|
Pulau Pari |
Kepulauan Seribu merupakan salah cara weekend escape yang udah penat dengan kerjaan sehari-hari. Selain jaraknya
yang ga terlalu jauh, harganya pun ga terlalu mahal dan yang pasti membuat hati
bahagia juga. Sekarang saya akan sedikit menceritakan perjalanan saya ke salah
satu pulau yang ada di Kepulauan Seribu, yaitu Pulau Pari. Ga ada alasan khusus
saya memilih pulau ini sebagai destinasi, saya hanya memilih pulau ini hanya
secara random karena saya sendiri belum pernah ke sana.
Pagi-pagi sekitar jam 05.00 saya berangkat
dari kosan yang berada di daerah Tebet, Jakarta Selatan menuju Dermaga Kali
Adem yang berada di Muara Angke. Ya seperti biasa unutuk perjalanan ini saya
menggunakan jasa open trip agar saya
tidak ribet dengan printilan-printilan yang harus disiapkan untuk jalan-jalan.
Karena katanya diaharuskan kumpul jam 06.00 (walau saya tau sih perahu
berangkat sekitar jam 7 atau jam 8) makanya saya pergi dari kosan pagi-pagi
buta.
Setelah sampai di Dermaga Kali Adem,
karena memang keberangkatannya jam 7 atau jam 8 maka dari itu saya dan peserta
yang lai harus menunggu terlebih dahulu. Kami menunggu sekitar 1 sampai 1,5 jam
sebelum menaiki kapal. Dan akhirnya sekitar jam 07.30 kami kapal yang kami
naiki mulai berangkat menuju Pulau Pari. Sepnajang perjalanan ga banyak yang
saya lakukan selain tidur untuk menebus bangun pagi buta dan menikmati
pemandangan di perjalanan, enatah perpaduan pemandangan laut dan sepoi angin
dari jalannya kapal selalu membuat hati senang dan tenang.
|
Pemandangan di Perjalanan Menuju Pulau Pari (1) |
|
Pemandangan di Perjalanan Menuju Pulau Pari (2) |
Perjalanan menuju Pulau Pari kurang lebih
selama 3 jam. Sampai di dermaga Pulau
Pari kami di sambut dengan banyaknya jajanan, dan yang menjadi favorit saya dan
teman-teman trip kali ini adalah
telor gulung. Setelah puas makan telor gulung kami pun melanjutkan perjalanan
menuju homestay yang sudah
disediakan.
|
Dermaga Pulau Pari |
Selesai menyimpan barang-barang sambil
menunggu waktu makan siang kami pun memutuskan untuk bersepeda menuju salah
satu pantai yang ada di Pulau Pari, yaitu Pantai Pasir Perawan. Pantai pasir
perawan ini cukup indah dan cukup enak untuk dinikmati. Hamparan pasir putih
bertemu dengan beningnya air laut merupakan perpaduan yang wajib dinikmati. Di
sini pun ada tempat untuk berkemah jika kalian memang ingin berkemah dan juga
ada hutan bakau. Untuk menikmati hutan bakau disarankan menggunakan perahu
dengan biaya Rp. 10.000,- sampai Rp. 15.000,- per orangnya. Dan kami pun
memutuskan untuk menimatinya sambil menunggu jam 12 siang untuk makan siang.
|
Di Pantai Pasir Perawan |
|
Pantai Pasir Perawan (1) |
|
Pantai Pasir Perawan (2) |
Kami selesai menjelajahi hutan bakau
sekitar jam 12.00 dan langsung kembali menuju
homestay untuk makan siang.
Selesai makan siang kami beristirahat sebentar sebelum melanjutkan ke acara
selanjutanya yaitu snorkeling. Kami
mulai snorkeling sekitar jam 13.30
dan memang aktivitas ini merupakan salah satu aktivitas favorit saya.
|
Hutan Bakau Pulau Pari |
|
Ujung Hutan Bakau Pulau Pari |
|
Menikmati Penjelajahan Hutan Bakau Pulau Pari |
|
Di Ujung Hutan Bakau Pulau Pari |
Spot pertama snorkeling jaraknya tidak terlalu jauh hanya ditempuh dengan waktu
sekitar 20-30 menit. Saya pun langsung menikmati indahnya bawah laut Pulau Pari
ini. Di spot pertama bawah lautnya
cukup bagus dan menyenangkan. Cukup banyak ikan di sini, tapi agak disayangkan
juga sih terumbunya kurang variatif, tapi lumayan lah untuk dinikmati.
|
Kapal Karam di Spot Snorkeling Pertama |
|
Underwater Pulau Pari (1) |
|
Underwater Pulau Pari (2) |
|
Underwater Pulau Pari (3) |
Puas snorkeling
di tempat pertama kami pun melanjutkan ke spot
yang kedua. Spot ini ini jaraknya ternyata jaraknya ga terlalu jauh dari Pulau
Pari sendiri. Di spot kedua ini kalau
menurut saya ikannya yang ga terlalu banyak, tapi terumbunya cukup variatif
karena di spot kedua ini memang
terumbunya sudah banyak di pugar dan dilestarikan.
|
Suasana Spot Snorkeling kedua |
Tak terasa waktu sudah sekitar jam 16.00,
waktu untuk snorkeling pun sudah
selesai. Dan kami pun kembali menuju homestay
untuk bersih-bersih.
Saya waktu kemarin memutuskan untuk
langsung menuju Pantai Bintang untuk langsung melihat sunset biar sekalian kotornya. Sebenarnya spot terbaik untuk melihat sunset-nya
bukan di Pantai Bintang, tetapi di pantai tempat penelitian yang berada di
Pulau Pari. Untuk masuk ke situ kita harus membayar sebesar Rp.2.000,- sebagai
retribusi. Namun, pada hari itu sunset
pun tidak muncul karena tertutup awan mendung. Setelah berburu sunset yang gagal saya pun kembali ke homestay untuk bersih-bersih.
|
Pantai Bintang Laut |
|
Bintang Laut |
|
Sesaat Sebelum Sunset |
Selesai bersih-bersih acaranya adalah
makan malam dan BBQ di Pantai Pasir Perawan. Namun karena sudah ngantuk banget
saya pun memutuskan untuk beristirahat saja.
Keesokan paginya saya bangun sekitar jam
5.30 dan langsung bersiap melihat sunrises
di Pulau Pari. Setelah bersiap saya pun langsung menggunakan sepeda menuju
dermaga, ya karena best spot sunrises-nya ada di dermaga. Dan memang
sudah disiapkan juga tempat duduk di sekitaran dermaga untuk menikmati sunrises.
|
Sunrises Pulau Pari |
Puas menikmati sunrises saya pun segera kembali ke homestay untuk sarapan. Selesai sarapan masih ada waktu sebelum
kembali ke Jakarta dan saya pun memutuskan untuk bermain air di Pantai Pasir
Perawan. Puas bermain air saya pun bergegas dan bersiap untuk ke dermaga dan
kembali ke Jakarta. Sekitar jam 12.00 kapal yang saya tumpangi pergi
meninggalkan Pulau Pari. Liburan yang cukup singkat tapi lumayan untuk
meredakan kepenatan dan sangat cocok untuk dijadikan short escape dari kepenatan rutinitas sehari-hari.
No comments:
Post a Comment