar jam 16.00, waktu untuk snorkeling pun sudah selesai. Dan kami pun kembali menuju homestay untuk bersih-bersih. 

Saya waktu kemarin memutuskan untuk langsung menuju Pantai Bintang untuk langsung melihat sunset biar sekalian kotornya. Sebenarnya spot terbaik untuk melihat sunset-nya bukan di Pantai Bintang, tetapi di pantai tempat penelitian yang berada di Pulau Pari. Untuk masuk ke situ kita harus membayar sebesar Rp.2.000,- sebagai retribusi. Namun, pada hari itu sunset pun tidak muncul karena tertutup awan mendung. Setelah berburu sunset yang gagal saya pun kembali ke homestay untuk bersih-bersih.
Pantai Bintang Laut

Bintang Laut
Sesaat Sebelum Sunset
Selesai bersih-bersih acaranya adalah makan malam dan BBQ di Pantai Pasir Perawan. Namun karena sudah ngantuk banget saya pun memutuskan untuk beristirahat saja.

Keesokan paginya saya bangun sekitar jam 5.30 dan langsung bersiap melihat sunrises di Pulau Pari. Setelah bersiap saya pun langsung menggunakan sepeda menuju dermaga, ya karena best spot sunrises-nya ada di dermaga. Dan memang sudah disiapkan juga tempat duduk di sekitaran dermaga untuk menikmati sunrises.

Sunrises Pulau Pari
Puas menikmati sunrises saya pun segera kembali ke homestay untuk sarapan. Selesai sarapan masih ada waktu sebelum kembali ke Jakarta dan saya pun memutuskan untuk bermain air di Pantai Pasir Perawan. Puas bermain air saya pun bergegas dan bersiap untuk ke dermaga dan kembali ke Jakarta. Sekitar jam 12.00 kapal yang saya tumpangi pergi meninggalkan Pulau Pari. Liburan yang cukup singkat tapi lumayan untuk meredakan kepenatan dan sangat cocok untuk dijadikan short escape dari kepenatan rutinitas sehari-hari.

No comments:

Post a Comment